Telah lama ia mengimpikan kehidupan mewah seperti ini. Impian bukan sekedar menerima tetapi menciptakannya. Suatu waktu dia mengeluh kepada kawanya “ “Ah, hidup ini tidak adil. Dalam usia diatas 40 tahun, saya belum pernah bisa piknik kemanapun, apalagi merasakan hidup mewah di hotel berbintang . Rasanya, saya bukan termasuk orang yang qualified.”
Kawannya tersenyum dan berkata, “Segala sesuatu ada waktunya, sabarlah.”
“Ya saya sabar. Karena hanya itu yang saya miliki?”
“Rezeki dari Tuhan,” sambung kawannya.
“Selalu begitu. Kata-kata itu selalu menggema dari waktu ke waktu. Dari setiap mulut orang. Meluncur begitu saja. Apa tidak ada kata yang lain?”
Dialog terhenti di situ. Kawannya tidak berani melanjutkan karena ia takut tersinggung. Setiap perempuan ingin menikah dan hidup senang sesuai pilihannya. Apalagi sudah mulai berumur. Barangkali itu naluri. Naluri yang menjadi obsesi setiap orang.
Sekarang ia sedang berada di Hotel Bintang lima, bukan di Indonesia tetapi di Hong Kong. Sekali dia rasakan, dia dapatkan piknik dan kemewahan. Tetapi itu karena pemberian sahabatnya. Temannya waktu SMA, yang entah mengapa, berelahati memberi hadiah liburan. “ Lia, saya akan minta orang saya kirim ticket dan akomodasi. Juga uang saku. Kalau kamu mau ajak keluarga, tolong kasih tahu, biar dikirim juga ticket dan akomdasi” Kata temannya. Padahal dia hanya iseng berkata “ ingin liburan tapi engga ada ongkos. Sebagai PNS golongan kecil memang liburan ke luar negeri sesuatu yang mewah sekali.” Katanya. Dia menjawab dengan antusias “ Bos, aku pergi sendiri. Aku masih jomblo. “ Katanya.
Sesampai di Hong Kong sahabat SMA nya tidak menjemput tetapi wanita China yang cantik menjemput. “ Saya sekretaris bapak. Saya ditugas menjemput anda dan mengantar anda ke Hotel.” kata wanita itu yang cukup pasih bahasa Indonesia. Menurut wanita itu dia pernah bekerja di travel agent perusahaan korea di Bali. Jadi sedikit bisa bahasa Indonesia. Padahal dia ingin cepat bertemu dengan temannya. Sayang sekali temannya sedang tidak ada di Hong Kong. Sedang ke Beijing. Rencana besok baru kembali ke Hong Kong. Tak berapa lama wanita itu menyerahkan telp kepada dia. Terdengar suara Budi, teman SMA nya. Meminta maaf karena masih ada di luar kota.
Malamnya sekretaris temannya mengajaknya shopping. Dia sungkan karena tidak ada uang cukup. Uang saku yang diberi temannya dia berikan kepada ibunya. Tetapi sekretaris temannya memilih pakaian untuknya dan membayar.” Saya hanya melaksanakan pesan bapak” kata sekretaris itu.
Dia teringat peristiwa masih remaja waktu SMA dulu. Dia tidak bisa membayangkan bagaimana pria miskin ,pemalu dan pendiam bisa punya bisnis di luar negeri dan kaya raya. Walau selama ini akrab hanya lewat Skype dan telp namun sekarang dia merasa rendah diri untuk bertemu. Apalah dia, wanita usia diatas 40 dan hanya PNS di kota kecil jauh di Sumatera. Dia memang sarjana dari PTN, sementara temannya dia tahu tidak pernah masuk PTN.
Keesokan sorenya Budi , temannya datang ke Hotel. Penampilannya sangat sederhana. Celana denim dan kaus t-shirt warna merah namun dibalut jas warna hitam. Budi mengajaknya makan malam di cafe yang menurut dia sangat mewah.
“ Bud, gila nih tempat. Mewah banget. Lue lagi ngerayu gue yah?
“ Engga lah. Tempatnya biasa saja. Gua undang lue karena hanya lue teman SMA gua yang dekat sama gua. Itupun bukan hanya sekarang tetapi sejak kita SMA dulu. Kadang gua kesel kalau ke rumah lue ada si Toni gendut. Lue kenapa engga jadi nikah sama dia ?
“ Ah itu hanya cinta monyet. Toni setelah kuliah di Bandung, dia udah lupain gua. Ya udah. Tetapi nih tempat memang mewah sekali bud. Pasti mahal ya?
“ Satu lantai di bawah kita ada namanya Financial Club. Tidak semua orang bisa masuk ke dalam club ini. Harus members. Setiap orang yang ingin jadi member harus mendapatkan rekomendasi sedikitnya 3 orang CEO Lembaga Keuangan yang telah jadi member. Setelah dapat rekomendasi maka nama calon member ini akan di tempatkan di Board di samping pintu Club. Nama ini akan ada di board selama kurun waktu tertentu. Apabila salah satu member keberatan maka otomatis calon member itu akan delisting.Namun apabila tidak ada yang keberatan maka calon member akan menjadi member resmi. Dia harus menanda tangani kerahasian.Tidak boleh membawa wanita. Aturan dalam club dibuat oleh kesepakatan antara member.”
“ Pasti lebih mewah dari tempat ini ?
“Engga juga. Bahkan sangat sederhana. Para members itu engga butuh kemewahan tetapi kesendirian dalam suasana tanpa beban. Mereka Elite financial player.
“ Saya pernah baca buku teori konspirasi tentang mereka. Apakah itu mitos?
“ Tidak. Hampir semua Hub Financial center di Dunia, seperti Hong Kong, mereka punya club private. “
“ Oh ..”
“ Lue tahu engga, ada komunitas elite dalam pasar uang yang disebut dengan 144 A SEC, yang walau kini dihapus dalam kuridor US Act 33, namun komunitas ini tetap eksis.”
“ Mengapa ?
“ Karena mereka sudah punya lembaga clearing sendiri seperti Euroclear dan Clearstream. Dalam sistem yang mereka miliki ini antara kreditur dan debitur bertemu dalam satu portal yang dihubungkan dengan sistem IT yang canggih. Untuk jadi members euroclear orag harus deposit USD 5 juta. Kalau ingin melantai dalam posisi kreditur dan debitur, orang harus punya uang minimal USD 100 juta. Itupun orang harus dapat nominasi dari minimal 3 first class bank yang terhububung dengan key player hedge fund. Lue bisa bayangkan , hanya 15000 orang menguasai 99% sumber daya keuangan dunia.”
“ Lantas apa yang membuat mereka hebat sehingga bisa menguasai perputaran uang dunia ?
“ Karena mereka kompak. Konsep mereka bukan pemupukan harta atau uang di brankas tetapi dalam bentuk wahana investasi surat berharga yang terhubung dengan MNC dan TNC di seluruh dunia. Portfolio mereka ada di semua bisnis. Ada di semua negara dan selalu berperan menciptakan kemakmuran. Mereka ada tetapi tiada. Lue tidak akan temukan nama mereka diliput media sekelas Fortune. Mereka tidak dikenal dan jauh dari liputan media massa. Namun mereka ada dibalik kebijakan negara mana saja.”
“ Apakah mereka bisa diruntuhkan ?
“ Tidak mudah. Karena 90% sekarang penyedia lapangan kerja ada pada korporat. 90% barang di rumah lue dihasilkan oleh korporat. 90% dunia keuangan hidup dari channeling fee atas setiap perpindahan uang mereka. Pertumbuhan ekonomi suatu negara sangat bergantung dari pajak yang didapat dari korporat. Pembiayaan negara 80% berasal dari pajak korporat. Dan tidak ada korporat yang tidak terhubung dengan kekuatan sumber daya keuangan mereka. “
“ Tetapi ..mengapa di China mereka tidak mampu leluasa bergerak ?
“ Loh kok kamu tahu ?
“ Eh gini gini gua kan S2. Tinggal memang di kota kecil tetapi pengetahuan engga kampungan. Dulu tesis skripsi gua waktu S2 tentang ekonomi China. Jawab aja pertanyaan gua.”
“ OK. karena Cina tidak mengenal clearing mata uang secara multilateral dan china hanya punya single gate way untuk semua transaksi mata uangnya terhadap semua mata uang asing.”
“ Apakah china tidak mendapatkan manfaat atas keberadaan elite keuangan tersebut ?
“ Sangat besar manfaatnya. China memberikan akses kepada sistem ini masuk ke sektor real untuk terjadinya ekspansi industri dan infrastruktur ekonomi melalui perusahaan cina yang berafiliasi dengan asing. Dan ini dinikmati oleh elite komunitas financial untuk efisiensi bisnis dengan terjadinya gelombang relokasi industri dari AS ke China selama dua dekade. China mendapatkan manfaat dengan terserapnya angkatan kerja dan pertumbuhan ekonomi dua digit. Walau semua keuntungan masuk ke brankas komunitas elite financial namun china tidak peduli. Karena bagi china asset adalah alat produksi dan bagi mereka asset adalah surat berharga. Ketika asset sebagai alat produksi maka korporat menjadi agent cinta bagi semua, karena ia melahirkan peradaban gotong royong dan berbagi.”
Dia bengong. Bagaimana Budi begitu menguasai sedetail ini.
Dia bengong. Bagaimana Budi begitu menguasai sedetail ini.
“ Jadi yang jahat itu, " Lanjut Budi. " bukan orang kaya tetapi orang rakus yang bergaya hedonis dan individualis. Dan itu umumnya orang kaya tanggung, dan kebanyakan duitnya dari korup atau bisnis rente. Jadi engusaha real, itu berat. Kita harus berhadapan dengan pasar dan kompetisi. Itu benar benar seperti duduk diatas bara. Rasanya kalau boleh utang waktu, kita mau tambah sehari itu bukan 24 jam tapi 30 jam. Belum lagi harus mikirin utang menggunung. Masalah engga pernah habis. Setelah kita ketemu ini, gua akan larut lagi dengan masalah. Makanya gua kangen masa kecil gua di kampung. Itu kenangan terindah. Walau hidup besehaja tapi benar benar indah. “
" Jadi apa yang baik dan nyaman menurut lue ?
" Punya keluarga yang mencintai, dirindukan pulang, punya sahabat yang tulus dan badan sehat serta beribadah mudah. Itu saja. Kalau itu kita punya, itu sama dengan kita memiliki seluruh dunia."
" Jadi orang biasa saja itu ternyata berkah ya. Seperti gua ini. Tetapi kadang lupa bersyukur makanya ngotot banget pengen piknik. Eh udah itu, ya biasa saja. Terimakasih udah undang gua ke sini. " Kata dia. Budi hanya tersenyum. Jam 8 malam Budi harus pergi ke acara lain, dan dia didampingi sekretaris Budi menghabiskan malam di Hong Kong.
" Jadi apa yang baik dan nyaman menurut lue ?
" Punya keluarga yang mencintai, dirindukan pulang, punya sahabat yang tulus dan badan sehat serta beribadah mudah. Itu saja. Kalau itu kita punya, itu sama dengan kita memiliki seluruh dunia."
" Jadi orang biasa saja itu ternyata berkah ya. Seperti gua ini. Tetapi kadang lupa bersyukur makanya ngotot banget pengen piknik. Eh udah itu, ya biasa saja. Terimakasih udah undang gua ke sini. " Kata dia. Budi hanya tersenyum. Jam 8 malam Budi harus pergi ke acara lain, dan dia didampingi sekretaris Budi menghabiskan malam di Hong Kong.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.