Sunday, May 10, 2020

Berhutang tanpa collateral.



“ Apa sih yang dimaksud dengan Credit Default Swap ? tanya  Jessica ketika kami bertemu di Cork  and Screw cafe. Dia sahabat saya. 

“ Kalau kamu paham tentang polis asuransi, maka tidak sulit memahami CDS. Karena memang itu produk proteksi atas resiko. Namun karena ia sudah menjadi produk derivatif  pasar uang maka mudah diperjual belikan. Tetap acuannya adalah kontrak. Kontrak yang memungkinkan investor untuk “menukar” atau mengimbangi risiko kreditnya dengan risiko dari investor lain. “

“ Contohnya ?

“ Kamu khawatir bahwa seorang debitur akan default  atau gagal bayar, nah kamu dapat menggunakan CDS untuk mengimbangi atau menukar risiko tersebut. Untuk menukar risiko gagal bayar, kamu membeli CDS dari investor lain yang setuju untuk mengembalikan uang kamu  jika debitur itu default. Sampai disini paham  ya.”

“ Masih bingung.“

“ Analogi sederhananya, barter. Kamu serahkan resiko kepada orang lain, dan orang lain mendapatkan uang dari kamu. Sama dengan asuransi. “

“ Kalau ternyata debitur saya gagal bayar. Itu benar benar dibayar sama investor yang beli CDS itu,”

“ Ya benar. Dia bayar plus bunga.”

“ Kan bego amat ? Siapa mereka itu.

“ Bukan bego. Mereka lembaga keuangan. Ada hitungan dan  skemanya. Mereka juga jual resiko itu kepada orang lain. Dan orang lain juga jual lagi resiko ke piihak lainnya lagi dan begitu aja muter di pasar. Nah itu namanya pasar swap. Pasar swap CDS itu diperdagangkan bebas di pasar. Asuransi juga sama. Resiko polisi itu mereka reisurance lagi ke pihak lain. Masih belum paham”

“ Nah sekarang saya paham. Terus gimana CDS dipakai dalam dunia bisnis ? 

“ Umumnya orang membeli CDS dengan tujuan melindungi resiko atas surat utang yang mereka pegang. Biasanya surat utang dengan tennor lama, misal diatas 5 tahun. Seperti obligasi Daerah, SUN, Surat utang perusahaan. Jadi andai terjadi gagal bayar, mereka aman dari resiko. Pasar CDS yang akan menjamin. “

“ Wah asyik dong. “ 

“ Ya asyik. Tapi kamu juga harus berhitung. Berapa Yield atau bunga obligasi dan berapa premi CDS yang harus dibayar. Kalau lebih besar premi CDS, kamu yang bego. Tapi kalau lebih kecil, kamu pintar. “

“ Besaran premi ditentukan oleh apa ?

“ Oleh rating dari surat utang. Dalam hal ini tentu lembaga rating yang dipercaya. Semakin rendah ratingnya semakin mahal premi CDS. Semakin tinggi ratingnya semakin murah preminya.”

“ Oh paham saya. Artinya ada parameter yang ketat untuk CDS. Engga bisa seenaknya.

“ Nah dalam bisnis hedge fund, kadang mereka mengeluarkan surat utang dengan yield tinggi. Walau tidak ada rating, namun orang tetap beli. Itu karena yield nya masih bisa cover premium CDS.  Orang menikmati selisih itu.” 

“ Loh itu kan bisa cenderung fraud. Karena bisa massive sekali nilainya. Gimana kalau ternyata surat utangnya gagal bayar ? Siapa yang mau tanggung jawab? 

“ Ya pada akhrinya sistem yang bayar. Tinggal dilihat siapa yang korban. Kalau lembaga keuangan, ya negara bailout. Tetapi kalau yang korban orang biasa, ya sabar aja. Tapi intinya , pemerintah larang CDS diperdagangkan atas surat utang yang tidak ada ratingnya, dan surat utang yang tidak terdaftar di OJK. Namun pemain hedge fund kan hantu di pasar uang. Mereka seperti PSK, yang ada tapi tiada.  Dibenci namun disukai”

“ Siapa yang punya ide ngadain CDS ini?

“ Joseph J. Cassano. Dia sarjana bidang political science dari Brooklyn College.

“ Apa dasar dia punya ide itu ?

“ Tahun 90 bank bank di Eropa kebanjiran Likuiditas dari hasil surplus perdagangan dan juga aliran dana masuk ( capital inflow ) dari luar negeri dengan alasan mencari tempat yang aman secara politik dan ekonomi. Keadaan semakin betambah runyam karena orang kaya yang mendapatkan berkah petro dollar juga gemar menabung dan malas berbagi. Dana mereka memenuhi brankas perbankan di eropa. Namun pada waktu bersamaan bank mengalami negative spread. Hampir semua bank mengalami bleeding. Ekspansi moneter yang dilakukan bank central Eropa tidak menolong banyak untuk menyerap kelebihan likuiditas perbankan.”

“ Mengapa ini bisa terjadi? ?

“ Karena ini berkaitan dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank international for settlement yang berhubungan dengan pengelolaan resiko dan prinsip kesehatan bank. Pengelolaan resiko berkaitan dengan kualitas kredit yang harus bebas resiko. Kesehatan bank adalah kepatuhan memenuhi kecukupan modal ( CAR dan Reserve Requirement). Ini harus dipatuh oleh seluruh perbankan . Dua hal ini tidak mudah dan selalu dilemma. Seperti orang pakai sarung. Ditutup kepala kaki nongol, ditutup kaki,kepala nongol. Posisi likuiditas sudah sampai pada titik meruntuhkan system perbankan di Eropa.”

“ Terus.”

“ Dengan adanya CDS maka Bank bank itu bertindak sebagai investment banker. Mereka mengeluarkan surat utang diluar perbankan, dan surat utang ini dijual kepada nasabah kayanya. Tentu bunga lebih tinggi. Resiko dicover oleh CDS.”

“Dengan demikian, uang deposito dan tabungan pindah ke surat utang yang dijamin oleh pasar CDS. Bank terhindar dari bleeding. Smart. Terus untuk apa uang itu ?

“ Oh para investment banker itu sudah punya partners di Wallstreet yang mengeluarkan beragam produk derivative pasar uang. Kesanahlah uang mengalir. “

“ Dan ketika wallstreet jatuh, maka jatuhlah semua. Dan AS harus bailout perbankan dan lembaga asuransi yang menjamin resiko itu agar sistem CDS tetap dipercaya pasar.  Sementara bagi investor retail, ya tanggung sendiri.” Katanya.

“ Sebetulnya teori dan aturan CDS itu bagus. “

“ Ya bagus kalau semua ikut aturan. Masalahnya kan pemain hedge fund selalu cari celah bagaimana bisa merampok lewat sistem tanpa terawasi. “ Katanya. Saya hanya tersenyum.

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.