Saya tidak hendak sedang memuji Teman dan relasi saya di China. Tetapi saya mencoba menulis hal yang unik yang di budaya kita jarang terjadi. Di China kalau kita berusaha mengungkapkan kekecewaan kepada seseorang, mereka akan mendengar dengan seksama. Namun ketika diminta pendapat, respon mereka selalu positip. Sepertinya mereka mengharamkan memprovokasi hal negatif yang bisa memuaskan temannya yang sedang galau. Kalau engga, mereka hanya tersenyum tanpa ada semangat untuk merespon apapun. Itu artinya mereka tidak begitu paham apa yang sedang digalaukan temannya. Tetapi kebanyakan kalau mereka ada masalah personal dengan temannya. Mereka sangat pandai menutup aib orang lain. Mereka takut karma.
Seorang teman yang sempat dirugikan oleh relasinya dalam suatu transaksi. Dia sempat galau. Namun saya dengar sendiri sahabatnya berkata “ Bisnis itu terjadi karena deal. Setiap deal pasti atas motif karena ingin cari untung. Kedua belah pihak paham soal itu. Kalau karena itu akhirnya kamu dirugikan. Apapun itu kamu yang salah. Kalau dia sampai menjauhi kamu dan kamu dirugikan karenanya. itu harus dimaklumi. Dia hanya melindungi dirinya agar dia tidak rugi atau dia ingin keuntungan yang lebih baik. Relasi bisnis 1000 itu kurang. Namun kehilangan satu itu kebanyakan. Menjaga hubungan baik itu lebih baik daripada memusuhi atau membencinya. “
Ada teman yang merasa ditipu oleh ralasinya. Karena itu dia dirugikan tidak sedikit. Saya dengar dia punya argumen tanpa ada rasa kecewa “ Saya terlalu berharap kentungan yang berlebih tanpa berbuat berlebih. Sebetulnya saya yang salah. Saya terlalu rakus dan tidak rasional. Ingin gampangan dengan uang yang saya berikan. Kalau akhirnya dia merasa bosan dan berlalu dari saya. Itu bukan karena dia menipu saya. Tetapi itu karena kebodohan saya. Apalagi dia berlalu karena sikap saya yang kasar terhadap dia. Dari itu saya harus belajar lebih baik. Harus sabar dan rasional. itu jauh lebih baik daripada memusuhinya.”
Pernah saya menghadapi masalah yang sampai saya berparanoia terhadap kreditur dan teman saya. Mereka sengaja ingin menguasai saham holding saya. Namun tidak ada satupun sahabat saya memprovokasi negatif terhadap masalah saya itu. Mereka berusaha mendorong saya melihat dari sisi positip. “ Mereka tidak berniat buruk dengan kamu. Ini bisnis. Biasa saja. Mereka ingin kamu melihat dari sisi lain yang selama ini mungkin kamu abaikan. Cobalah berpikir seperti mereka pikirkan. Disitu kamu bisa mendapatkan jawaban bijak dan objektif , mengapa mereka bersikap’ Itu katanya.
Suatu waktu saya sedang makan malam dengan teman. Teman saya ditegur oleh orang lain. Mereka berjabat tangan dengan hangat. Saling menyapa tentang hal yang baik. Setelah berlalu. Teman saya berkata “ Itu orang yang membuat saya bangkrut. “Katanya menyebut orang yang baru saja menyapanya. Dia tidak tuntut ke pengadilan. Dia terima itu sebagai pelajaran. Mengapa “ Tetapi karena itu saya bisa belajar dan berkembang lebih baik. Kadang Tuhan mengirim orang untuk mengingatkan kita. Kadang peringatan itu sangat menyakitkan. Tetapi selagi itu karena pilihan kita, itu harus diterima dengan lapang dada tanpa dendam. Dan setelah saya bangkit lagi. Dia datang ke saya memberikan peluang bisnis dan itu tanpa syarat yang ketat untuk saya bisa berkembang lebih baik. Cobalah, kalau karena itu saya bermusuhan dan bersengketa di pengadilan. Mungkin uang tidak kembali, rezekipun menjauh di masa depan”
Ketika makan malam di Nanning , sedang asyik makan masuk seorang wanita yang nampak sangat sederhana penampilannya. Namun teman saya segera berdiri dan menuntun perempuan itu duduk di sebelahnya. Tak nampak sedikitpun teman itu risih memperkenalkan wanita itu kepada kami walau penampilannya sangat sederhana. Saya takjub akan sikapnya. Teman itu mengenalkan kami satu persatu kepada teman wanitanya.
Wanita itu tidak ikut makan. Dia hanya sebentar saja.Untuk mengucapkan selamat karena berhasil membangun kawasan industri yang telah lama teman saya idamkan. Wanita itu dengan setengah membungkukan tubuh mengucapkan terimakasih kepada kami semua karena telah memberikan kesempatan temannya sebagai mitra. Setelah itu diapun undur diri. Teman itu mengantar wanita itu sambil di loby. Setelah kembali, teman itu menceritakan bahwa dia mengenal wanita itu lebih 10 tahun lalu.
Ketika usahanya sampai bangkrut, istrinya mengusirnya. Maklum istrinya juga professional. Dia keluar rumah dengan hanya pakaian melekat di badan. Semua kenalan dihubungi untuk mendapatkan bantuan namun lebih banyak meminta dia bersabar tanpa memberikan solusi apapun. Akhirnya dia ingat salah satu wanita yang dia kenal baik namun kehidupannya tidak pantas dimintai tolong. Karena wanita itu hidup tidak berlebih. Hidupnya hanya berdagang di pasar tradisional dan masih tinggal sama orang tuanya.
Namu ketika dia hubungi, wanita itu langsung mendatanginya. Dengan seksama wanita itu mendengar segala masalahnya. Dengan tersenyum wanita itu menawarkan dia tinggal di apartement yang baru dibeli. Wanita itu belum bisa tinggal sendiri karena belum menikah. Teman saya terima bantuan itu dengan haru karena pada saat itu yang dia butuhkan hanya tempat tinggal. Setelah dia berhasil kembali bangkit, wanita itu berjuang meyakinkan istri teman itu agar menerimanya kembali. Akhirnya wanita itu menjadi sahabat dia dan istrinya. Ketika wanita itu menikah, dia dan istrinya paling sibuk untuk menyiapkan segala sesuatunya agar pesta sukses.
Mengapa teman wanitanya sampai provokasi dia untuk kembali kepada istrinya. Inilah alasannya “ Semua wanita memang begitu. Kalau dia begitu bukan berarti dia benci kamu atau tidak suka kamu atau tidak setia. Manusia itu setiap waktu menghadapi dilema. Hidup itu berubah setiap waktu. Tentu setiap orang bisa saja berubah menentukan pilihannya. Kalau karena itu dia meninggalkan kamu, itu anggap biasa saja. Ambil sisi positipnya. Dia menentukan sikap karena dia lemah. Kamu harus belajar dari perpisahan itu. Dan terbukti sampai kini istri kamu belum menikah. Itu artinya dia tetap mencintai kamu. Kalau kamu benar benar mecintainya maka kamu harus berjuang merebutnya kembali. Ayo temui dia. Lupakan masalalu. Yakinlah dengan peristiwa ini kalian semakin tak terpisahkan. Pengalaman ini sangat mahal dalam kehidupan rumah tangga kalian. Jangan dibuang kesempatan belajar.”
Di China itu ada lebih 1 miliar penduduk. Kader partai Komunis tidak lebih 25 juta orang. Tetapi mengapa mereka tidak berontak kepada pemerintah. Itu karena budaya China menghindari setiap upaya provokasi negatif. Mereka takut karma. Tetapi setiap provokasi positif darimanapun sumbernya, mereka terima dengan antusias. Ada seleb sosial media karena pendidikan motivasi bisnisnya. Khalayak China tidak peduli dengan status dia sebagai pengusaha atau apalah. Karena mereka tidak berharap kedekatan lewat sosial media. Mereka hanya ingin belajar tentang pengalaman positif untuk mereka berubah menjadi lebih baik.
Agama saya mendidik dengan apik “ “Seperti apa karakter yang sepantasnya untuk manusia ? Bacalah firman Allah ini dalam hadith Qudsi Kitab Imam al-Ghazali,
"Wahai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pengajaran daripada Tuhanmu dan penawar bagi hati. Kenapakah kamu memilih untuk berbuat baik hanya kepada mereka yang berbuat baik kepadamu? Kenapakah kamu memilih untuk bersilaturahim hanya kepada mereka yang bersilaturahim denganmu? Kenapa kamu memilih untuk berbicara hanya kepada mereka yang berbicara denganmu? Kenapa kamu memilih untuk memberi makan hanya kepada mereka yang memberi makan kepadamu? Kenapa kamu memilih untuk memuliakan hanya kepada mereka yg memuliakanmu. Tidak terlebih baik seseorang itu darapada yang lain.
Sesungguhnya orang yang beriman kepada Allah dan Rasul, mereka melakukan kebaikan kepada orang yang jahat kepada mereka, bersilaturahim kepada mereka yg memutuskannya. Memaafkan mereka yang tidak memberi kemaafan kepadanya. Mereka amanah kepada mereka yang mengkhianatinya. Berbicara kapada mereka yang enggan berbicara dengannya. Memuliakan mereka yang menghinanya. Sesungguhnya Aku tersangat mengetahui tentang perbuatan kamu.”
Mungkin kita semua berkerut kening dengan Firman Allah ini. Bagaimana mungkin kejahatan dibalas dengan kebaikan. Bila Allah minta seperti itu tentu Allah akan melengkapinya dengan pertolongan. Inilah firman Allah “ Dan, kalau kamu hendak melakukan pembalasan, balaslah seperti yang mereka lakukan kepadamu. Tetapi, kalau kamu bersabar, maka kesabaranmu itu lebih baik bagimu. Dan hendaklah kamu tabahkan hatimu, karena berpegang kepada pertolongan Allah. Janganlah kamu bersedih hati terhadap perbuatan mereka. Jangan pula kamu bersesak dada terhadap apa yang mereka rencanakan." (QS. Al-Nahl: 126-127).
Masalahnya begitu banyak orang mengaku beriman tapi mereka tidak percaya pertolongan Allah. Dan budaya China walau mereka tidak paham Islam namun keseharian mereka mengaktualkan pesan Tuhan itu. Karena itu rezeki mereka mudah. Negara mereka penuh damai tanpa hiruk pikuk politik dan sosial media yang penuh kebencian apa saja.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.