Tuesday, November 29, 2011

Sumber daya keuangan Uwak Sam



Pada suatu waktu sekelompok orang mengundang anggota Parlemen Amerika Serikat untuk rapat khusus. Rapat diadakan disuatu tempat yang dirahasiakan. Mereka memberikan solusi menghadapi great depresi yang sedang melanda dunia. Mereka mengusulkan agar ada pasar surat berharga secara ekslusif diatur hanya bagi kalangan terbatas dan ditujukan bukan kepada publik AS tetapi luar negeri. Apa alasanya? Pertama, mereka tidak ingin ada aturan keterbukaan informasi. Tujuannya agar dana private tersembunyi di rekening lepas pantai ( offshore ) bisa berlabuh. Kedua, memungkinkan hide fund bisa masuk ke institusi keuangan secara clean. Ketiga, bisa mencetak uang di luar sistem namun by system legitimate. Atas dasar alasan itu maka dibentuklah amandemen Securities Act of 1933 dengan menambah pasal 144 A. Namun tahun 2012 direformasi oleh Parlemen AS. Keterbukaan informasi minimal ditetapkan. Tujuannya agar tidak terjadi penipuan atau penyalah gunaan untuk pencucian uang. 

Menjelaskan secara tekhnis market 144a itu tidak mudah. Karena memang sophisticated. Tetapi untuk lebih mudah dipahami, saya sampaikan dalam bentuk kisah imajiner.  Walau tidak lengkap namun sudah cukup memahami prinsip kerjanya. Mari kita mulai. Sekelompok orang ingin mencetak uang tetapi tanpa diketahui oleh rakyat. Untuk apa uang itu? ya untuk bisnis. Membiayai ekspansionis bisnis dan sekaligus untuk money politik mengatur kekuasaan. Tetapi untuk cetak uang kan perlu bank central. Itu engga mudah. Karena dampaknya terhadap kurs mata uang melemah kalau bank central terlibat. Jadi gimana mengatasi program ini? Bank Central di outsourcing kepada swasta. Namun operasional mengikuti aturan dari Bendahara negara. Ya negara hanya regulator. Operasional diberikan kepada swasta, dalam hal ini the Fed. Proposal diajukan kepada parlemen. Setelah melalui lobi, anggota parlemen setuju. Maka ditunjuklah commitment holder sebagai pemegang saham dari the Fed atau pemegang kesepakatan konsesus rahasia. Mereka inilah yang akan jadi otak dan mesin cetak uang.

Kelompok yang mengajukan proposal ini memang cerdas. Mereka tidak mencetak uang secara langsung. Tetapi melalui mekanisme pasar surat utang. Agar tidak diketahui modus cetak uang, maka aturannya surat utang ini harus dirahasiakan. Artinya surat utang itu tidak boleh di publikasikan. Karenanya tidak boleh diperjual belikan kepada rakyat atau institusi dalam negeri. Jadi siapa penerbit dan pembeli surat utang ini? Penerbitnya adalah holding company yang terdaftar di luar negeri ( 144a Sec Act reg S) atau negara lain. Pembelinya? investor luar negeri. Ya siapa mereka itu? agar tidak panjang pertanyaan, maka disebut sebagai " QIP" ( Qualified Institutional Purchaser). Apa kriteria QIP? Kriteria yang tentukan adalah commiment holder. Itu hak diskrisi dari commitment holder untuk menentukan siapa yang qualified. 

Agar seni mencetak uang melalui surat utang ini tidak menimbulkan inflasi, maka setiap penerbitan surat utang harus ada underlying proyek. Yang menentukan underlying itu qualified atau tidak adalah commitment holder. Nah bisa bayangkan, setiap proyek yang ingin dapatkan uang melalui mekanisme ini, mereka harus deal lebih dulu kepada commitment holder. Hak diskrisi ada pada commitment holder menentukan siapa yang qualified sebagai penerbit  surat utang.

Sekarang perhatikan, pembeli dan penerbit yang tentukan adalah commitment holder. Lantas dari mana uang untuk membeli surat utang itu ? Commitment Holder memerintahkan kepada the Fed untuk mensuplai uang kepada QIP yang sudah terdaftar. Gimana mekanisme pasarnya?. Mereka menciptakan double clearing ( Eropa dan AS). Satu mengatur pembelian. Satu lagi mengatur penjualan. Antara pembeli dan penjual ini ada 'trader". Dalam hal penjualan, syaratnya adalah Delivery first atau penyerahan lebih dulu. Pembelian, syaratnya adalah Payment first atau pembayaran lebih dulu. Perhatikan, aturan ini. Ketika trader membeli surat utang, dia tidak perlu bayar. Karena pada waktu bersamaan dijual kepada buyer dengan syarat DVP ( Delivery Versus Payment).  Margin sudah pasti didapat. Berapa margin? nobody know!. Rahasia.  Artinya trader engga perlu modal tunai. Siapa trader-nya? ya mereka yang qualified menurut commitment holder. 

Lewat mekanisme inilah uang beredar mendunia. Hampir semua korporat berkelas dunia terhubung dengan pasar uang seperti  ini untuk mendapatkan financial resource. Menciptakan lebih separuh angkatan kerja di dunia. Mengelola 85 % sumber daya alam dunia. Karena tidak mungkin SDA dan SDM bisa dikelola tanpa uang.  Tanpa disadari dunia semakin tergantung dengan mata uang US Dollar.  Sementara dampak inflasi dalam negeri tidak terjadi. Karena mekanisme cetak uang itu bukan bagian dari operasi moneter. 

Lantas bagaimana dengan rakyat dalam negeri (AS)? Commitment holder tidak punya commitment kepada rakyat dalam negeri. Mereka ber-commitment menjadikan negara punya hegemoni di seluruh dunia. Dengan makanisme cetak uang lewat surat utang itu , uang sudah bertransformasi menjadi saham dan asset dalam bentuk surat utang negara lain dan surat utang korporat. Secara tdak lansung commitment holder menguasai sektor real sebagai sumber fixed income (kupon). Nah,  uang  itu mengalir ke luar negeri bukan dalam negeri (AS), sementara di dalam negeri rakyat menderita karena banyak pabrik pindah ke luar negeri. Perusahaan itu relokasi ke luar negeri tentu salah satu alasan adalah agar lebih mudah mendapatkan sumber daya kuangan lewat mekanisme yang di create oleh Commmint holder. Di dalam negeri orang kehilangan pekerjaan dan bankrut massal. Karena daya beli menurun. Commitment holder hanya tersenyum menikmati kesederhanaan hidupnya. 

***
Indonesia kali pertama menerbitkan Global Bond pasar 144a era SBY. Harus diakui bahwa kemugkinan indonesia bisa menjadi negara yang qualified masuk pasar surat utang 144a, itu berkat loby SBY. Kemudian Era Jokowi, Indonesia leluasa menjadikan 144a sebagai financial resource melalui penerbitan Green Bond and Green Sukuk Framework. Perusahaan yang masuk 144a adalah Pertamina,  Inalum, PLN, Pelindo, Jasa Marga, Angkasa Pura, dll. Pasar ini tidak kenal resesi. Sekali commitment holder setuju, jual langsung laku. Liat aja Inalum sangat mudah jual global bond. Namun karena itu apapun pertanyaan dari DPR atau siapapun berkaitan aspek legal dan teknis penerbitan bond, tidak akan dijawab. Karena itu berkaitan dengan kepatuhan atas perjanjian kerahasiaan ( Confidential agreement). Yang penting utang lewat pasar 144a engga ada collateral. Kalau jatuh tempo hutang,  engga perlu bayar pakai uang cash perusahaan. Dah gitu aja.

Sementara China, pasar uang 144a masuk melalui Holding Company yang terdaftar di Hong Kong. Inilah yang selama beberapa decade menjadi sumber pembiayaan China membangun  industri dan manufaktur. Relokasi industri dan manufaktur dari AS ke China terjadi secara massive. Dari kapitalisasi pertumbuhan ekonomi itu,  China bisa menyediakan infrastruktur  ekonomi secara luas.  Nah siapa trader 144a itu ? No body know...rahasia loh.

***edited 10/08/2020***

No comments: