Sebelumnya wanita itu tidak berdiri di depan gerbang tapi dia duduk di pojok ruangan cafe itu bertemankan segelas soda sambil matanya menatap kearah pintu masuk. Setelah itu entah mengapa dia tak lagi di dalam cafe tapi berdiri diluar. Dari luar dia memandang kearah pintu cafe dengan pakaian lusuh. Setiap sabtu malam ,pengunjung cafe yang berada di jantung bisnis keuangan shanghai akan terbiasa melihat seorang wanita berdiri di depan pintu gerbang Cafe itu. Siapakah wanita itu. Tak banyak orang yang tahu. Para pengunjung tidak peduli dengan kehadiran wanita itu. Begitupula dengan saya.
Untuk kesekian kalinya saya kembali berkunjung ke Shanghai tapi wanita itu tidak nampak lagi di depan cafe. Pandangan mata saya menyapu kesekitar gerbang cafe seakan mencari cari wnita itu. Dari pintu masuk, Wenny nampak melangkah ke arahku. Dia tersenyum cerah. “ Saya sudah bicara dengan pihak perusahaan Asuransi. Mereka setuju menempatkan portfolio investasinya dalam program asset Protection. Mereka minta premium 1% dari total yang di tempatkan." Katanya melaporkan proses pekerjaan yang saya tugaskan ke dia.
“ Thanks. Jadi Bond yang kita terbitkan lewat SPC di Swiss walau engga ada rating tetap bisa dijual melalui limited offer. Investor saya di Arab mau ambil bond itu. Saya berharap bulan depan, aksi akuisisi block City di Beijing dapat dilakukan.”
“ Mereka ingin ketemu kamu sebenarnya.” kata Wenny.
“ Mengapa ?
“ Karena bisnis yang kamu tawarkan sangat exciting. Apalagi skema risk management nya bagus sekali. Win win condition dan secure. Mereka juga sudah due diligent ke sana ke mari. Memang exit buyer kamu di Jepang itu sangat tinggi reputasinya. Jadi ini transaksi sangat aman.”
“ Ya udah. Setelah transaksi ini selesai. Atur saya ketemu dia. “
“ OK.” Kata Wenny.
Block City di Beijing itu dimiliki oleh Perusahaan Korea. Mereka ingin keluar dari investasinya. Kami ikut dalam tender pembelian bock city itu. Dan menang. Pembiayaan didapat dengan skema penerbitan Bond melalui perusahaan cangkang. Jadi ini semacam sintetik bond. Namun karena tidak ada rating dan tidak ada collateral, kami menggunakan asset protection sebagai link note. Artinya kalau gagal bayar, maka asset protection ditukar dengan bond tersebut. Pihak asuransi juga tidak ada resiko walau mereka menjamin gagal bayar. Karena transaksi ini di backup dengan exit buyer yang solid. Perjanjiannya secure. Pembayaran dari exit buyer dikirim langsung kepada rekening yang ditunjuk oleh pihak Asuransi.
Wenny perhatikan saya dengan tanda tanya. Karena setiap sebentar mata saya menyapu ke sekeliling cafe.
“ Wanita itu tidak akan pernah lagi menunggu. “ Kata teman yang mendampingi saya di cafe itu.
“ Siapa yang kamu maksud” tanya saya pura pura tidak tahu.
“ Wanita yang selalu ada di depan pintu gerbang cafe itu. Ya kan. Jangan boong. Aku ini wanita punya indra ke sepuluh tahu” Mata sipitnya berusaha melotot di depan wajah saya.
“ Ya “ Saya bermerah wajah menahan malu.
“ Mau tahu mengapa wanita itu selalu di dekat pintu masuk ? tanyanya
“ Mengapa ? Saya penasaran untuk mengetahui lebih jauh tentang wanita itu.
“ Namanya Wang Nie. “ Wenny mengawali ceritanya. Dia kelahiran Xinjiang. Dengan berbekal ijazah Academy Bahasa , dia mengadu nasif di Shanghai. Memang Shanghai kota kapitalis yang bernaung dalam system komunis. Geliat kota Sanghai tak ubahnya Hong Kong, New York, Dubai. Semua orang berkompetisi. Begitulah yang dirasakan oleh Wang yang terjepit di antara arus kota cosmopolitan. Dia hanya bisa mendapatkan peluang sebagai SPG disalah satu Mall yang banyak tersebar di Shanghai.
Kehidupan Wang berubah ketika berkenalan dengan pria berkembangsaan Amerika. Pria itu bekerja sebagai tenaga ahli disalah satu bank asing di Shanghai. Cinta mereka bertaut seakan tak terpisahkan. Wang pun pindah ke Apartement pria itu setelah menikah. Namun kebahagiaan itu hanya berlangsung sesaat. Tak lebih 1 tahun. Pria itu harus kembali ke Amerika. Mereka berpisah untuk janji akan berkumpul kembali.
Sebulan setelah kepergian Pria kekasihnya, Wang hamil. Seiring membesar kandungannya Wang terpaksa berhenti bekerja dan hidup dari bekal pemberian pria kekasihnya itu. Wang terus menanti dan berharap pria itu akan kembali kepadanya. Tak terbilang surat , kartu Pos, serta email dikirm. Namun balasan tak kunjung datang. Wang tak pernah putus asa. Dia tetap berprasangka baik bahwa kekasihnya akan datang menemuinya dengan cinta. Bayi wanita cantik lahir dalam kesendirian tanpa suami pendamping di tengah kerasnya kehidupan kota shanghai. Wang harus berpikir untuk bertahan hidup sambil berharap suatu saat pria kekasihnya akan datang. Dia berusaha bekerja keras apa saja untuk bertahan hidup. Sampai batas dayanya, akhirnya dia harus menerima kenyataan untuk berpisah dengan putrinya.
Dengan langkah berat dia menyerahkan putri kecilnya kepada agent adopsi anak. Semua surat yang diperlukan untuk menyerahkan putri kecilnya dia tanda tangani. Tentu dengan airmata berurai melepaskan buah cinta kasihnya bersama pria kekasihnya. Itulah sisi lain betapa kejamnya kehidupan kota kapitalis. Wang merasakan itu namun dia berkayakinan itulah yang terbaik untuk putri kecilnya, untuk masa depan anaknya.
Wenny terdiam sebentar. Saya terharu mendengar cerita yang sangat menyentuh itu. “ Apakah Wang membenci pria itu ?
“ Wang tidak pernah membeci. Dia selalu mencintai pria itu. Dia berharap dan berharap suatu saat pria itu datang kepadanya. “
“ Untuk apalagi ? Bukankah buah cintanya dengan pria itu telah diberikan kepada orang lain. Apakah ada istri yang pantas disebut ibu untuk dicintai seperti Wang itu ? Tanya saya
“ Itulah persoalannya. Dia selalu menanti dan menanti”
“ Oh…” saya tersekak. “ Lantas gimana kelanjutan ceritanya.
Wenny tersenyum melihat saya penasaran. “ Lima tahun setelah dia menyerahkan putrinya kepada agent” lanjut cerita Weny. “Lima tahun pula setiap sabtu dia datang berkunjung ke caffee ini. Sampai pada batas di mana penantian itu ada akhirnya. Pria itu kembali ke Shanghai menemui Wang. Tapi tahukah kamu bahwa pria itu datang tidak sendirian tapi dia datang bersama istri yang dinikahinya di Amerika. Mereka datang ke Shanghai karena anak yang di adobsi melalui agent di AS , ternyata DNA anak itu sama dengan DNA pria itu.
Saya tersentak. “ Bagaimana mungkin? Ini miracle. Suatu kebetulan yang langka.” Kata saya.
“ Tahukah kamu ada miliaran sperma yang berjuang melintasi kanal uterus untuk sampai ke ovarium membuahi ovum. Tapi hanya satu yang berhasil. Dari satu inilah terjadi proses pembetukan manusia di dalam rahim ibu. Begitupula ada puluhan jutan anak ditawarkan untuk di adobsi oleh agent tapi hanya satu jatuh kepelukan orang tua angkat, yang ternyata adalah putrinya sendiri. Tidak ada yang luar biasa soal itu. Yang luar biasa adalah proses terbentuknya manusia. Itulah yang miracle tapi banyak orang lupa bahwa keberadaannya sebagai mahkluk memang miracle. Itulah kehebatan Allah yang tak tertandingi oleh apapun.”
“ Dan karena itulah , Pria itu berusaha untuk bertemu kembali dengan Wang?. Tanya saya. “ Lantas setelah mereka bertemu ? Saya penasaran.
“ Wang hanya inginkan maaf dari pria itu. Hanya itu. “
” Hanya itu ???
“ ya!”
“ Mengapa Wang tidak marah kepada pria brengsek itu? Kata saya kesal.
“ Bagi Wang, tidak ada yang perlu dimarahi atau disesali terhadap pria itu. Ketika dia mencintai pria itu, dia tidak berharap banyak seperti cinta yang kita persepsikan selama ini, yang selalu meminta. Baginya anugrah cinta pria itu lebih dari cukup yang harus disyukurinya. Kegagalannya menjaga anak buah cinta mereka itulah yang membuat dia merasa bersalah dan berdosa. Dia hanya inginkan maaf. “
“ Apakah pria itu memaafkan Wang?
“ Tentu memaafkan.
“ Terus”
“ Bagi Wang Nie, semua sudah usai. Dia tidak sedih bila pria itu mengaku telah menikah dan kini anaknya ada dalam pelukan pria itu lewat proses miracle. Dia mengikhlaskan pria itu untuk kembali ke negerinya bersama anaknya serta istrinya.
“ Power of love” kata saya singkat.
“ Tepat sekali. Cinta bukanlah soal mimiliki tapi adalah memberikan sesuatu yang pada waktu berasamaan kita sangat menginginkannya. Bertemu karena Tuhan, berpisahpun karena Tuhan. Mengapa ini semua terjadi, itupun rahasia Tuhan. Tak cukup akal untuk menjelaskan itu semua. Semua orang melewati takdirnya masing masing dan Wang sadar itulah kini yang terbaik baginya untuk sepatah kata tentang Cinta.” Kata Wenny dengan mata sipitnya yang menari nari melihat kedalam mata saya untuk mencoba menyatukan kata katanya dengan bahasa oralnya. Untuk saya pahami, tentunya. Saya hanya tersenyum. “ Semua wanita , mempunyai kekuatan cinta lebih dibandingkan pria.” kata saya.
Setelah usai bersantai di cafe itu, sebelum berpisah dengan Wenny, saya kembali bertanya” Bagaimana kamu bisa tahu kisah wanita itu. Teman itu tersenyum sambil berkata “ Pada acara talk about the love di Radio. Mungkin karena setiap hari sabtu dia datang ke Cafe ini mengundang perhatian orang banyak. Salah satunya adalah petugas Radio yang merasa pantas mengajaknya berdialogh dalam acara menjelang pagi”
“ Oh I see. Dan mengapa wanita itu selalu menanti di cafe ini? Tanya saya lagi.
“ Karena di cafe inilah Pria itu pernah berjanji akan kembali untuk Wang. Dan Wang percaya. Akhirnya mereka bertemu disini”
" Dan.."
" Ah. Sudahlah. Capek jawab pertanyaan kamu. Nih, udah malam. Besok harus kerja. Dan lagi wanita itu berkat kisahnya di radio membuat salah satu pria muda kaya raya di Shanghai tersentuh dan akhirnya menikahinya. " kata Wenny dengan tersenyum dan mengajak saya berlalu dari cafe itu.