Monday, May 12, 2025

Mengapa China back up Pakistan

 






Sejak tahun 1858 India dikuasai oleh Inggris. Tahun 1947 inggris mengakhiri kolonialnya. Membelah wilayah India berdasarkan agama. Pakistan, muslim dan India, hindu. Pakistan terbagi dua. Pakistan Barat dan Pakistan Timur. Belakangan tahun 1971 terjadi konflik antara Pakistan dan India. Pakistan Timur didukung India ingin memisahkan diri dari Pakistan. Yang akhirnya Pakistan Timur memerdekakan diri bernama Bangladesh. Ini kekalahan yang sangat memalukan bagi Pakistan.


Pakistan terus berseteru dengan India terkait dengan wilayah khasmir yang mayoritas muslim. Khasmir terbagi dua wilayah, yaitu Jammu dikuasai India dan Azad dikuasai Pakistan. Sementara di Khasmir sendiri ada kelompok militan Islam yang menginginkan merdeka atau otonomi khusus atau bergabung ke Pakistan. Menjadi rumit karena terkait dengan perbedaan budaya dan agama. Yang sulit dipersatukan.


Kelompok militant islam Khasmir berkali kali melakukan aksi terror terhadap India. Seperti pada 22 April kemarin, teroris menyerang wisatawan yang ada di khasmir wilayah India. Menewaskan 26 warga sipil. Aksi terror ini memicu India mengerahkan serangan udara, yang akhirnya menimbulkan perang udara terbuka antara Pakistan dan India. Walau India punya militer terbesar kedua di dunia setelah China dan anggaran militer terbesar ke lima di dunia. Namun perang udara kemarin dimenangkan oleh Pakistan.


Angkatan udara Pakistan (PAF) yang didukung jet tempur buatan China J-10 dan JF-17. Mampu menembak jatuh tiga jet Rafale, satu MiG-29, satu SU-30, dan satu pesawat pengintai Heron. Tidak ada pesawat PAF yang rusak. Semua unit kembali dengan selamat ke pangkalan. Walau India membantah claim kemenangan Pakistan itu. Namun Investor bursa tidak bisa dibohongi. Harga saham produsen pesawat tempur China, Chengdu Aircraft Corporation (CAC) melonjak lebih dari 17% pada hari rabu di Bursa Shenzhen. 


Sementara itu, saham Dassault Aviation Prancis — produsen jet tempur Rafale — anjlok di Bursa Paris. Investor meragukan keandalan Rafale. Sentimen investor dapat menjadi tanda kepercayaan pasar global terhadap kinerja jet JF-17 dan J-10C. Ini juga menandakan bahwa tekhologi modern alat perang China bukan lagi kaleng kaleng. Apalagi System pertahanan Udara Pakistan (HQ-9) buatan China dan Rudal hipersonik (PL1-5E) udara ke udara juga buatan China. Keduanya memang reliable dalam perang udara kemarin.


Kalau India menyerang Pakistan maka itu pasti China akan ada di belakang Pakistan. Itu hal yang pasti dan tidak sulit dipahami. China punya konflik perbatasan dengan India sejak tahun 1960an. Karena LAC ( Line of actual control) yang ditetapkan PBB tidak disepakati kedua belah pihak. Sejak itu berkali kali terjadi konflik terbuka di perbatasan dan sampai kini terus bertikai. Bagi China, wilayah Pakistan sangat penting secara geopolitik maupun geostrategis. Mengapa ?  Ada dua alasannya.


Pertama. Wilayah Pakistan berbatasan dengan Xinjiang salah satu provinsi China. Tentu beresiko bagi China kalau sampai Pakistan jatuh ke tangan India. China perlu memperkuat Kerjasama secara luas dengan Pakistan agar bisa meredam Gerakan islam radikal dari suku Uighur di Xinjiang. Disamping itu, bisa menahan pengaruh India di Kawasan Asia Selatan.


KeduaPelabuhan Gwadar terletak di Pakistan barat daya, provinsi Balochistan, dekat perbatasan Iran, dan sangat strategis karena menghadap Laut Arab. Dekat dengan Selat Hormuz, jalur penting perdagangan minyak global. China punya ambisi menjadikan Gwadar sebagai hub logistik. Tidak lagi tergantung dengan lalur Laut China Selatan (LCS) yang melintasi Selat Malaka. Sehingga kalau terjadi konflik dengan AS di LCS, China tetap bisa mengamankan jalur perdagangannya.  


Lewat proyek CPEC ( China Pakistan Economic Curridor) senilai USD 60 miliar, dibangun jalur logistic darat dari Gwadar ke Xinjiang. Di Gwadar juga dibangun Kawasan ekonomi strategis atau Gwadar industrial Estate sebagai Hub industry and manufacture China di jalur perdagangan baru China ke Timur tengah, Asia Tengah, Afrika dan Eropa. Karenanya tidak aneh bila China memberikan bantuan ekonomi dan militer kepada Pakistan. 


Kemungkinan perang meluas tidak akan terjadi. Karena baik India dan China anggota BRICS. Apalagi India dapat pinjaman lunak dari China. Tentu Rusia akan menggunakan kartunya untuk meredam India dan China akan gunakan pengaruhnya meredam Pakistan. Sabtu kemarin sudah ada gencatan senjata antara India dan Pakistan. Semoga usai. Karena memang perang ini mengancam dunia. Maklum baik India maupun Pakistan punya senjata Nuklir.

No comments:

Post a Comment