Thursday, June 3, 2010

Modal swasta ( PE).




Kamu lebih suka bicara apa adanya. Kamu tidak suka berdalih tentang apa yang terjadi. Kamu lebih suka melihat dari realita. Itulah pribadimu yang aku suka. Aku tidak terkejut. Kamu tidak pernah berubah. Suatu saat, kamu berkata ” Aku akan ke Hong Kong,” demikian pesanmu lewat SMS.  Singkat sekali, tetapi lebih dari cukup untuk alasan kamu ingin bertemu denganku ditengah kesibukan official trip..

Selalu, kuingat tentang detail persahabatan denganmu. Dikala menelusur kota pada malam hari. Bahkan dari gigil udara malam, dendang lagu tentangmu dapat memancing kehangatan. Sepanjang malam, gelap menyadurkan melankolia. Malam semakin pekat. Bebunyian yang tersisa hanya deru lenguhan orang bersenggama. Besoknya terlambat bangun. Yang melintasi malam bersama kerahasiaan tentang tujuan. Perjalananku sendiri lamat saja. Belum pernah kurasa hidup menjadi amat sepi. Hidupku datar saja namun selalu ada harapan karena  istriku selalu ada untukku. " istriku adalah mataku. Yang kugunakan untuk menaklukan dunia." Kataku. Dan kamu nampak terpesona akan kata kataku. 

Bagiku, pelan adalah keselamatan. Menekuri ketelitian. Menghindari bakhil yang celaka. Hanya mata hati yang berfungsi. Tersisa dunia hanya bagi belahan pandang menipu. Semenjak beberapa tahun lampau. Ketika passion, kuwakafkan. Karenanya tak mengenal aku kebanggaan atas credit card centurion. Tetapi karena itu, aku bisa mendengar bulan mendengkur, di antara awan dan gedung tinggi. Bulan selalu tertidur selepas tengah malam. Bosan barangkali. Lelah juga mungkin. Tapi kamu selalu mengatakan, ”bulan bukan bosan. Ketika kota hening, ketenangan akan membiusnya.” Tak setuju benar aku perihal itu. Tapi memang keheningan selalu dapat membius. Keheningan adalah jenis racun dengan wujud yang lain. Karena itu keheningan bagiku adalah tafakur di sajadahku. Saat aku bercengkrama dengan Tuhan. Agar meolak lupa dan selalu ingat untuk apa aku hidup dan dihidupkan.

Benarlah. Kamu datang juga. Aku mendapat pesan melalui SMS bahwa kamu menginap di Shangrila Hotel Central Hong Kong. Ketika kita berjalan menuju cafe hotel. Kamu sempat berwajah kawatir melihat seorang barjanggut menggunakan pakaiam gamis. Seketika kamu memeluk lenganku. “ Aha kamu islam phobia ya” Kataku tertawa.
“ Engga. Aku hanya tidak mua ambil resiko “ Katamu tersenyum

Kami memesan table di cafe yang menghadap ke jendela kaca lebar. Sehingga kami bisa menikmati suasana sore Hong Kong.

“ I love Indonesia so much,” Katamu. Kamu lanjutkan, “ kalau ingin mendapatkan makanan enak, datanglah ke Italia. Kalau ingin mendapatkan kedamaian, India tempatnya. Tapi kalau ingin dapatkan cinta, ya Indonesia. Kalau ingat senyum orang Indonesia ketika bersetatap dengan orang asing, rasanya peperangan yang terjadi memang suatu kebodohan manusia. “

“ Nanti kalau ke Jakarta, jangan lupa kabari ya”
“ Tentu.” Katamu.

“ Jadi apa bisnis kamu di Hong Kong? Katamu.

“ Awalnya di China buka usaha ekspor import. Kemudian setelah berkembang, kini sedang berusaha masuk ke Private Equity “

“ Apa itu Private Equity ?

“ Bisnis yang menghubungkan pihak yang berlebih uang dengan peluang bisnis yang menjanjikan masa depan lebih baik” 

“ Siapa mereka yang berlebih uang itu ? Katamu.

“ Orang kaya, tentunya. Lembaga Asuransi. Lembaga Dana pensiun. Modal Ventura. Dana infrastruktur.

“ Dan kamu punya akses ke mereka ?

“ Sebagian besar punya. Tetapi sebagian lagi aku deal melalui money broker. Maklum lembaga pensiun atau asuransi kadang mereka hanya nyaman deal dengan orang yang sudah sangat dekat. “

“Peluang apa yang kamu tawarkan?

“ Kalau ada perusahaan yang sudah listed di bursa. Sahamnya tidak bergerak dan berada dititik terendah atau di bawah harga buku. Kita selidiki. Kalau ternyata ada asset yang bernilai untuk dikembangkan atau dijual. Ya kita akuisisi melalui bursa. Kemudian  setelah delisting dari bursa, kita preteli assetnya untuk dapatkan uang tunai. Uang tunai ini kita kelola melalui pasar uang. Kadang kita beli USD 10. Setelah kita jual assetnya dapatkan uang tunai USD 5. Namun setelah kita kelola uang tunai itu di bursa , bisa mendatangkan untung USD 50. Kamu kan tahu. Di bursa itu uang adalah raja. Terutama di pasar opsi dan leverage “

“ Apalagi ?

“ Mengambil alih opsi venture capital  atas start up bisnis yang sudah 51% established. Kita beli opsi venture capital itu. Target kita adalah menuju IPO untuk dapatkan capital gain. Biasanya venture capital yang besar tidak ada waktu ambil resiko dan mengelola begitu banyak portfolio. Sebelum ayam bertelur, mereka jual. Dan ini peluang bagi kita.”

“ Apalagi ?

“ Kita terlibat dalam privatisasi BUMN. Terutama yang memberi peluang kita sebagai pemegang saham pengendali. Seperti, kita take over pembangkit listrik di Shanghai yang sahamnya dikuasai BUMN China. Mereka mau privatisasi dan focus kepada transmisi dan distribusi. Kami  beli pembangkit listrik itu dan pada waktu bersamaan BUMN China sebagai off taker. Walau untungnya kecil namun secure dan bisnis ini leverage nya tinggi sehingga kami bisa gunakan sebagai vehicle untuk ekspansi ke bidang lain. Begitu juga dengan jalan toll di China. Kita ikuti akuisisi proyek sudah selesai. “

“ Apalagi ?

“ Kita juga masuk ke bisnis property yang punya prospek dikembangkan dan mendapatkan dukungan sebagai TOD. Ini peluang bagus walau investasi memang besar. itu kita lakukan di Guangxie. Kita kembangkan kawasan industri lengkap dengan block city. Bisnis ini peluang besar. Karena margin tanah setelah infrastruktur dibangun bisa mencapai diatas 400%. Apalagi TOD itu punya market yang secure. “

“Apalagi ?

“ Ya banyak. Apa saja yang membuat orang sulit mengembangkan bisnis karena lack knowledge dalam hal pembiayaan, namun punya peluang bagus dikembangkan, ya kita masuk” Kata saya.

Kamu lama memandang saya. “ Bagaimana kamu dapatkan uang itu semua. “
“ Kan sudah saya kasih tahu lembaganya”
“ Ya tahu. Tapi caranya membuat mereka mau terlibat. itu kan engga mudah"
“ Ya melalui financial engineering. Yang didukung analisa rigid bidang keuangan, tekhologi, market dan resiko. itu semua memerlukan team profesional dibidang matematika, ekonomi dan komputer analis. Dari sana kita create produk investasi lewat skema pembiayaan kepada investor. Biasanya kita lakukan limited offer“ Kata saya tersenyum.

“Engga kebayang rumitnya. “

“ Mengapa kamu bilang begitu ? Kata saya.

“ Aktivitas investor PE menjadi sangat kontroversial. Di Jerman, mereka digambarkan sebagai "belalang" selama kampanye pemilu 2006. Ini karena dana PE sering kali mengakibatkan PHK besar besaran, atau mempreteli perusahaan, untuk membuat perusahaan lebih bernilai saat mereka menjualnya. PE dipandang sebagai ancaman terhadap pekerjaan, stabilitas, dan kendali pemerintah atas utilitas dan bisnis lainnya. Para pengamat kampus juga menyatakan keprihatinannya bahwa krisis dan ketidak adilan itu terjadi karena aktivitas PE itu.”

“ Engga sepenuhnya benar.  Krisis di Eropa dan AS itu terjadi karena bubble price atas barang konsumi. Karena biaya hidup yang tinggi dan tentu margin laba juga harus tinggi. Akibatnya kalah bersaing denga China dan Jepang yang bisa berproduksi dengan margin rendah.” Kata saya.

“ Hmmm” Kamu mengangguk tanda setuju “ Ada benarnya. Artinya tahun tahun ke depan harus ada transformasi soal produksi, dengan prinsip stop rakus. Gitu ya” Katanya tersenyum.

“ Teman teman ICF di Vatikan masih merindukan kamu. Kapan mau balik lagi ? Katamu. Aku hanya tersenyum. Setidaknya kita menemukan sendiri jalan berjuang. Bukankah semua orang akan berhadapan dengan Tuha sendiri sendiri. 


No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.