Tuesday, August 31, 2021

Hegemoni AS lewat system moneter

 




The Fed lahir dipicu oleh situasi ekonomi apa yang sebut dengan "Panic of 1907”. Kuartal terakhir abad ke -19 dan awal abad ke - 20 ditandai dengan resesi ekonomi AS. Serangkaian kepanikan keuangan memaksa bankir terkemuka seperti JP Morgan dan John D. Rockefeller Jr. untuk menyerukan reformasi sistem perbankan. Situasi keuangan negara yang mengerikan kemudian mendorong Senator Republik Nelson Aldrich untuk membentuk dua komisi terpisah untuk mempelajari sistem moneter Amerika dan lembaga bank sentral Eropa . Aldrich sangat dipengaruhi oleh model Bank of England dan sistem moneter Jerman. Meskipun proposal awalnya berulang kali ditolak oleh Kongres, RUU yang diformat ulang akhirnya disahkan pada 22 Desember 1913.


Namun dalam operasionalnya diserahkan kepada pihak swasta. Mengapa ? Ya Amerika itu negara demokrasi. Mereka engga percaya kalau the fed itu dikelola oleh pemerintah akan independent. Tapi kebijakan tetap ada pada Dewan Gubernur ( Board of Governors). Komite pasar terbuka ( Federal Open Market Committee), 12 bank central negara bagian, dan lainnya. Semua itu dipilih oleh kongress AS. Artinya  independensi the Fed terjamin sebagai sebuah system dan tidak mungkin bisa di intervensi oleh pemerintah kecuali oleh kongres atau rakyat sendiri.


Saat sekarang The Fed dioutsourcingkan ke BONY ( bank Of New York ), yang kemudian merger dengan Mellon Bank (2006). Diantara pemengang sahamnya adalah Berkshire Hathaway, Inc, The Vanguard Group, Inc. Dodge & Cox, SSgA Funds Management, Inc. BlackRock Fund Advisors, Artisan Partners LP, Longview Partners LLP, Fidelity Management, American Century Investment Management, First Eagle Investment Management. Siapa person yang ada dibalik lembaga itu? Ada beberapa nama: Gerald Hassell, Brahmins, Frederick William McNabb III, Edward Johnson III, Joseph L. Hooley, Laurence Fink. David I. Fisher. Namun kita ambil sebagian aja. Nah mari kita lihat kehebatan mereka. 


Semua pasti kenal apa itu Goldman Sachs, Chase Jp Morgan, Citigroup, UBS. itu lembaga keuangan terbesar di dunia. SBN kita di-underwrite oleh mereka agar bisa laku di pasar uang global. Goldman dimiliki oleh Brahmins. Chase Jp Morgan, Citigroup dimiliki oleh Frederick William McNabb III. Dia juga pemegang saham dari Goldman. Ada juga Laurence Fink pendiri BlackRock, dia melalui Berkshire Hathaway menjadi pengedali dari Wells Fargo Bank. Mungkin anda semua kenal Warren Buffet. Nah boss nya warren buffet itu adalah Laurence Fink. Sementara raksasa Facebook dan Microsoft , amazone, Google sahamnya dikendalikan oleh Warren buffet.


Laurence Fink. Memiliki aset senilai 3.3 triliun dolar US yang dikelolanya secara langsung dan aset pembantunya senilai 9 triliun dolar US—mengelola sekitar 1 triliun dolar US dana pensiun untuk jutaan warga Amerika dan mengawasi investasi sejumlah institusi di seluruh dunia : dari pemerintahan negara dan lokal sampai kampus, dari perusahaan sampai negara seperti Abu Dhabi dan Singapura.  Dia juga salah satu pemegang saham bank of new York yang mengoperasi bank central AS ( the Fed ). Melihat asset dia dibandingkan Indonesia dan negara ASEAN memang seperti raksasa dengan liliput. Bayangkan aja. PDB 260 Juta rakyat Indonesia hanya 20% dari total aset dia. 


Kehebatan Laurence Fink, bukan hanya di bidang financial dan investment banker. 90 % tambang emas dan berlian di seluruh dunia, termasuk Freeport McMoran pasti terhubung dengan BlackRock. Itu sebabnya engga sulit bagi Inalum masuk ke pasar uang global 144A untuk akuisisi Freeport. Karena Laurence Fink adalah salah satu pendiri dari pasar dan clearing 144A. Kalau anda seorang trader dan member dari portal 144 A Euroclear dan Clearstream, maka anda akan tahu. Putaran aset yang mereka drive itu 3 kali dari PDB AS. Jadi China, Inggris dan apalagi Indonesia, nothing.


Namun jantung dari the Fed adalah komite pasar terbuka, yang dikendalikan oleh Federal Open Market Committee. Anggota komite dipilih oleh kongress dan ]setiap tahun diganti atau dirotasi. Ini untuk memastikan tidak terbentuk intrik dan konspirasi diantara anggota. Sehingga trust tetap terjamin. 


***

Tahun 2020 AS mengeluarkan paket stimulus US $ 2 triliun. Sbesar US $ 500 miliar digunakan untuk membeli surat utang Korporat yang terancam gagal bayar. Siapa saja itu ? Perusahaan raksasa yang selama ini menjadi inspirasi bagi kita seperti Apple, Microsoft, Goldman Sachs, Visa, Home Depot dll, ternyata mereka menyimpan masalah hutang yang serius. Surat utang mereka di pasar terpaksa di beli oleh Fed agar terhindar dari gagal bayar. Itu bagian dari program QE nya AS. Apakah AS rugi ?


Mari kita kembali kepada definisi money ( bukan cash ). Money itu bukan hanya uang tunai tetapi juga surat berharga yang diterbikan oleh korporate atas dasar izin dari negara. Nah kalau AS membeli surat utang korporate yang terancam gagal  bayar, itu artinya AS melalui the fed hanya memindahkan uang kartal menjadi uang giral dalam brankas bank central. Jadi tidak ada sebenarnya istilah negara bail out. Itu hanya konversi dari uang kartal ke giral. Dampaknya dana pensiun dan masyarakat yang membeli bond selamat dari gagal bayar. Sistem tetap jalan tanpa menimbulkan kepanikan.


OK, Selanjutnya apakah selesai begitu saja. Hanya sekedar mengkonversi uang kartal ke giral saja? Oh tidak. AS itu negara dengan mindset business. Apapun kebijakan negara ujungnya cuan. Darimana cuannya.  Perhatikan. The fed turunkan suku bunga mendekati 0%. Sementara bond atau surat hutang korporat itu rata rata berbunga diatas 3%. Artinya pemeritah AS dapat pasive income sebesar 3% dari korporate setiap tahun. Kalau 10 tahun, kurang labih akan jadi 35%. Kalau dalam 10 tahun itu ekonomi membaik, yield obligasi akan naik dan The fed akan naikan suku bunga. Obligasi dijual ke market.  Uang kartal pindah ke the Fed. Cuan lagi.


Lanjut. Dalam rangka menyehat perbankan, The Fed juga mensuplai uang ke perbankan domestik lewat QE lagi dengan bunga mendekati 0%. Nah, oleh investment banker AS, uang ini disuplai ke negara berkembang lewat pasar uang global. Likuiditas globah banjir. Ekonomi tumbuh dan pada waktu bersamaan negara lain semakin tergantung kepada Dollar. Perbankan AS dapat spread bunga diatas 3% setahun. Ini lumayan besar untuk nutupi kerugian bank akibat kredit macet. Setelah perbankan sehat, Dana itu ditarik lagi lewat kenaikan suku bunga. Sistem kembali normal. 


Mengapa AS bisa secerdas itu? Pertama, karena korporat AS beroprasi di seluruh dunia dan menjadi inti kekuatan supply chain global bidang hitech, pangan dan  pharmasi. Kedua, karena itu 80% negara di dunia ini bergantung kepada USD. Perhatikan, walau AS berseteru dengan China, faktanya 40% industri di China berafiliasi dengan principal di AS. Sebagian besar dana investasi mereka berasal dari Bursa AS. Contoh pemegang saham pengendali Alibaba dan alipay adalah Jim Davidson sang kampiun hedge fund, Silver Lake. Freeport, walau saham 51% milik Indonesia namun pembiayaan berasal dari AS lewat global bond 144A. 


Ketiga, karena stabilitas mata uang tergantung pasar. Makanya setiap negara butuh the fed untuk menstabilkan kurs akibat kebijakan ekonomi yang meleset. The fed mensuplai dollar ke bank central negara lain, pada waktu bersamaan surat berharga USD yang dipegang bank central itu digadaikan. Lagi lagi, AS hanya memindahkan uang kartal kegiral, namun dapat fee dari RepoLine. Dan pasti secara politik menentukan arah kebijakan negara. Karena tidak ada presiden bisa bertahan kalau kurs terjun bebas. Begitulah cara smart AS menguasai dunia, tapi karena itu banyak rakyat nya miskin.


Monday, August 23, 2021

Amerika bandar yang tekor


 

Andaikan setelah perang dunia kedua tidak ada ambisisi geopolitik AS untuk hegemoni terhadap kawasan dunia, tidak akan ada perang dingin dengan Uni Soviet. Tidak akan ada invasi ke Irak, Libia, Suriah, Kwait, Afganistan, dan di Amerika latin. Tidak akan ada keterpurukan ekonomi AS seperti sekarang ini. Tentu tidak akan mungkin AS berhutang ke China dan Jepang untuk tutupi APBN nya yang defisit. Tentu AS sekarang akan jadi negara terkuat dibidang Ekonomi dan Sains. Mengapa ? Ongkos untuk melaksanakan kebijakan geopolitik itu mahal dan pasti korup.  Korupsinya sangat sistematis dan cepat sekali menggerus fundamental ekonomi negara. 


Yang jelas,  sulit dijadikan skandal korupsi. Mengapa ?  karena berhubungan dengan militer dan intelijent. Pastilah tidak transfarans.  Alasan mengapa akhirnya Habibie melepas Timor leste? Karena Habibie kaget. Ternyata biaya militer di Timor Timur lebih gede dari APBD Papua. Mengapa akhirnya DOM (Daerah Operasi Militer ) di Aceh di hentikan dan terpaksa menerima konsep perdamaian dengan GAM. Karena DOM itu jadi sumber korupsi yang tak bisa diaudit. Yang minta lebih galak daripada yang ngasih. Kalau ditanya pengeluaran, pestol keluar. Kan repot. DOM Papua digantikan dengan KKB oleh Jokowi dengan alasan sama. Agar transfaran.


Di era sebelum tahun 2008, geopolitik itu masih menjadi standar negara untuk mempertahankan kekuasaan wilayahnya. Belanja militer bukan hanya untuk perang tetapi untuk tujuan geopolitik. Agar tidak diganggu oleh Negara lain atau bisa juga ancam negara lain. Dari anggaran itu industri mesin perang mendulang laba. Para  pedagang, broker, politisi, Jemderal, kaya raya. Setelah krisis Lehman tahun 2008, orientasi negara tidak lagi sepenuhnya pada geopolitik tetapi geostrategis. Apa itu geostrategis? Kebijakan politik international atas dasar ekonomi dengan tujuan untuk kepentingan domestik. Mengapa ? Kegagalan Geopolitik vs geostrategis dapat dilihat dari laboratorium komplik di Suriah, Yaman, Libia. Terbukti ongkos mahal yang dikeluarkan Arab saudi dan AS beserta sekutu di wilayah tersebut tidak berhasil mencapai tujuan geopolitik.  Justru setelah ongkos keluar banyak, mereka bingung mau gimana selanjutnya? Ditengah kebingungan itu, China dan Rusia masuk menawarkan solusi yang bersifat NATO ( no alternatif to objection).  Artinya menerima konsep geostrategis China dan Rusia.


“ Ya udah. Kan lue orang sudah keluar uang banyak amankan wilayah. Engga juga selesai. Sampai kapan mau terus begini. Biar  lue engga hilang muka, biar kita masuk dan kita damaikan semua pihak, setelah itu kita dagang bareng. Kan everybody happy. Kita bisa pesta tiap hari tanpa pusing lagi dengan proposal militer minta ongkos perang. “ Kira kira begitu alasan geostrategis.  Yang membuat negara besar seperti AS dan Eropa dalam keadaan tidak bekutik, karena geostrategis China yang sukses di Afrika , Asia Tengah, Timur Tengah, Asia Tenggara dalam program OBOR/ BRI (  China's Belt and Road Initiative), memberi inspirasi negara lain untuk menolak hegemoni dalam bentuk geopolitik. Apalagi krisis financial membuat negara sudah sulit mendapatkan sumber dana murah. OECD menolak segala pembiayaan perang dengan alasan kemanusiaan.  


Kini era Geostrategis. Tidak ada lagi mainan perang karena alasan politik. Sementara politik perlu ongkos, ya ganti dengan skema pendemi dan bencana ( climate change). Lagi lagi ini underlying yang tak bisa penguasa  disalahkan walau anggaran jumbo keluar. Ya esensinya sama saja geopolitik dan geostrategis. Bedanya, geopolitik menggunakan mesin perang, sementara geostrategis gunakan kampanye media massa dan sosial media. Geostrategis menghasilkan keseimbangan ekonomi dan memacu ekslusifitas penguasaan sumber daya kepada elite korporate. Dalam hal korban kemanusiaan sama saja.

Sunday, August 22, 2021

Masa depan Ekonomi Afganistan


 

Kemarin malam saya chatting dengan teman di NY. Setelah bicara bisnis, saya tanya soal alasan AS keluar dari Afganistan. Saya ingin tahu dari dia. Karena saya tahu dia analis geostrategis. Informasi dari dia sering saya gunakan dalam membuat keputusan bisnis. Menurutnya sederhana saja. Politik luar negeri  AS sudah berubah. Dari geopolitik ke geostrategis. Mengapa ? Politik era sekarang, tidak lagi atas dasar idiologi tetapi alasan ekonomi. Lihatlah China. Pendekatan politik luar negeri China yang focus kepada geostrategis justru mengamankan kepentingan domestika china sendiri. 


Sementara pertimbangan politik AS karena alasan idiologi demokratisasi dan  globalisasi, ternyata merugikan kepentingan domestik AS. Kamu bisa bayangkan. Di Afganistan selama 20 tahun, setiap tahun AS keluar uang USD 100 miliar. Itu sama dengan utang luar negeri seluruh negara miskin. Tiga tahun anggaran melindungi Afganistan sama dengan total hutang indonesia sejak Indonesia merdeka. 20 tahun anggaran melindungi Afganistan sama dengan 2 kalI total hutang AS kepada CHina. Itu benar benar konyol. Atau tepatnya kebodohan.


Apa penyebabnya? Setiap keputusan politik yang melibatkan militer maka itu adalah wahana merampok kas negara. Itu terjadi di negara manapun, bukan hanya di AS. Dari politisi sampai militer, korporat ikut menikmati uang itu. Sementara AS sebagai negara tekor dan negara yang dilindungi, rakyatnya semakin miskin. Itu sebabnya AS meminta kepada Rusian dan China ambil bagian menyelesaikan masalah Afganistan. Mengapa? Karena mereka bertetangga. Tentu mereka lebih pantas menolong. Dan mereka lebih paham bagaimana memainkan kartu politik terhadap Afganistan. 


Lantas apa kompensasinya bagi AS terhadap lepasnya Afganistan. Kompensasi politik tentu ada. Setidaknya keyakinan China dan Rusia termasuk negara asia Tengah tidak lagi  menganggap AS sebagai ancaman. Dengan demikian akan terbentuk pemahaman yang positip atas kehadiran TNC AS di Negara Asia Tengah, yang kaya akan migas dan mineral. Kolaborasi dan sinergi dapat terjadi meluas dengan Cina dan Rusia. Tentu akan menguntungkan semua pihak.


Bagaimana masa depan Afganistan setelah AS hengkang? Taliban bukanlah kelompok yang sepenuhnya otonom. Mereka pada dasarnya adalah bagian komunitas intelijen militer Pakistan, atau dikenal sebagai Intelijen Antar-Layanan. Jika Anda ingin memikirkan apa yang mungkin terjadi di Afghanistan, mungkin akan sangat berguna untuk mempertimbangkan apa yang menjadi kepentingan strategis militer Pakistan. Adalah kontrol proxy atas Afghanistan. Saya yakin pemerintah Cina dan Rusia ada dibelakang memback up dan AS bersama sekutunya akan membuka jalan untuk terjadinya proses rekonsiliasi nasional secara inklusif. 


Kira kira apa hambatannya ? Hambatan itu datang dari pendukung  Presiden Ghani. Umumnya mereka adalah tuan tanah dan para pengusaha yang selama ini mendapatkan konsesi bisnis dari kehadiran bantuan uang AS.  Mungkin kekacauan sekarang yang disikapi international dengan wait and see, tidak lebih cara mereka memberikan peluang kepada Taliban menjinakan kelompok Ghani. Karena selama ini yang menghambat upaya damai justru datang dari kelompok pendukung Ghani. Mereka menolak dominasi Taliban dalam politik. Padahal kan Taliban itu etnis Pashtun, yang merupakan mayoritas di Afganistan


Sepertinya dengan kepergian Ghani upaya memaksa pendukung nya duduk berunding itu akan lebih mudah. Walau kadang terpaksa harus dieksekusi mati? Ya dimana mana proses transisi kekuasaan   yang diikuti perubahan sistem, itu melahirkan revolusi. Biasa aja. Taliban sekarang tidak lagi berpikir idealogis agama,. Mereka sudah berubah dan lebih focus kepada geostrategis, yang didukung China dan Rusia. Terbukti sikap militer Afganistan memberi kesempatan kepada Taliban menguasai Kabul tanpa terjadi perang saudara.  Peluang bisnis multi billion dollar dalam bidang logistik oil dan gas serta smelter mineral terbuka lebar di depan mata. Semua ingin berubah dan damai. Ini juga menyadarkan AS bahwa masalah Afganistan sudah closed file. Game is over. Just go home and good bye.

Sunday, August 15, 2021

Geostrategis China di Afganistan





Pengantar

Afganistan itu adalah negara yang exist karena dihuni oleh kumpulan para pendatang. Boleh dikatakan tidak ada penduduk asli. Mengapa ? Wilayah Afganistan itu merupakan jalur sutera ( jalur perdagangan kuno) lewat darat.  Perhatikan peta geograpisnya. Wilayahnya berada diantara Asia selatan dan Asia tengah. Di sebelah selatan Ia berbatasan dengan Pakistan. Di timur berbatasan dengan Iran,  di sebelah barat berbatasan dengan Turkmenistan, Uzbekistan. Sebelah utara berbatasan dengan Tajikistan. Dan di timur laut berbatas dengan China.


Karena posisi lokasinya seperti itu sangat strategis sebagai jalur perdagangan Asia Eropa, maka Afganistan jadi rebutan bangsa yang ada di Eropa maupun Asia, yang diantaranya adalah bangsa Arya,Media, Persia, Yunani, Maurya, Kusnan, Sasania, Arab dan Turki. Penguasaan itu silih berganti. Itu terjadi karena visi kerjaan besar di dunia selalu kuasai wilayah strategis jalur perdagangan. Bisa baca kisah Alexander Agung dan Mongolia merebut Afganistan. Makanya orang Afganistan  adalah etnis yang pernah menguasai Afganistan. Kumpulan bonek. Mereka sulit dipersatukan. 


Sejak 1900, sampai tahun kini semua penguasa dijatuhkan dengan cara kudeta.  Yang paling tragis tahun 1976. Partai Rakyat Demokratik komunis Afghanistan melancarkan kudeta yang dikenal sebagai Revolusi Saur Besar, dan mengambil alih pemerintah. Penguasa Mohammed Daoud berserta keluarga dibunuh semua. Selanjut penguasa baru mendapatkan tekanan dari kelompok Mujahidin. Disaat mulai terjepit, Unisoviet terpaksa menyerbu Afganistan. Bukan sekedar melindungi rezim tapi juga melindungi wilayahnya yang ada di Asia tengah. AS terpaksa masuk arena di Afganistan lewat dukungan kepada kelompok mujahidin.


Cerita berulang. Akhirnya Unisoviet terpaksa hengkang dari Afganistan setelah 10 tahun di Afganistan.  Namun soviet menempatkan Dr Najubullah sebagai penguasa boneka. Selama kekosongan pasukan Soviet, pemerintahan Najubullah diserang oleh kelompok mujahid. Tahun 1992, Najubullah jatuh. Itu berkat dukungan AS kepada kelompok mujahidin. Namun setelah kemenangan dicapai, terjadi pertikaian antara faksi yang ada didalam mujahidin. Perang selama 1 tahun menewaskan 10.000 orang. Dari kancah perang sesama muslim itu, lahirlah Taliban, yang merupakan pasukan para santri. 


Taliban sempat berkuasa namun tahun 2001, digulingkan oleh pasukan yang dipimpin Amerika Serikat (AS). AS menempatkan presiden bonekanya. Tahun 2019 di Dubai terjadi pertemuan antar TNC Eropa, AS, Rusia , China, Jepang yang punya kontrak  block migas di Asia Tengah. Konsorsium jalur pipa minyak dan gas yang melintasi Afganistan akan diperpanjang  menuju pelabuhan laut  Pakistan. Sebagai catatan, sebelum 2009, rute bagi para eksportir gas di Asia Tengah harus melalui Rusia. Namun, dengan 7.000 km pipa gas baru ke China, China memiliki pengaruh kuat pada tren Kaspia pada produksi gas dan perdagangan, baik sebagai sumber investasi maupun sebagai pasar ekspor utama.    


Dengan demikian pasokan minyak dan gas ke AS dan china. Tentu akan mengurangi kebutuhan china dan AS untuk mengimpor minyak dari Timur Tengah dengan tanker melalui jalur rawan, seperti Selat Hormuz, Terusan Suez, dan Selat Malaka. Selanjutnya Afganistan akan berada di bawah kartel TNC. Dan Taliban dipilih sebagai penguasa dan sekaligus penyeimbang politik di Afganistan. 

***


Lobi kepentingan China

China punya proyek kerjasama ekonomi dengan Pakistan ( CPEC). Ini proyek ambisi china dalam rangka OBOR. Dana digelontorkan China sebesar USD 46 miliar atau kurang lebih Rp 600 triliun. Ini sudah berlangsung sejak 2013. Apa alasan Geostrategis dan geopolitik china terhadap Pakistan ? Ya secara geograpis, Pakistan sebagai akses pelabuhan ke Afrika dan timur tengah. China perlu Pakistan untuk logistik Asia Tengah yang kaya akan minyak. Kalau anda lihat  peta dunia ada yang disebut dengan " Koridor Wakhan" yang  memiliki panjang 217 mil tetapi lebarnya kurang dari 9 mil, berakhir di perbatasan pendek Afghanistan dengan China yang hanya selebar 47 mil.  Itu dibuat oleh negosiasi Rusia-Inggris pada tahun 1895, menghasilkan komisi yang menetapkan lembah sebagai zona penyangga antara dua wilayah kekaisaran — yang secara nominal dikelola oleh emir di Kabul. 


Di sebelah utara Koridor terletak wilayah Tajikistan di Gorno-Badakhshan, tempat terjadinya perang saudara kecil namun sengit pada 1990-an.  Di selatannya terletak Kashmir yang lebih besar, yang disengketakan antara India, Pakistan, dan Cina.  Di ujung paling timur Koridor, sementara itu, di seberang celah Wakhjir yang bersalju, adalah Xinjiang. Jadi akses logistik Pakistan sebagai Hub oil and gas Asia tengah terhalang oleh Afghanistan. Maklum china menggunakan pipa mengangkut migas dari Asia tengah ke pelabuhan di Pakistan.  Sementara pemerintah Afganistan pro kepada India. Kita tahu, China dan India punya komplik perbatasan sepanjang 3.440 Km di Himalaya. Mendekati Taliban untuk menjatuhkan rezim di afganistan juga serba salah. Karena Taliban mendukung “ Gerakan Islam Turkestan Timur,” sebuah kelompok separatis Muslim yang didirikan oleh militan Uighur. Juga adalah bagian dari kekuatan Taliban  di Afganistan.


Bagaimanapun China harus putar otak menjebol hambatan geostrategis ini. Kan engga mungkin investasi miliaran dolar di Pakistan useless begitu saja karena terhalang oleh Afganistan.  Kebetulan kebijakan geopolitik AS berubah terhadap Afganistan. AS akan focus ke Asia tengah daripada buang ongkos di Afganistan melindungi serangan Taliban. Tentu perubahan kebijakan ini karena keterlibatan TNC migas AS yang menilai keterlibatan China di Afganistan lebih baik untuk membuka akses logistik Asia tengah. China akanbersedia membuka diri untuk Kerjasama kepada semua pihak


China manfaatkan momentum perubahan Geostrategis AS itu dengan baik. Lobi memanfaatkan pihak Taliban yang moderat yaitu Sher Mohammad Abbas Stanekzai, yang saat itu merupakan perwakilan senior Taliban di Qatar. Pada 2015, China menjadi tuan rumah pembicaraan rahasia antara perwakilan Taliban dan pemerintah Afghanistan di Urumqi, ibu kota Daerah Otonomi Uighur Xinjiang. Tujuan pertemuan ini adalah agar terjadi konsesus politik antara Taliban dan rezim yang berkuasa di Afganistan   paska hengkangnya AS dari Afganistan. China menawarkan insentif ekonomi kepada mereka. 


Sejak itu pertemuan dan lobi China kepada kedua belah pihak semakin intens. Apalagi AS juga terlibat dalam upaya rekonsiliasi antara Taliban dan rezim Afganistan. Tahun 2019, Taliban dilibatkan dalam pertemuan perundingan damai di Afganistan. China bagaimanapun tidak percaya 100%  kepada Taliban. Untuk itu China akan berusaha menciptakan keseimbangan politik di Afganistan. Taliban harus dilibatkan dalam pemerintahan tapi tidak bisa berkuasa penuh. Kegagalan AS dan Rusia di Afganistan jadi pelajaran bagi china.


Pada 15 Agustus 2021 pasukan Taliban memasuki ibu kota Kabul. Sementara itu, Presiden Ashraf Ghani yang didukung Barat melarikan diri dari Kabul. Taliban setuju untuk masuk dalam proses perundingan  sesuai konsesus pada Mei 2021 dengan pra syarat jaminan kontra-terorisme dari Taliban, termasuk merundingkan gencatan senjata permanen dan formula pembagian kekuasaan dengan pemerintah Afganistan.


***

Kolaborasi bersama Iran dan Rusia

Pengerjaan proyek pipa gas tahap pertama dari lapangan gas Iran Pars dimana di explorasi oleh china, ke perbatasan Pakistan sepanjang 900 Km sudah selesai. Selanjut masuk tahap kedua, yaitu dari perbatasan ( Pakistan Barat)  ke lokasi pembangkit listrik di Pakistan selatan belum dikerjakan. Karena Iran ekonominya sedang di embargo. Sementara Pakistan tidak punya uang menbangun pipa gas sepanjang 700 Km. 


Padahal proyek itu sangat fital bagi Pakistan untuk fuel 4500 MW pembangkit listrik. Selain itu, jalur pipa Iran-Pakistan mengalihkan gas Iran ke Asia Timur, bukan ke Eropa, sehingca menjaga pasar gas Rusia di Eropa. Tak heran, raksasa migas Rusia, Gazprom terlibat dalam proyek gas Iran-Pakistan. Selama ini Rusia membeli 70% gas Turkmenistan dengan harga sangat murah untuk kemudian dijual kembali ke Ukraina, Kaukasus, dan Eropa dengan harga mahal.  Kemudian Pakistan berunding dengan China Petroleum Pipeline Bureau, anak usaha raksasa energi Cina, China National Petroleum Corporation, untuk membangun proyek sebesar USD 1,8 miliar. IBIC China dan Bank Habib Pakistan terlibat sebagai lender.


Tahun 2018, konsorsium Turkmenistan, Afghanistan, Pakistan dan India (TAPI) sepakat membangun proyek pipa gas. sepanjang 1.814 kilometer yang membentang dari Turkmenistan dan menyalurkan gas ke Afghanistan, Pakistan dan India. Walau proyek ini diresmikan oleh Presiden Afghanistan Ashraf Ghani di provinsi Herat. Namun Qari Mohammad Yusuf Ahmadi, yang juru bicara Taliban, mengklaim bertanggung jawab atas proyek itu. Akan menjamin kelancaran dan keamanannya. Mengapa ? Karena proyek ini adalah Visi Taliban yang punya koneksi ke china dan Pakistan.


Afganistan tidak punya SDA seperti negera Asia tengah yang kaya akan migas dan mineral penting. Namun wilayah Afganistan sebagai jalur pipa migas sangat strategis. Ini tidak seperti jalur laut yang harus paruh kepada unclos. Jalur darat adalah hak teritorial  negara yang tidak bisa digugat. 


“ masalahnya capek Deal dengan pejabat Afganistan yang boneka AS. Mereka memang mudah memberikan izin tapi realisasinya tidak mudah. Pejabatnya  minta uang, fee, dan kalau dikasih, tetap aja dipermasalahkan. Jadi kita seperti masuk rimba belantara. Ya rezim nya memang korup dan selalu meniupkan propaganda anti Taliban,  sementara janji memakmurkan rakyat tidak omong kosong. Mereka makan uang bantuan dari AS dan investor yang datang  dipalaki


Taliban yang sekarang beda dengan Taliban yang pernah berkuasa di jatuhkan AS tahun 2001. Dulu Taliban faksi dari Mujahidin yang sebagian besar orang asing termasuk Al qaeda. Taliban sekarang  dari unsur lokal nasionalis. Islam mereka islam moderat. Yang mendukung Taliban bukan hanya china. Tetapi juga Jepang, Rusia, Iran dan seluruh negara Asia tengah, tentu termasuk Pakistan. Mereka semua tidak terlibat mengirim pasukan menjatuhkan rezim Ghani.  Juga tidak membantu senjata ke Taliban. Beda dengan AS dan Unisoviet. “ kata James tadi pagi waktu Chatin.

Friday, August 6, 2021

Jejak BLBI dan Salim Group.

 


Mereka bersahabat 

Ia lahir di Fujian, Tiongkok pada 16 Juli 1916. Orang tuanya beri dia nama Liem Sioe Liong. Tahun 1939 atau usia 23 tahun dia merantau ke Indonesia untuk menyusul kakaknya Liem Ke Lok dan Zhen Xusheng yang sudah menetap di Kudus. Sampai di Kudus dia bekerja di pabrik Tahu dan kerupuk. Kehidupan sebagai buruh sangat sulit. Dia ingin mengubah nasip tapi tidak ada modal. Perkenalannya dangan gadis cantik lilani atau Lie Kim Nio. Putri juragan kaya. Itu sabagai titik awal pintu seksesnya dalam bisnis.


Hubungannya awalnya ditolak oleh orang tua lilani. Mereka kawatir dia akan membawa putri mereka ke Tiongkok. Tetapi Liem meyakinkan bahwa dia tidak akan kembali ke Tiongkok. Akhirnya hubungan direstui. Pernikahan terjadi. Setelah menikah Lim muda dapat bantuan modal dari mertuanya memulai usaha. Bukan hanya modal tetapi juga akses ke pengusaha china yang sudah sukses, sepert keluarga Oei Wie Gwan. Bisnis awalnya dagang minyak kacang dan menjadi pemasok cengkeh untuk perusahaan rokok di Kudus dan Semarang. 


Sebagai pemula Liem bisa sukses besar berkat dukungan mertuanya. Namun hancur ketika tahun 1942 Jepang masuk. Pabrik rokok disita oleh Jepang.  Liem kehilangan pasar. Tahun 1945 Lim pindah ke jakarta. Di jakarta Liem berkenalan dengan Sulardi. Sulardi merupakan sepupu dari Soeharto  komandan militer divisi Diponegoro Jawa tengah. Dari sulardi inilah Liem berkenalan dengan Soeharto yang kemudian memberikan peluang bisnis pemasok logistik tentara. Usaha Liem berkembang lagi.  Liem tetap berhubungan baik dengan Oei Wie Gwan.  Akses Liem di militer khusus nya di Jawa tengah dimanfaatkan juga oleh Oei Wie Gwan. Sehingga usahanya bisa berkembang. 


Pada tahun 1951 setelah bisnis merconnya runtuh, Oei membeli sebuah pabrik rokok kretek kecil di Kudus. Layaknya seorang bayi, merek rokok Djarum tidak langsung tersohor, banyak fase sulit yang dialami Oei Wie Gwan. Selama bertahun-tahun, pabrik ini merangkak terseok seok. Namun berkat Lim agak tertolong karena bisa memasok kebutuhan militer. Pada tahun 1963 pabrik jarum terbakar. Saat itu Oei sedang dirawat di RS. Ketika dapat kabar pabrik Djarum terbakar, tak lama Oei meninggal. Selanjutnya usaha diteruskan oleh kedua putranya, Michael Bambang Hartono dan Robert Budi Hartono. 


Setelah Soeharto naik jadi presiden, dunia bisnis mulai menggeliat di Indonesia. Saat itulah Liem berada di puncak kejayaan. Gemilang bisnis Liem menjadi momentum bagi Michael Bambang Hartono dan adiknya mengepakan sayap selebar-lebarnya.  Tahun 1998 krismon melanda Indonesia. Soeharto jatuh. Lim terlilit hutang BLBI. Dia harus menyerahkan BCA, aset dan uang tunai kepada pemerintah untuk membayar utangnya. 


Kemudian melalui Farallon Capital Management LLC, Michael Bambang Hartono dan Robert Budi Hartono membeli BCA dari pemerintah. Dan kini putra putri Lim diwakili antony Salim tetap masuk daftar orang terkaya di Indonesia sama hebatnya Hartono bersaudara  putra dari Oei. Hubungan baik dan setia kawan kedua keluarga ini membuat mereka tangguh melewati tantangan waktu dan terus berlanjut saling menjaga. Sampai meninggal Lim tidak pernah poligami. Kesetiannya kepada Lilani terjaga sampai ajal menjemput.


Sejarah BCA berpindah ke keluarga Djarum.

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 14.27 WIB hari ini, saham BBCA melonjak 3,19% ke Rp 30.750/saham. Ada rencana mau split dengan rasio 1:5. Walau harga saham turun tidak menurunkan nilai. Yang bertambah hanya jumlah saham yang beredar. Saya tidak akan membahas prospek saham BCA. Dalam kesempatan ini saya akan membahas sejarah saham BCA. 


29 September 1998 Salim group harus bertanggung jawab atas utang sebesar Rp 32 triliun. Salim menyerahkan BCA kepada pemerintah.  92% saham BCA dikuasai oleh pemerintah. Hanya 1.76% tersisa untuk Salim. Sisanya pihak lain. Kemudian BPPN minta agar pemerintah suntik modal agar BCA sehat.  Suntikan dana itu tentu menambah saham pemerintah di BCA. Jadi secara tidak langsung BCA sudah di BUMN kan.  Tahun 2000 pemerintah mau divest saham BCA melalui IPO di bursa. Tetapi gagal dilaksanakan. Mengapa ? Engga yakin akan dapatkan uang Rp 3 triliun sesuai target APBN. 27 April 2000 BPPN resmi mengembalikan BCA dari BPPN ke BI. Karena sudah sehat.


19-23 Mei 2000 Saham BCA resmi didaftarkan di Bursa Efek Jakarta. Tapi gagal melantai. Apa pasal ? Pada 5 Oktober 2000 DPR dan pemerintah sepakat tunda pelepasan saham BCA.  Selanjutnya 1 Maret 2001 DPR dan pemerintah sepakat melepas 40 persen  saham pemerintah di BCA. Tapi tidak melalui bursa. Divestasi melalui tender biding kepada investor strategis. 6 Juni 2001 dari 15 investor yang ikut tender, yang lolos 6 investor. Tender Biding akhirnya dibatalkan. Karena  syarat yang ditetapkan investor engga sesuai kebijakan pemerintah.


28 Agustus 2001 diadakan lagi tender biding divestasi. Pemerintah mengubah kebijakan penjualan saham, dari 30 persen menjadi 51 persen. DPR baru setuju dua minggu kemudian. 4 Oktober 2001 BPPN menunjuk PT Danareksa Sekuritas (Persero) dan Merrill Lynch Pte Ltd sebagai penasihat keuangan dalam proses tender penjualan saham tersebut. Dalam tender itu masuk qualifikasi disetujui ada  18 investor strategis dari 98 calon investor strategis yang diundang Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN).  Proses Tender lanjut pada 16 November 2001. 26 November 2001 BPPN memperpendek daftar calon investor menjadi hanya sembilan lembaga. Salah satunya konsorsium Farindo Investments Ltd dan Farallon Capital Management LLC, mewakili keluarga Hartono ( Djarum).


Proses tender itu memang  rumit dan adu strategi. Mengapa ? BCA adalah bank sehat. Tidak ada NPL. Disisi piutang pada neraca ada obligasi rekap. Itu fixed income bagi BCA. Sementara prrose divestasi tidak lewat bursa, tentu tidak transfaran. Artinya memungkinkan ada exit strategi bagi pemerintah sebagai pemegang saham dan juga penjamin obligasi rekap BCA untuk melepas resiko Obligasi rekap itu kepada pembeli. Siapa yang bisa penuhi syarat itu, ya silahkan ambil BCA sesuai harga disepakati. Dari 9 calon investor tersisa hanya 2 yaitu Stanchart dan satu lagi konsorsium Farindo Investments Ltd dan Farallon Capital Management LLC  Belakangan pemerintah coret Stanchart karena mensyaratkan management fee 22%.


Pada Januari 2001. Pemenang  tender adalah konsorsium Farindo Investments Ltd dan Farallon Capital Management LLC.  Menurut Laksamana ( meneg BUMN) dari penjualan 51% saham BCA pemerintah mendapatkan sekitar Rp.5,3 triliun. Farallon menyutujui harga BCA sebesar Rp. 1175 per saham. Ini sedikit lebih rendah dari harga yang ditawarkan Stanchart Rp. 1.800. Tapi prosesnya, dijual langsung 30 persen dan 21 persennya dijual exercise right. Waktu itu pemerintah meliat situasi. Kalau saham terus naik ya tahan. Eh di era SBY saham BCA milik pemerintah dicicil dilepas dan 30 September 2007, pemerintah sudah tidak lagi memiliki saham BCA.  Sudah dikuasai 98%  oleh Farallon Capital.


2008 Kejaksaan Agung menghentikan penyelidikan kasus Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) terhadap Salim group. Tahun 2009 Farindo Investment menjual 3,99% saham BCA senilai Rp 3,38 triliun. Gede ya cuannya..  Kemudian terus dijual ke publik sampai 46,72%. Hitung aja berapa banyak cuannya. Sehingga menyisakan 51,15 persen saham BCA dipegang oleh konsorsium Farindo Investments Ltd dan Farallon Capital Management LLC, di bawah Grup Djarum. Sisanya, sebanyak 1,76 persen dimiliki Anthony Salim. Sekarang salam BCA Rp 30.000. Menempatkan keluarga Hartono terkaya nomor 1 di Indonesia. Padahal dulu tahun 2002 saham BCA belinya Rp 1.175. 


Ekspansi Antony

PT Unggul Indah Cahaya Tbk. (UNIC) adalah produsen utama Alkylbenzene (AB), yaitu salah satu bahan baku utama deterjen. UNIC memproduksi dua jenis AB, yaitu Linear Alkylbenzene (LAB) dan Branched Alkylbenzene (BAB), dengan produk sampingan Heavy Alkylate (HA) dan Light Alkylate (LA). UNIC memiliki tiga unit pabrik AB yang semuanya berada dalam satu lokasi, dengan total kapasitas produksi sebesar 270.000 MT per tahun. Pendirinya adalah Harjo Sutanto dijuluki sebagai Crazy Rich paling sepuh di Indonesia. Dalam daftar Forbes 2019, Harjo Sutanto berada di peringkat ke-39 dengan kekayaan sebesar US$810 juta.


UNIC adalah produsen tunggal AB di Indonesia. Jadi hampir semua industri deterjen tergantung dengan dia. Cuannya gede banget. Disamping itu Wing Grup juga masuk ke bisnis pangan dan minuman, seperti Mie Sedaap Cup, Top White Coffee, Teh Javana , Power F, Bakmi Ayam Siap Saji, Kecap Sedaap dll.  Wing juga menguasai distribusi produk dalam dan luar negeri. Singkatnya sejak Wings memproduksi Mie Sedap  tahun 2003  memang Wing jadi saingan berat indofood yang dikomandani Antony Salim. Antoni puluhan tahun berbisnis di luar negeri paham bagaimana menguasai pesaing. Yaitu lewat akuisisi.


Melalui anak perusahaanya PT Salim Chemicals Corpora, Group salim menguasai saham  UNIC sebesar 10,34 persen. Sedikit dibawah saham Wings group. 40 % lebih saham dikuasai publik. Belakangan oktober 2020 melalui PT Lautan Luas, connection strtegis Grup salim tingkatkan kepemilikan saham di UNIC jadi 4,9%. Jabatan Preskom ditunjuk Erwin Sudjono, yang tak lain adalah menantu dari Sarwo Edhi Wibowo atau kakak ipar dari Ani Yudhoyono. Sementara PT Indofood menguasai 90% pangsa pasar Mie. Namun tahun 2005 kena hukum KPPU soal persaingan tidak sehat. Sehingga pangsa pasar turun jadi 78%. Sisanya dikuasai wingsfood dan lainnya.


Jadi bagaimana Salim bisa comeback cepat dan mengontrol pesaingnya dan pada waktu bersamaan dia tidak terlibat secara legal membeli perusahaannya yang sudah diserahkan ke BPPN. Pembelian saham kembali dan akhirnya menjadi miliknya dilakukan melalui proxy internationalnya. Melalui Salim Chemical Corpora dan Megah Era Raharja dia jadi pengendali Group UNIC dan Group DNet ( Indoritel Makmur ). Melalui First Pacific (HK), dia jadi pengendali Nusantara Infrastruktur Group dan Indofood Group. Melalui Indolife, dia kuasai saham Group Bank Ina dan Group Bank Mega ( Mega Corpora). Melalui Gallant Venture dia kuasai saham Group Indomobil. Masing masing group tentu punya puluhan barisan anak perusahaan. Jadi kalau ditotal ada mungkin ratusan anak perusahaan.


Ambisi Salim yang belum terwujud adalah comeback ke BCA dan Indocement. Kalau liat data tahun lalu namanya tidak lagi ada dalam daftar pemegang saham BCA. Pada per kuartal II atau akhir Juni 2020, nama Anthoni Salim sudah tidak ada lagi sebagai pemilik saham BBCA. Ini bukan berarti Salim keluar. Bukan tidak mungkin cara dia untuk kembali kuasai mayoritas saham BCA melalui Indolife.  Juga ambisi dia kembali kuasai saham Indocement (Kini sahamnya hanya 3 % saja). 


****

Dalam satu kesempatan saya diskusi dengan taman. “ Pertanyaan sederhana adalah bagaimana Salim group bisa mendampatkan sumber dana untuk melakukan pengembangan usaha yang begitu cepat. Padahal tahun 1998 dia sudah praktis bangkrut atas kasus  BLBI” Kata teman. 


“ Mengapa kamu tanyakan itu.? Apakah kamu mencurigainya? Tahun 2008 Kejaksaan Agung menghentikan penyelidikan kasus Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) yang telah diselidiki selama tujuh bulan. Kasus tersebut adalah terkait penyerahan aset oleh pemegang saham di Bank Central Asia (BCA). Soedono Salim atau Liem Sie Liong dan anaknya yakni Anthony Salim,telah menyerahkan 108 aset perusahaan miliknya kepada BPPN. Hutang BCA sebesar Rp 52,7 triliun, kemudian dinyatakan lunas.”


“ Tapi Hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK),aset yang diserahkan oleh Salim Group tersebut nilainya hanya Rp 19 triliun dari total utang BLBI sebesar Rp. 52,7 Triliun.” Kata taman cepat dan tersenyum penuh arti.


“ Ya. Tapi Kejaksaan tetap tidak menemukan unsur korupsinya. Dalam MSAA, diatur kalau terjadi kerugian maupun keuntungan dari penjualan aset, adalah resiko yang harus ditanggung pemerintah “


“ Dari segi pidana memang sudah selesai. Tetapi perdata kan bisa saja dibuka lagi kasusnya. MSAA itu kalau dianggap merugikan negara, dan terbukti memang ada kejanggalan, menteri keuangan bisa saja gugat lagi.  Anehnya menteri keuangan ketika itu,  ibu SMI tidak melakukan gugatan perdata.”


“ Gimana mau gugat? Dia sendiri terpaksa mengundurkan diri jadi menteri keuangan karana kasus century. Akhirnya pindah ke World bank sebagai Managing Director” kata saya. 


Teman itu tetap meliat kasus BLBI Salim penuh kejanggalan. Contoh kasus divestasi  saham BCA. Ada keterlibatan eks pegawai BPPN dalam proses tender yaitu TL.  TL mendirikan Farindo Investment -- perusahaan joint venture dengan Farallon Capital asal Amerika  dengan grup Djarum-- yang bergerak di bidang private equity. Melalui Farindo, TL berhasil mengambil alih 51 persen saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dari BPPN melalui proses strategic private placement pada 2002 dengan harga Rp1.775 per saham atau senilai total Rp5,3 triliun seperti dikutip dari laporan pemegang saham BCA.


Awalnya Farallon menguasai 90,64 persen saham Farindo, sedangkan grup Djarum hanya 9,36 persen. Tetapi setelah  2006, atau setelah kejaksaan Agung menyatakan kasus BLBI group Salim clean.  Djarum menguasai 92,18 persen saham Farindo. Praktis kepemilikan BCA mayoritas jatuh ke tangan grup Djarum. Pertanyaan sederhana darimana Farindo dapatkan uang ? Apakah dari Farallon Capital asal Amerika?  Data dari Securities & Exchange Commission, Farallon Capital merupakan perusahan go-public dengan nomor 0000909661. Namun di dalam situs SEC dan di 20-F FCM bagian daftar subsidiaries tidak terdapat nama Farindo Investment maupun BCA sebagai anak perusahaan. Farindo investment adalah Special Vehicle Company alias perusahaan cangkang.  Pemiliknya sebenarnya anonymous. Tapi kok boleh ikut lelang beli bank ?


Kemudian ada lagi pertanyaan. Lanjutnya. Bagaimana pajak Penjualan saham Farallon sebesar 90,64 saham BCA kepada Djarum sehingga Djarum menguasai 99,36 % saham BCA? Ya tidak ada. Farallon Capital management itu hanya perusahaan imaginer aja. Sebenarnya hanya ada Farindo Investment. Artinya penjualan saham itu hanya transksi internal di Farindo investment  atau di SPV saja. “


“ Apa iya ? Kata saya mengerutkan kening. 


“ Loh kalau memang transaksi itu clean. Kalau memang benar ada terjadi, ngapain  Grup Djarum mengikuti program pengampunan pajak (tax amnesty) dan membawa masuk aset dan dananya ke dalam negeri. Direktur Utama BEI Tito Sulistio mengungkapkan, transaksi itu merupakan bagian dari repatriasi dana hasil program pengampunan pajak. Bentuknya adalah pemindahan sebagian saham BCA yang dimiliki investor melalui perusahaan asing ke perusahaannya di Indonesia. Dan itu TA itu dilakukan saat TL jadi Menteri” Kata teman. Saya terdiam. 


Kemudian saya tanya “ siapa sebenarnya dibalik Farindo investment? 


“ Ah kamu lebih paham lah. Apa motif orang melakukan akuisisi melalui SPV. Apalagi dalam program divestasi BCA itu ada kewajiban pemenang tender mengurangi kewajiban pemerintah terhadap obligasi rekap. Jelas ada confidential deal dalam Farindo investment. Jadi kalau boleh disimpulkan. Farindo itu adalah wadah atau konsep konspirasi antar pihak yang disebut dengan ghost. Nama yang muncul dipermukaan itu hanya proxy saja.” Kata teman tersenyum. 


Saya terdiam…


" Coba kita hitung kerugian  negara biar kamu bisa nilai sendiri" Lanjut teman " Total BLBI  sebesar Rp 144,5 triliun. Obligasi rekapitalisasi perbankan sebesar Rp 430 triliun ke bank-bank. Total menjadi beban negara untuk menyehatkan perbankan adalah sekitar Rp 600 triliun. Beban pemerintah dalam membayar bunga obligasi rekapitulasi dari BLBI baru berakhir tahun 2030. Hingga akhir tahun 2012, pemerintah sudah mengeluarkan dana sekitar Rp 70-80 triliun per tahun hanya untuk membayar bunga obligasi rekap tersebut. Sementra Asset yang dulu disita sebagian sudah diambil alih lagi oleh obligor lewat lelang. Sampai sekarang moratorium obligasi rekap itu belum juga tuntas. Hanya sekedar wacana.


Sementara sampai sekarang menurut Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan mencatat masih ada tagihan di atas Rp 100 triliun piutang BLBI. Catatan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). piutang BLBI sebesar Rp 91,7 triliun, dengan perincian aset kredit eks BPPN Rp 72,6 triliun, aset kredit eks kelolaan PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) Rp 8,9 triliun dan piutang eks Bank Dalam Likuidasi Rp 10,07 triliun.  


Kita ingin melupakan masalalu. Tetapi mohon agar semua diselesaikan dengan  adil, Kalau janji ya bayar. Syarat dalam komitmen ya penuhi. Harus transparance. Agar tidak ada dusta diantara kita. Itu semua bukan soal negara tetapi soal rakyat. Ingat loh, rasio GINI 40,1 % itu artinya 1% orang menguasai 40,1 % pendapatan nasional. Kalau komunitas 1% dapatkan kekayaan dengan cara benar, Oklah.Tetapi  ini kan...entahlah.. Saya yakin kakek nenek kita dulu berjuang  untuk kemerdekaan engga begini tujuannya.." katanya geleng geleng kepala.