Friday, May 1, 2020

Rahasia modal


Dia sahabatku, dan juga adalah mitra bisnisku. Sudah lebih 15 tahun kami bersama. Dia single parent berusia hampir 50 tahun. Aku tidak begitu terlibat dalam operasional perusahaan. Tetapi semua bisnis yang kini ada 5 unit di bawah pengelolaannya adalah ideku, dan semua sumber daya pasar, modal dan  kemitraan berasal dariku. Dia hanya menjalankan visi dan ideku saja dan dia menjalankan bisnis proses dengan benar. Usaha kami berawal sebagai eksportir Ikan dengan menyewa coldstorage. Namun berlalunya waktu, usaha berkembang. Sekarang sudah ada 5 perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha berbeda. Aku bukan konglomerat atau terlahir dari keluarga konglomerat. Tetapi memang semua bisnis itu terjadi berkat kemitraan dengan relasiku di luar negeri. Investasi dalam bentuk persahabatanlah  yang membuatku tidak pernah kehilangan peluang dan uang untuk berkembang.

Awalnya dia wanita pemalu. Namun aku mendidik dia menjadi petarung dalam bisnis. Dia menguasai bahasa mandarin, inggris dan Jepang. Dia memang punya talenta soal bahasa. Padahal dia tidak pernah masuk perguruan tinggi. Bukan itu saja, dia juga cepat belajar untuk bagaimana mengelola perusahaan secara modern dan menjadi negosiator yang hebat.

“ Pak, sejak dua tahun lalu ekspor kita turun. Masuk Januari praktis perusahaan yang tergantung pasar eksport, engga bisa lagi ekport. Karena China sebagai main buyer melakukan lockdown. Sementara Pabrik yang menjual ke pasar domestik juga tidak bisa produksi karena suplai chain dari china juga terhenti. Saya tidak tahu kalau sampai bulan juli engga juga selesai Corona. Tidak ada lagi uang kontan untuk bertahan. Kita punya utang yang harus dibayar tunai. Punya biaya tetap yang tidak bisa ditawar. Walau asset besar tetapi engga mudah dapatkan uang kontan. Saya bingung. Sementara kebijakan pemegang saham engga boleh ada PHK. “ Kata Jessi via Chat board. 

“ Saya sudah pelajari laporan keuangan kamu terakhir.  Semua rasio keuangan bagus. Hanya current ratio yang rendah sekali. Engga ada masalah. “

“ Engga masalah gimana?  Bank memang ada rencana akan bantu kita reschedule. Tetapi biaya tetap gimana? kalau Mei atau juni, atau juli Corona selesai, kita engga ada modal kerja untuk mulai produksi lagi. Apa jadinya kalau sampai Juli, corona engga juga selesai, praktis engga ada uang lagi. Bukan hanya produksi, bertahanpun tidak bisa. “

“ Ok. Saya  sudah baca rencana bisnis kamu. Saya juga udah analisa segala skenario terburuk. Pada saat sekarang asset kita besar. SDM bagus. Market juga bagus. Masalahnya memang situasi sedang stuck, ya  rencana kebutuhan modal 2 tahun adalah rencana yang bagus. Saya akan bicara dengan pemegang saham lainya. “ Kataku mengakhiri chat board.

Rapat dengan pemegang saham, semua setuju untuk menerbitkan bond melalui pasar terbatas. Namun beberapa investor kami menolak membeli bond tersebut. Akhirnya semua pemegang saham menyanggupi membeli sendiri bond tersebut. Rencanannya setelah tiga tahun perusahaan akan refinancing. Jessi menyanggupi. Itu jalan terbaik daripada menjual asset yang ada. Semua terjadi karena kami pemegang saham memang bertahun tahun tidak pernah menghabiskan uang dari deviden. Sebagian besar uang dari deviden di tempatkan dalam bentuk instrumen fixed income yang bisa dicairkan kapan saja untuk mengatasi likuiditas perusahaan

Suatu sore aku bertemu dengan Jess di cafe. “ Berkali kali perusahaan kena masalah. Selalu ada jalan keluarnya. Dan itu datang dari pemegang saham. Itulah yang membuat saya aman dan terus bekerja keras mengembangkan usaha. Itu juga membuat semua direksi punya passion besar untuk kerja keras.  Juga ada 4 ribu lebih karyawan punya passion sama dengan direksi. Mereka sangat mencintai perusahaan. karena mereka percaya pemegang saham juga sangat mencintai mereka. "

“ Bisa jelaskan sedikit apa yang kamu maksud merasa aman ?

“ Visi pemegang saham yang tidak mencari kepuasan dengan menghabiskan deviden. Umumnya pemegang saham lain, mereka memaksa direksi kerja keras dan kalau dapat deviden langsung dihabiskan. Bahkan kalau habis, kasbon dengan perusahaan.  Hidup mereka dan keluarganya sangat hedonis. Tapi di perusahaan kita, bertahun tahun saya tidak pernah mendengar pemegang saham kasbon. Tidak ada satupun anggota keluarga pemegang saham terlibat. Semua berjalan sangat profesional. Kita sudah bermitra dan bersahabat lama. tetapi kini saya ingin tahu, apa landasan filosofi sehingga punya visi seperti itu. “

“ Loh emang kamu engga kenal saya secara pribadi.”

“ Ya pasti kenal lah. Sipat kamu memang humble. Tetapi saya ingin tahu landasan filosofi bisnis sehingga karakter itu sangat kuat pada kamu.”

“ Pernah baca buku, Hernado de soto yang berjudul The Mystery of Capital” Kataku.

“ Emang kamu pernah baca “ Katanya. 

“ Tentu saya pernah baca buku itu. Semua mahasiswa ekonomi pernah baca buku itu. “

“ Oh ok. Apa itu? 

“ Dahulu kala, kataku. “ Harta adalah sebidang tanah dan kumpulan ternak. Dari harta itu orang hidup dan menghidupi dirinya untuk berkembang dari generasi ke-generasi. Namun belakangan karena manusia semakin bertambah dan kebutuhan semakin meningkat maka kompetisi terbentuk. Harta tidak lagi diartikan ujud phisiknya. Tapi harta telah berubah menjadi selembar document. Selembar dokumen itu berkembang menjadi derivative asset bila dilampirkan dengan seperangkat izin ini dan itu. Kemudian digabungkan dengan yang namanya project feasibility maka jadilah sebuah akses meraih uang. Bukan dijual tanpi digadaikan. Uang itu berputar untuk kegiatan ekonomi dan menghasilkan laba untuk kemudian digunakan membeli harta lagi. Inilah disebut dengan nilai reproduksi capital atau project derivative value.

Bila laba semakin banyak , tentu harta semakin meningkat. Kumpulan dokumen harta ini dan itu , menjadi saham ( stock ) dalam lembaran dokumen bernama “perseroan”. Akses terbuka lebar untuk meningkatkan nilai harta itu. Penguasa semakin memberikan akses kepada harta itu untuk berkembang tak ternilai melalui pasar modal, tentu apabila perseroan memperoleh akses legitimasi dari agent pemerintah seperti underwriting, notaris, akuntan , lembaga pemeringkat efek. Dari legitimasi ini maka harta menjadi lembaran kertas yang bertebaran di lantai bursa dan hartapun meningkat berlipat.

Akses harta akan terus berkembang, tidak hanya di lantai bursa. Tapi juga di pasar obligasi. Dokument Saham dijual sebagian dan sebagian lagi digadaikan dalam bentuk REPO. Di samping itu akses permodalan conventional lewat bank terus digali agar harta terus berlipat lewat penguasaan kegiatan ekonomi dari hulu sampai kehilir. Dari pengertian ini, maka capital adalah sebuah sistem dari mata uang yang bisa membuat peradaban berkembang pesat sepesat kebutuhan yang terus meningkat menjadi keinginan yang tak ada batasnya. Paham.?”

“ Paham. Terus lanjut aja.”

“ Utang adalah sistem uang itu sendiri. Kalau kamu hanya memahami uang sebagai alat tukar untuk konsumsi, utang itu akan menjadi kutukan. Bukan karena utangnya tetapi karena mindset kamu. Mindset yang hanya berpikir untuk konsumsi, tanpa punya mindset berproduksi. Konsumsi memenjarakan kamu, tetapi berproduksi membebaskan kamu. Itulah uang. “

“ Oh itu sebabnya deviden yang kamu terima tidak habis untuk belanja. Laba ditahan perusahaan juga diarahkan untuk investasi agar produksi terus meningkat.”Katanya menyimpulkan. Saya mengangguk. Dia memang cerdas.

“ Ok. Bisa jelaskan lebih jauh tentang Mystery of Capital. Jadi menarik “ katanya tersenyum.

“ Kamu tahu. Kapital dapat mereproduksi dirinya sendiri. “

“ Tahu itu. Tetapi apa penjelasan akademisnya ? 

“ Awalnya uang itu hanya sebagai alat tukar. Tetapi lambat laun karena perubahan zaman, orang tidak bisa pegang uang terus. Mereka juga ingin uang itu berubah ujud dalam bentuk harta yang  berfungsi sebagai alat penyimpan nilai. Uangpun sudah berubah dalam bentuk surat kepemilikan tanah, rumah atau emas dan lain lain. Walau ujudnya bukan uang tetapi nilainya diukur dalam bentuk uang. Makanya uang juga berfungsi sebagai alat hitung. Karena zaman berkembang, terjadi kolaborasi antara yang berlebih harta dan kurang harta. Maka terjadilah utang piutang. Nah untuk mengamankan akad, maka terciptalah surat utang atau disebut dengan istilah standard for deferred payment.

“ Apa artinya? 

“ Kalau kamu pegang surat kepemilikan rumah atau tanah, atau emas, atau surat utang, maka itu tidak ada beda dengan uang dalam pengertian sederhana.  Itulah system keuangan yang ada di abad ini. Uang bukan hanya alat tukar, tetapi juga sebagai alat ukur kekayaan, dan menjadi cara menentukan nilai masa depan”

“ Jadi itu sebabnya ketika saya kesulitan likuiditas, sangat mudah pemegang saham mengatasinya. Itu karena bagi pemegang saham uang bukan hanya duit yang ada di rekening bank tetapi juga semua asset perusahaan itu adalah uang. Dan pemegang saham tidak ragu membeli bond yang perusahaan terbitkan. Karena itu hanya mengubah ujud uang. Bukan uang hilang.Tidak ada resiko, toh aset perusahaan juga milik pemegang saham. “

“ Tepat sekali.”

“ Jadi memang mengelola uang itu seni. Seni untuk berproduksi, bukan hanya orientasi berkosumsi. “

“ Ya, dari itu, fungsi uang menjadi ideal. Dia berasal dari Tuhan, kembali kepada Tuhan dalam bentuk berbagi kesempatan kepada orang lain untuk makmur. Bisa dalam bentuk pajak , bisa pula dalam bentuk kesempatan kerja dan kemitraan.”

“ Ya Miracle of capital…” Katanya. “ adalah keajaiban capital yang terjadi karena adanya legitimasi negara terhadap kegiatan usaha. Tadinya kita hanya jadi agent ekspor ikan. Berlalunya waktu, usaha berkembang. Laba meningkatkan modal. Dari sana bank memberikan kepercayaan kepada kita untuk punya sendiri coldstorage. Kitapun dapat fasilitas utang. Asset bertambah karena semua pinjaman untuk investasi, bukan konsumsi. Produksi meningkat. Menimbulkan kepercayaan dari mitra luar negeri. Merekapun tertarik bermitra. Modal bertambah lagi untuk investasi dan ekspansi. Laba bertambah lagi. Dari akumulasi laba, peluang terbuka untuk ekspansi kebidang lain. Cerita berulang. Sama dengan yang sudah terjadi pada usaha coldstorage. Sepertinya itu yang terjadi selama ini terhadap perusahaan kita. “ katanya.

“ Tepat. Itulah sistem uang. Itulah miracle of capital.  Kita harus ambil bagian dari keberadaan sitem itu. Uang dan utang sama saja. Sama sama liabilities. Kalau kamu pegang uang kamu punya kewajiban menggunakannya secara cerdas  dan berkembang agar orang lain dapat bagian. Kalau kamu punya utang, kamupun punya kewajiban membayarnya dan membuat utang itu berkembang menjadi alat kemakmuran bagi orang lain. Nah, kalau kamu tidak ambil bagian dan terus mengutuki system, mengutuki utang,   sibuk belanja, maka orang lain yang akan memanfaatkannya. Kamu hanya pecundang. Cerdaslah hidup dan perbaiki attitude agar kamu terus bekembang…dan jangan lupa setelah mendapatkan maka berbagilah. Negeri ini butuh orang cerdas dalam hidup” kataku, dia tersenyum.

" Boss, gimana kalau kita buka botol. itu ada Macallan dan vodka. " katanya menunjuk rak minuman.

“ Saya harus pulang. Besok saya akan staying at home. Ikuti saran pemerintah sosial distancing.  Dan kamu juga.” Kataku.

“ Ya saya paham. Kita harus patuh kepada pemerintah kalau ingin sukses. Jangan pernah lawan pemerintah, jangan pernah lawan orang kaya, dan jangan pernah sakiti orang miskin. Ya kan..Itu nasehat yang engga pernah saya lupa dari kamu. Tapi kenapa harus buru buru pulang. “

" Aku harus pulang. Ini udah jam 9 malam. Jatah dari istri di rumah hanya boleh di luar rumah sampai jam 9. Sebentar lagi dia pasti telpon nih.”

“ Ya ya. Tahu. Paham bangeeet. “

" Emang ada lagi yang mau ditanya?

" Engga ada. Hanya kangen aja. Sepertinya udah hampir 8 bulan kita engga ketemu. "

" Engga tahu. Saya engga pernah hitung berapa lama engga ketemu kamu. Terus kamu engga pulang

“ Lah saya kan engga ada suami. Engga ada yang nunggu di rumah. Ngapain pulang cepat"

“ Ya udah. “  Kataku berlalu.

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.