Friday, June 18, 2010

Hedging exit Buyer



Saya pernah bisnis trip ke Moscow untuk rapat bisnis dengan calon investor untuk akuisisi proyek di Dubai. Karena kepergian itu sangat mendesak. Ketika itu saya ada di Beijing. Sekretaris sudah pulang ke Hong Kong. Tetapi peluang meeting tidak ingin saya lepas begitu saja. Saya tahu konglomerat Rusia tidak suka menggunakan bahasa ingris. Saya harus punya penerjamah. Teman saya di Beijing kenalkan dengan penerjemah. Wanita muda. Ayahnya dari Korea tapi ibunya dari Rusia. Dia bisa bahasa Rusia dan cukup bagus bahasa inggris. Wanita itu sebetulnya pekerja KTV Musisi. KTV yang khusus menyediakan mereka yang punya talenta alat musik seperti biola, sexopon, guitar, organ. Karena KTV berkelas umumnya mereka kuasai beberapa bahasa.

Saya terbang ke Moscow bersama penerjemah itu. Saya nginap di hotel bintang 5 di Moscow. Wanita itu satu kamar dengan saya. Tugasnya menterjemah dokumen dan news Rusia untuk saya. Pertama masuk kamar, saya lirik dia sangat terpesona. Dia tidak mau duduk di sofa. Dia tetap berdiri. Karena kamar penthouse menyediakan kamar khusus untuk sekretaris atau asisten. Saya katakan dia tidur di kamar lain. Dia gugup melihat kamar itu. Sangat mewah menurut ukuran dia.

Kemudian saya sibuk membaca dokumen dan memberikan catatan alamat web untuk dia cari di internet. Dengan sigap dia search di internet dan menterjemahkan web dengan cepat. Ngetiknya cepat sekali. Sayapun sibuk telp ke sana kemari sebelum meeting dengan investor itu. Dia ikut saya meeting sebagai penerjemah. Saya ajak dia ke loby yang tersedia store menjual pakaian. Saya minta dia pilih pakaian yang pantas untuk meeting. Dia bingung. Saya minta pelayan toko carikan pakaian yang cocok untuk makan malam resmi. Dia sempat bingung ketika mengenakan pakaian itu. Berkali kali dia meliat label harga tertera pada tag pakaian itu. Dia bengong menatap saya membayar.

Dalam suasana santai saya berbicara dengan relasi saya dari Moscow. 
" For 40 years the capitalist world faced the challenge of communism and socialism — the equal sharing of miseries — which kept democratic capitalism — the unequal sharing of blessings — on the straight and narrow. With the collapse of the Soviet Empire and its satellites and client states, capitalism tossed off its code of conduct. Insider trading among close friends in New York, London, Paris, Zurich, Hong Kong and Tokyo became commonplace. ” katanya.

" And …” kata saya seraya bersandar ke sofa “ Russian organized crime, which succeeded communism, engulfed the entire planet, even in Guam. Choice real estate in London, Paris, Rome, Marbella in Spain, the French Riviera's priciest Cap d'Antibes, Italy's Amalfi Drive, Cyprus, Rhodes and other Dodecanese Greek Islands disappeared into the hands of Russia's newly minted billionaires — all paid for in cash. One real estate operator in Antibes told me about suitcases filled with $100 bills for the purchase of one $70 million property. In the 1990s some $230 billion was plundered from Russia and moved to secret numbered accounts abroad. Those who knew the Western system were usually KGB agents who had worked in Western European capitals. It seems like an effective way of injecting poison into the capitalist system"

“ The subprime mortgage cancer, which first was detected but ignored in 2006, had spread to the whole world by summer 2007. It was criminal predatory lending whose worthless mortgages were repackaged to look like secure investments and peddled all over the world. Now Americans have seen retirement savings halved. U.S. households' net worth tumbled a mind-blowing $11 trillion — in a single year. This is the same figure as the combined annual output of Germany, Japan and the United Kingdom. Gone are the second homes, rising retirement nest eggs, rising expectations generally.

TV news now brings us tent cities from Seattle to Athens, Ga., for newly destitute Americans; homeless shelters are filled to overflowing. Santa Barbara, Calif., has designated a parking area for people who sleep in their cars. And the World Bank predicts another 53 million falling below the level of "extreme poverty" this year. What began with criminal subprime mortgage predators is now hurting those who can least afford it — both at home and abroad.

Europe's hot new love affair with US already has cooled into the usual trans-Atlantic spats. The Europeans are resisting calls for more global fiscal stimulus, pointing out that the real problem is a systemic crisis that requires, above all else, a Herculean cleaning of capitalism's Augean stables. The unacceptable face of capitalism must be replaced with the kind of financial and economic regulation that will avert catastrophe in the future." Katanya tanpa hendak menyanggah apa yang saya katakan.

" Is it too difficult to track the preparation and promotion of Barack Obama, as well as the communist plans to develop the armies of the proletariat through ACORN and the like, through Obama's "Organizing for America," through the patronage plan, and through the entire schema for taking advantage of manufactured crisis? Kata saya. Nah dia tersenyum penuh arti. Dia tidak ingin menjawab namun ajak saya cheer dengan segelas wine. Guide saya terkejut karena ternyata si Rusia itu bisa bahasa Inggris. Kemudian kami mulai membahas exit strategy dalam bisnis yang sedang kami persiapkan.

Sesuai meeting, saya kembali ke Beijing bersama dia. Dengan hati hati dia berkata “ Sir, boleh tanya” katanya di dalam pesawat.

“ Ya”

“ Saya terjemahkan berita media massa tentang perusahaan Rusia yang akan jadi pemenang tender pembangunan pipa gas. Waktu makan malam, saya dengar anda komit keluar uang kepada perusahaan itu sebelum masuk ke bursa. Agar sahamnya bagus ketika IPO. Dan membantu mendapatkan pendanaan setelah IPO. Kesepakatan dibuat, dalam bentuk pre purchase agreement.”

Saya perhatikan wanita itu. Cerdas. Pemerhati hebat.

“ Pre purchase agreement itu kan sebagai kesepakatan anda untuk bayar akusisi perusahaan di Dubai.Ya semacam barter. itu saya baca semua.”

“ Ya “ Saya makin bengong.

“ Besoknya team bekerja keras melengkapi semua dokumen. Saya perhatikan anda lead mereka semua. Melengkapi semua dokumen legal termasuk cofirmasi pemberian hutang dari bank di Eropa. Dokumen pemenang tender juga resmi. Confirmasi pemberian injek dana sebelum IPO juga resmi dari bank. Setidaknya perusahaan sudah siap financial closing karena memenuhi syarat menjadi investor. Tetapi itu semua janji, yang akan cair setelah kontrak pembangunan pipa gas di tanda tangani. Ya tidak ada yang salah.”
Dia terdiam. “ tiga hari saya serasa tinggal di sorga. Mengalami kehidupan glamour. Tapi saya tidak ingin kaya seperti itu…” Katanya tersenyum.

“ Mengapa ?

“ Waktu di KTV, saya dengar anda bicara dengan si Rusia itu. Saya sempat mendekat, kawatir anda butuh penerjemah. Ternyata Rusia itu bisa bahasa inggeris. Saya sempat dengar, si rusia itu ngomong, bahwa kontrak pasti gagal di eksekusi. Karena pemerintah syuriah pasti chaos akibat rencana bangun pipa gas. Kemudian salah satu banker dari Eropa sahabat anda juga bilang, dia sudah dapat kabar dari  Whitehouse sudah perintahkan Arab dukungan oposisi lewat dana agar Bashar jatuh, dan Turki juga terlibat kroyokan. Yang lucunya kalian tertawa sambil nyeletuk " We dont care fuck politic. We just make money. Kasihan Arab di Dubai itu kehilangan bunker oil dan kapal karena dibayar persepsi. Dan berharap pertukaran asset dapat menghasilkan laba dan capital gain, Ternyata hanya persepsi saja.

Saya hanya tersenyum. Dia engga paham, ratusan juta saham yang bertaburan di bursa dengan value berlipat itu juga karena persepsi. Kaya miskinjuga soal persepsi. Kehidupan ini terjadi karena persepsi. Sebetulnya sesuatu itu tidak ada yang sesungguhnya. Semua didunia ini hanya persepsi. Fiksi belaka.

Tuesday, June 8, 2010

Membangun property modal minimize, minimize risk



" Lokasi dan izin sudah kita kuasai. EPC dan Project management sudah kita tentukan. Semua world class. Trustee agent untuk menjembatani rekening pejualan property share dan bank yang akan memberikan loan sudah kita bentuk. Kalau kita lepas property share, Money broker dari Korea  dan Jepang sudah siap borong. Sekarang keputusan di tangan anda. “ Kata Wenny. Saya mendengar dengan seksama. 

Skema ini memang kami tempuh untuk mempercepat cash flow dan mengamankan fixed income dari pengelolaan resort yang akan kami bangun. Property share sama dengan saham di bursa. Hanya saja dia terhubung langsung dengan ownership atas asset yang ada. Ia berbeda dengan penjualan unit apartement. Ini seperti memecah satu apartment yang dijual dalam pecahan kecil sehingga terjangkau oleh pasar. Artinya satu apartement bisa saja terdiri dari 100 property share. Pejualan property share dilakukan sebelum proyek dibangun. Artinya sebelum proyek selesai dibangun,  kami sudah dapat uang dari investor retail yang  membeli property share. Namun uang dari penjualan property share itu ditempatkan di trustee agent. Kami hanya bisa menguasai uang tersebut setelah pelunasan hutang di bank. Pemilik Property share mendapatkan keuntungan dari sewa atas unit share apartement itu. Kalau mereka ingin menjual kembali property share itu, dapat dijual di market lewat OTC yang dikelola oleh Market maker. Harganya akan naik seiring kenaikan dari value property itu. Skema ini bisa terlaksana di negara yang sudah menerapkan bank tanah. 

“ Ya. Pastikan kontrak dengan money broker di Jepang dan Korea itu settle. Dan pastikan juga track recordnya teruji. Kalau bank setuju dengan reputasi mereka sebagai undertaking skema payment guarantee, itu artinya proyek memang layak  “ Kata saya. Karena maklum proyek property pembangun resort ini dekat dengan Shenzhen China. Memang sangat diminati oleh pebisnis dari Korea dan Jepang untuk weekend. Kalau bank setuju memberikan kredit EPC, itu artinya market secure. Jadi kami membangun dengan modal minimalis namun skala proyek besar. 100% di biayai oleh publik. Namun uang hasil penjualan property share itu baru bisa dicairkan setelah pelunasan kredit EPC ke bank lunas. Sisanya barulah jadi keuntungan kami. Selanjutnya perusahaan akan mendapatkan fee dari  management resort.

“ Siap boss. “ Kata Wenny. Saya tersenyum seraya memperhatikan biduanita yang sedang menyanyikan lagu “ Yang kumau” di cafe Hotel Borobudur Intercontinental Jakarta. Lagu itu dipavoritkan oleh Krisdayanti. Seringnya ku berpikir. Sampai pernah tak pernah jua kutemukan jalan keluarnya. Jika memang bukan ini sudah tamatkanlah. Karenaku tak mau waktuku terbuang. Jangan memaksakan ini. Jika memang bukan yang ini. Karena sesuatu yang peka buat kita jadi masalah. Yang ku mau ada dirimu. Tapi tak begini keadaannya. Yang ku mau selalu denganmu. Jika Tuhan mau begini, rubahlah semua jadi yang ku mau. Karena ku ingin semua berjalan seperti yang ku mau Aaaaaah.

Wenny tersenyum melihat saya begitu serius mendengar lagu itu. “ Lagu apa itu ? bisa terjemahkan” Katanya. Saya coba terjemahkan dengan sederhana. 

“ Ya, tadinya kami begitu bahagia.” Wenny bercerita tentang hidupnya. “ Saling berbagi peduli. Kadang bertengkar yang tidak penting. Bergandengan tangah di tempat temaram. Akhirnya kami harus bercerai. Tak ada yang merencanakan perceraian terjadi. Namun bila terjadi, terjadilah.” Sambungnya. Saya tahu soal perceraiannya.  Dia bisa move on. Tak nampak dia stress. Apa alasannya ? “ Mungkin dia berpikir saya bukan orang yang tepat untuk teman hidupnya. Itu hak dia dan saya harus hormati. “. Demikian katanya dengan tenang menyikapi perceraiannya.

Mungkin tepatnya seperti lantun lagu Too Good At Goodbyes dari Sam Smith. Seorang nampak menangis di stasiun kereta malam. Air mata jatuh ketika pesawat lepas landas. Itulah scene yang dari dulu digambarkan betapa pahitnya perpisahan itu. Hal yang kadang membuat kita harus bertanya mengapa harus "says goodbye." Ada pertanyaan dan jawaban kelu. Tidak ada kebersamaan yang abadi. Pada akhirnya harus terjadi perpisahan. Tidak ada yang perlu disedihkan dan tak perlu ada air mata. Siapapun pasti akan mengalami perpisahan. Pasti.! Setidaknya berpisah mati.

Cerita diatas sering saya temui di banyak pergaulan. Saya menilai mereka orang-orang hebat. Tak terdengar mereka mengeluh menyalahkan orang lain dan merasa dia paling benar. Tak terdengar mereka membenci karena itu. Mereka sudah sampai pada tahap bukan hanya menjalani hidup tapi mengenal hidup dengan rendah hati. Mengapa rendah hati? Karena mereka tidak mengutuki masalah namun menarik hikmah dari setiap masalah yang datang. Hidup mereka adalah mereka sendiri yang jalani dan itu tidak ada kaitannya dengan orang lain. Itu antara mereka dengan Tuhan.

Hidup tidak seperti menarik garis lurus dan memisahkan jalur. Hidup seperti melukis diatas kanvas. Tidak ada tarikan kuas yang salah. Selalu ketika Anda berpikir menarik jari ke kiri menggerakkan kuas, itulah yang terjadi. Itulah yang akan menjadi warna lukisan. Soal sketsa sehebat apapun Anda buat diawal lukisan, ketika mulai menggerakan kuas, yang terjadi ya terjadilah. Hanya ada dua pilihan hentikan melukis atau terus melanjutkan lukisan dengan improvisasi agar yang sudah terlanjur di tores oleh kuas tetap dapat indah dengan tarikan kuas berikutnya.

Kehidupan juga begitu. Kalau kesalahan terjadi sehingga menimbulkan perceraian , perpisahan, jangan berhenti. Terus lanjutkan hidup. Langkah berikutnya akan ada moment untuk lukisan hidup Anda menjadi indah, walau tak seperti sketsa awal. Karenanya jangan dibuat ruwet hidup ini dan kerjakan saja dengan cara berpikir sederhana. Bahkan beragama pun jangan berlebihan. Cintailah dengan cara sederhana. Sesuatu yang berlebihan akan melemahkan Anda. Tuhan itu maha bijaksana dan maha pengatur. Yang ruwet itu karena Anda percaya kepada Tuhan namun anda ingin mengatur Tuhan, agar semua seperti yang anda mau


Friday, June 4, 2010

Risk free capital accumulation


By the means of participation in a bank debenture forfaiting program, profit funding (deposit) loan transaction or Private Placement. In the United Sates of America the supply of money or credit regulated by the Federal Reserve, an independent body which came in to existence by an act of congress in 1913, and in part by means of the recognition and authorization granted by de International Chamber of Commerce and certain key International Money Center Banks. Money Center Banks comprise the top 250 banks worldwide, as ranked by net assets, long term stability and sound management.

The Money Center Banks are also referred to a the top 100 or fewer (as for example the Fortune 500 or Fortune 100) and are authorized to issue blocks (aggregate amounts) of Bank Debenture instruments such as Bank Purchase Orders (BPO's), Medium Term Debentures (MTDs) such as Promissory Bank Notes (PBNs Zero Coupon Bonds (Zero's), Documentary Letters of Credit (DLCs), Stand By Letters of Credit (SLC's) or Bank Debenture Instruments (BDI's) issued under the International Chamber Of Commerce (not to be confused with your local Chamber Of Commerce) is the worldwide regulatory body for the International banking community, and sets the policies which governs the activities and procedures of all banks conducting business at international levels.

Capital accumulation by banks of Bank Debenture Trading (Forfaiting) programs. (Reference ICC No. 500 revised 1995). Authority to issue a given allotment of the above described banking instruments: over and above those regularly employed as an accommodation to customers regularly engaged in international trade: is issued quarterly for each issuing bank, according to the Federal Reserve's or Central Bank's review of each bank's portfolio. The prices of these instruments are quoted as a percentage of the face amount of the instrument, with the initial market price being established when first issued. Thereafter, as they are resold to other banks they are sold at escalating higher prices, thus realizing a profit on each transaction, which can take as little as one day to complete.

As these instruments are bought and sold within the banking community the trading cycles generally move to the higher level banks to the lower (smaller) banks. Often they move through as many as seven or eight trading cycles, until they are eventually sold to a previously contracted retail customer or "Exit Buyer" such as a pension fund, trust fund, foundation, insurance company, etc., that is seeking a conservative, reasonable yield instrument in which they "park" or invest, for a certain period of time, the larger sums of cash they regularly hold.

By the time these instruments ultimately reach the "retail" or secondary market level they are of course selling at substantially higher prices than when originally issued. For example, while the original issuing bank might sell a "Zero" at 82 1/2% of its face value, by the time the "Zero" finally reaches the "Retail/exit" buyer it can sell for 93% of it's face value. Since these transactions are intended for use by large financial institutions, they are denominated in face amounts commonly ranging from US $10 million, and up. For currencies other than US Dollars, usually Swiss Francs or German Marks, the Central Bank or other regulatory authority corresponding to the Federal Reserve of the country issuing the currency, uses similar procedures to control the availability of cash and credit in their own particular currencies.

There has been a lot of interest expressed by persons seeking to learn more about risk free Capital Accumulation, by participating in a FORFAITING Program. Essentially we are discussing a Money Center Bank instrument or Bank Debenture Purchase and Resale Program, in which these monetary securities are bought at a beneficial lower price and then sold in the money markets, at a higher price, before, a transaction is committed to the traders, they always ensure that they have a guaranteed EXIT SALE. (another party willing to purchase the bank debentures at an agreed higher price, at the conclusion of a number of trading cycles). If no Exit Sale is available and agreed to before the transaction starts, then no program will take place as the trader must always protect his position, and that of his clients. This is of course is the ultimate safety factor for the client.

This type of transaction is known as a FORFAITING PROGRAM, and is often referred to by insiders as a "trading program", because once a program is started it will normally move through several cycles, accumulating profits at each trading cycle. The process is made possible because the trader commits to the purchase of many millions of dollars in either Bank Purchase Orders (BPO) or Medium Term Notes (MTN's), at a substantial discount off the face value of the securities. Sight Draft Letters Of Credit are pledged to secure the transaction and the discounted price of the bank instruments or bank debentures made available to the trader by the issuing Money Center Bank might for example, the as low a eighty cents on the dollar or less, depending upon market rates at any given time.

The first transaction might have some other trader willing to pay eighty three cents for the short term use of the funds, which revert back to the first trader often in a matter of hours. Each trading cycle earns profits at a few cents on the dollar, but the transactions are in the millions of dollars, and when one considers the probability of four, five or more trading cycles per month, then it is not difficult to realize the profitability of this type of transaction.

The internal trading of these banking instruments is a privileged and highly lucrative profit source for participating banks, and as a result, these opportunities are not generally shared with even their very wealthiest clients. It would the difficult, at best to entice investors to purchase Certificates of Deposit yielding 2.5% to 6% if they were aware of the availability of other profit opportunities from the same institution, which are yielding much higher rates of return.

One needs to have the appropriate banking connections and relationships to control the transactions from the beginning to end. For this purpose it is not uncommon to have:-A purchasing bank which represents the buyer (trader) on the purchasing side of the transaction and which is also acting as the "holding Bank".-A Fiduciary, or "Pass Through Bank". -An Issuing or "Selling Bank".

In this manner each bank is knowledgeable only with regards to its portion of the overall transaction, and receives a nominal, and reasonable fee for its services, from its respective clients. Further complicating the strucEagleTraders.comg of profit-oriented programs involving the instruments is the differing tax and banking rules and regulations in various jurisdictions around the world . For example, in those jurisdictions where regulations may not permit banks to directly purchase these instruments from other institutions, or conversely where profitability may the actually enhanced through tax incentives, "Profit Funding (Deposit Loan) Programs collateralized by bank instruments, have been developed to structure these transactions as loans, rather than simple "Buy and Sell" transactions. For example, in Germany, where progressive tax rates mitigate against high interest rates, the concept of an Emission Rate lower than the face value of the loan has been widely used to further enhance a lenders profit Suffice it to say that a wide range of methods have been developed to maximize the net after-tax profit for all parties involved in such yields.

The key to safety and profits. As is quite evident from the forgoing, the key to profitability of these Bank Instruments lies in having the contacts, initial resources, and where with all to purchase them at the level comparable to the issuing bank, and thus receive the maximum discount while also having the necessary resources and contacts to negotiate the instruments to the most profitable level of the retail or secondary markets. As one might imagine, those contacts are most zealously guarded by those traders regularly and commercially involved with these instruments. As a result, the real secret of successful participation lies in not the how, why and wherefore of these transactions, but and more importantly, in knowing and developing a strong working relationship with the "Insiders", the principals, bankers, lawyers, brokers, and other specialized professionals whom can combine their skills and run these resources into lawful, secure and responsible programs with the maximum potential for safe gain.

As a result of years of successful associated business, our principals have established personal contacts, and sources of information which can provide current, reliable information regarding:
The constantly changing availability of Money Center Bank Instruments from the original issuers. The sources of information which can provide timely and reliable information regarding the ever changing customers, in the "retail or secondary markets". The ability to ensure the all- important exit sale.

Armed with this information and the financial capacity to control a purchase and resale of these instruments, a window of opportunity is thus made available to circumvent needless intermediaries, and to profit from the enhanced "spread" between the issuing price and the final retail price.

"Too good to be true". From time to time a potential American or Canadian Investor, when first presented with the opportunity to participate in a Western European Capital Accumulation Program or Loan Deposit Transaction may be very skeptical about the existence and authenticity of such programs. This is quite understandable, but it invariably means that the potential investor is: Not familiar with the profit opportunities that qualified European Investors have enjoyed for the past 50 years.

Not at all familiar with the type of program proposed, and not able to ask the right questions. Thinking he is being offered something for nothing, which as we all know is absolutely impossible. Saying to himself. "If this is such a good deal why don't the Europeans keep it to themselves, why do they invite me to participate"!

Not really understanding the procedures involved, and the important safeguards which are in place to protect his invested capital at all times, against loss. And last, but not least, the potential investor has all to often not taken the time to read and understand the very comprehensive literature provided and as a result may rush to the wrong conclusion and lose an important opportunity. The U.S. Federal Reserve, is a very important member, but unlike most other central banks, operates independently of the ICC, and as a result the vast majority of U.S. citizens have not been made aware of the money making opportunities already available for fifty years to qualified European Investors through ICC-affiliated banks. However, it should the pointed out that a few major U.S. banks do participate from within their banking operations based in Switzerland and the Cayman island, but they do not normally make their programs available to Americans living in the United States, and the chances are very great that your local branch manager has absolutely no knowledge of them, and may even deny their existence.

Only the worlds most powerful and stable Money Center Banks take part in these programs. At the end of each year, commencing on December 15th, the West European Money Center Banks engaged in FORFEITING and Deposit-Loan transactions close their counters to new transactions, and make commitments as to the types of programs and the amount of money that they will commit to those programs for the coming years. The first consideration for any participating-banking always: The preservation of the Investor's capital as the primary and overriding responsibility.Well secured and managed investment programs, with the potential for high returns to the participating investors.The constant maintenance of the client's confidentiality and trust against any and all unwarranted intrusion from any unwelcome source.

The ongoing fiscal stability and ethical integrity of the European banking structure. No runaway speculation in stocks or real estate, no inflationary fiat paper money supplies printed by an irresponsible debt-ridden government, and no politically inspired tinkering leading to savings and loan and banking collapses, or economic crashes, so as to endanger the overall investment and business environment, and the life savings of private investors. Once the banks have defined the programs for the coming year they are made available to qualified individuals through principals.

Programs are open only for as long as it takes them to become fully subscribed. Once the committed funds are exhausted then the program closes, and will not the re-opened that year. Each program comes with it's own parameters and requirements, and will not the changed, nor subject to alternate proposals by potential investors. In every transaction your funds are secured by Money Center Bank Guarantees. A Money Center Bank Guarantee is a collateral document, issued by the major West European Bank that is underwriting the transaction. This document absolutely and irrevocably protects the safety of your capital while it is taking part in a capital accumulation program, or FORFEITING transaction.

Thursday, June 3, 2010

Modal swasta ( PE).




Kamu lebih suka bicara apa adanya. Kamu tidak suka berdalih tentang apa yang terjadi. Kamu lebih suka melihat dari realita. Itulah pribadimu yang aku suka. Aku tidak terkejut. Kamu tidak pernah berubah. Suatu saat, kamu berkata ” Aku akan ke Hong Kong,” demikian pesanmu lewat SMS.  Singkat sekali, tetapi lebih dari cukup untuk alasan kamu ingin bertemu denganku ditengah kesibukan official trip..

Selalu, kuingat tentang detail persahabatan denganmu. Dikala menelusur kota pada malam hari. Bahkan dari gigil udara malam, dendang lagu tentangmu dapat memancing kehangatan. Sepanjang malam, gelap menyadurkan melankolia. Malam semakin pekat. Bebunyian yang tersisa hanya deru lenguhan orang bersenggama. Besoknya terlambat bangun. Yang melintasi malam bersama kerahasiaan tentang tujuan. Perjalananku sendiri lamat saja. Belum pernah kurasa hidup menjadi amat sepi. Hidupku datar saja namun selalu ada harapan karena  istriku selalu ada untukku. " istriku adalah mataku. Yang kugunakan untuk menaklukan dunia." Kataku. Dan kamu nampak terpesona akan kata kataku. 

Bagiku, pelan adalah keselamatan. Menekuri ketelitian. Menghindari bakhil yang celaka. Hanya mata hati yang berfungsi. Tersisa dunia hanya bagi belahan pandang menipu. Semenjak beberapa tahun lampau. Ketika passion, kuwakafkan. Karenanya tak mengenal aku kebanggaan atas credit card centurion. Tetapi karena itu, aku bisa mendengar bulan mendengkur, di antara awan dan gedung tinggi. Bulan selalu tertidur selepas tengah malam. Bosan barangkali. Lelah juga mungkin. Tapi kamu selalu mengatakan, ”bulan bukan bosan. Ketika kota hening, ketenangan akan membiusnya.” Tak setuju benar aku perihal itu. Tapi memang keheningan selalu dapat membius. Keheningan adalah jenis racun dengan wujud yang lain. Karena itu keheningan bagiku adalah tafakur di sajadahku. Saat aku bercengkrama dengan Tuhan. Agar meolak lupa dan selalu ingat untuk apa aku hidup dan dihidupkan.

Benarlah. Kamu datang juga. Aku mendapat pesan melalui SMS bahwa kamu menginap di Shangrila Hotel Central Hong Kong. Ketika kita berjalan menuju cafe hotel. Kamu sempat berwajah kawatir melihat seorang barjanggut menggunakan pakaiam gamis. Seketika kamu memeluk lenganku. “ Aha kamu islam phobia ya” Kataku tertawa.
“ Engga. Aku hanya tidak mua ambil resiko “ Katamu tersenyum

Kami memesan table di cafe yang menghadap ke jendela kaca lebar. Sehingga kami bisa menikmati suasana sore Hong Kong.

“ I love Indonesia so much,” Katamu. Kamu lanjutkan, “ kalau ingin mendapatkan makanan enak, datanglah ke Italia. Kalau ingin mendapatkan kedamaian, India tempatnya. Tapi kalau ingin dapatkan cinta, ya Indonesia. Kalau ingat senyum orang Indonesia ketika bersetatap dengan orang asing, rasanya peperangan yang terjadi memang suatu kebodohan manusia. “

“ Nanti kalau ke Jakarta, jangan lupa kabari ya”
“ Tentu.” Katamu.

“ Jadi apa bisnis kamu di Hong Kong? Katamu.

“ Awalnya di China buka usaha ekspor import. Kemudian setelah berkembang, kini sedang berusaha masuk ke Private Equity “

“ Apa itu Private Equity ?

“ Bisnis yang menghubungkan pihak yang berlebih uang dengan peluang bisnis yang menjanjikan masa depan lebih baik” 

“ Siapa mereka yang berlebih uang itu ? Katamu.

“ Orang kaya, tentunya. Lembaga Asuransi. Lembaga Dana pensiun. Modal Ventura. Dana infrastruktur.

“ Dan kamu punya akses ke mereka ?

“ Sebagian besar punya. Tetapi sebagian lagi aku deal melalui money broker. Maklum lembaga pensiun atau asuransi kadang mereka hanya nyaman deal dengan orang yang sudah sangat dekat. “

“Peluang apa yang kamu tawarkan?

“ Kalau ada perusahaan yang sudah listed di bursa. Sahamnya tidak bergerak dan berada dititik terendah atau di bawah harga buku. Kita selidiki. Kalau ternyata ada asset yang bernilai untuk dikembangkan atau dijual. Ya kita akuisisi melalui bursa. Kemudian  setelah delisting dari bursa, kita preteli assetnya untuk dapatkan uang tunai. Uang tunai ini kita kelola melalui pasar uang. Kadang kita beli USD 10. Setelah kita jual assetnya dapatkan uang tunai USD 5. Namun setelah kita kelola uang tunai itu di bursa , bisa mendatangkan untung USD 50. Kamu kan tahu. Di bursa itu uang adalah raja. Terutama di pasar opsi dan leverage “

“ Apalagi ?

“ Mengambil alih opsi venture capital  atas start up bisnis yang sudah 51% established. Kita beli opsi venture capital itu. Target kita adalah menuju IPO untuk dapatkan capital gain. Biasanya venture capital yang besar tidak ada waktu ambil resiko dan mengelola begitu banyak portfolio. Sebelum ayam bertelur, mereka jual. Dan ini peluang bagi kita.”

“ Apalagi ?

“ Kita terlibat dalam privatisasi BUMN. Terutama yang memberi peluang kita sebagai pemegang saham pengendali. Seperti, kita take over pembangkit listrik di Shanghai yang sahamnya dikuasai BUMN China. Mereka mau privatisasi dan focus kepada transmisi dan distribusi. Kami  beli pembangkit listrik itu dan pada waktu bersamaan BUMN China sebagai off taker. Walau untungnya kecil namun secure dan bisnis ini leverage nya tinggi sehingga kami bisa gunakan sebagai vehicle untuk ekspansi ke bidang lain. Begitu juga dengan jalan toll di China. Kita ikuti akuisisi proyek sudah selesai. “

“ Apalagi ?

“ Kita juga masuk ke bisnis property yang punya prospek dikembangkan dan mendapatkan dukungan sebagai TOD. Ini peluang bagus walau investasi memang besar. itu kita lakukan di Guangxie. Kita kembangkan kawasan industri lengkap dengan block city. Bisnis ini peluang besar. Karena margin tanah setelah infrastruktur dibangun bisa mencapai diatas 400%. Apalagi TOD itu punya market yang secure. “

“Apalagi ?

“ Ya banyak. Apa saja yang membuat orang sulit mengembangkan bisnis karena lack knowledge dalam hal pembiayaan, namun punya peluang bagus dikembangkan, ya kita masuk” Kata saya.

Kamu lama memandang saya. “ Bagaimana kamu dapatkan uang itu semua. “
“ Kan sudah saya kasih tahu lembaganya”
“ Ya tahu. Tapi caranya membuat mereka mau terlibat. itu kan engga mudah"
“ Ya melalui financial engineering. Yang didukung analisa rigid bidang keuangan, tekhologi, market dan resiko. itu semua memerlukan team profesional dibidang matematika, ekonomi dan komputer analis. Dari sana kita create produk investasi lewat skema pembiayaan kepada investor. Biasanya kita lakukan limited offer“ Kata saya tersenyum.

“Engga kebayang rumitnya. “

“ Mengapa kamu bilang begitu ? Kata saya.

“ Aktivitas investor PE menjadi sangat kontroversial. Di Jerman, mereka digambarkan sebagai "belalang" selama kampanye pemilu 2006. Ini karena dana PE sering kali mengakibatkan PHK besar besaran, atau mempreteli perusahaan, untuk membuat perusahaan lebih bernilai saat mereka menjualnya. PE dipandang sebagai ancaman terhadap pekerjaan, stabilitas, dan kendali pemerintah atas utilitas dan bisnis lainnya. Para pengamat kampus juga menyatakan keprihatinannya bahwa krisis dan ketidak adilan itu terjadi karena aktivitas PE itu.”

“ Engga sepenuhnya benar.  Krisis di Eropa dan AS itu terjadi karena bubble price atas barang konsumi. Karena biaya hidup yang tinggi dan tentu margin laba juga harus tinggi. Akibatnya kalah bersaing denga China dan Jepang yang bisa berproduksi dengan margin rendah.” Kata saya.

“ Hmmm” Kamu mengangguk tanda setuju “ Ada benarnya. Artinya tahun tahun ke depan harus ada transformasi soal produksi, dengan prinsip stop rakus. Gitu ya” Katanya tersenyum.

“ Teman teman ICF di Vatikan masih merindukan kamu. Kapan mau balik lagi ? Katamu. Aku hanya tersenyum. Setidaknya kita menemukan sendiri jalan berjuang. Bukankah semua orang akan berhadapan dengan Tuha sendiri sendiri.