Waktu bertemu sahabat saya . " Dua tahun lalu saya kena PHK karena pabrik garmen tempat saya kerja pindah ke Vietnam" Katanya. Dia seorang designer yang bekerja di Pabrik garmen di Dongwan , china.
“ Mengapa ?
“ Karena pemerintah membuat kebijakan kenaikan upah buruh. Tahun 1990 an upah buruh di China hanya USD 0,45 per jam tapi sekarang sudah mencapai USD 2,40 ( Rp. 20,000) per jam. Kenaikan ini tentu ada maksud. Agar rakyat mampu menjadi konsumen belanja produksi dalam negeri karena pasar ekspor sudah melemah.
Saya maklum dan saya harus menerima kebijakan pemerintah walau dampaknya terjadi PHK di mana mana. Pengelola pabrik wajar saja bila mereka pindah ke luar cina karena mereka pengusaha tentu mencari buruh yang mau dibayar murah" Katanya tampak terkesan dia kecewa dengan keadaannya.
" Tapi tahukah kamu" , katanya kemudian, "hanya sebulan saya terdiam menerima kenyataan tak punya penghasilan tetap. Saya langsung bangkit. "
Apa yang dia lakukan ? dia bersama sama dengan teman temannya yang terkena PHK meminta agar pemerintah memberikan dukungan mengambil alih pabrik yang hengkang itu. Koperasi pun diridikan. Dari itu proposal diajukan kepada pemerintah. Lewat proses negosiasi yang tidak mudah akhirnya pemerintah setuju untuk menyerahkan pabrik itu dikelola oleh mereka yang bernaung di bawah koperasi. Tanpa modal dari pemerintah, bahkan mereka di wajibkan bayar sewa dari pemerintah. Semua karyawan yang kena phk menguras tabungan mereka untuk modal awal. Merekapun sanggup di gaji setengah dari sebelumnya.
Semua mereka sepakat melaksanakan tugasnya masing masing. Masing masing mencarikan solusi agar pabrik tetap jalan. Yang bagian pemasaran mendatangi distributor dan outlet untuk mendapatkan uang muka tentu dengan janji harga diskon khusus. Bagian pembelian, menghubungi para suplier agar memberikan mereka tenggak pembayaran sehingga cash flow tetap aman. dan para karyawan pun bersedia digaji rendah dan dibayar setelah pabrik menerima hasil penjualan. Berat sekali namun mereka punya harapan tanpa harus bekeluh kesah dan meradang sebagai korban PHK.
Lantas apa yang terjadi kemudian. Pabrik tetap jalan dan mampu bersaing di pasar ekspor dan mendapat dukungan dari distributor lokal untuk memenuhi pasar dalam negeri. Semua terjadi karena gotong royong menyelesaikan masalah. Mereka melihat kesulitan namun tidak meliat awan gelap sehingga kalap. Di balik kesulitan ada peluang untuk mereka tumbuh dan menjadi pemenang atas nasipnya. Kalau tadi mereka hanya ssebagai buruh /pekerja tapi kini mereka bukan hanya buruh tapi juga sebagai bos yang bernaung dibawah Koperasi. Mereka menerima gaji juga mendapatkan bagi hasil dari sisa hasil usaha…
Pesan moral : jangan ratapi kejadian yang menimpa dirimu. Terimalah dengan ikhlas dan terus melangkah tanpa berkeluh kesah. Karena bukan tidak mungkin prahara PHK adalah pesan cinta dari Tuhan agar kamu berubah menjadi lebih baik..ambil haikmah positip
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.