Friday, March 18, 2011

Cross border financing sebagai solusi pembiayaan.



Datang SMS “When the world is ready to fall on your little shoulders, And when you're feeling lonely and small, You need somebody there ..” saya tersenyum. Wenni selalu begitu bila dia ingin bertemu dengan saya. Petikan lagu you are only lonely adalah ciri khasnya untuk mengingatkan kepada saya bahwa saya tidak sendirian. Dia sahabat saya. Awal saya kenal dia sebagai analis di Shanghai. Kemudian , dia mendapat jodoh pria Hong Kong. Namun perkawinan delapan tahun berakhir dengan perceraian yang menyakitkan. Setelah itu dia memulai hidupnya sebagai single parent dengan bekerja di Investment Banking. 

Kami tidak sering bertemu. Namun blla bertemu, dia pendengar yang baik dan tahu menempatkan diri secara pantas di hadapan saya. BIla saya mengundang makan malam, dia berusaha memakai gaun yang tak membuat mata saya pedih. Karenanya saya juga menjaganya dengan baik. Persahabatan kami terjalin dengan baik. Dia selalu ada untuk saya dalam situasi apapun walau saya sendiri kadang tidak punya waktu cukup banyak untuk kebersamaan dengannya.”I realize between us.. I understand you my dear brother…Bagaimanapun saya berusaha selalu untuk dia, 

Suatu hari dia menghubungi saya via telp. Kebetulan saya lagi di Bangkok. Dengan terisak dia mengabarkan bahwa dia terjebak dengan sharkloan karena harus menolong orang tuanya sakit. Selama ini dia berusaha tidak menceritakan keadaannya karena kawatir saya mengkawirkannya. Namun kini dia tidak sanggup lagi mengatasinya. Dia berniat menjual Ginjalnya sebagai solusi. Dengan lembut saya katakan bahwa dia akan baik baik saja. Kami akan mengatasinya sama sama. 

Setiba di Hong Kong, saya menemuinya. Dia sudah tidak lagi bekerja karena memikirkan hutang yang tidak mungkin dia bayar dengan gajinya. Dia memikirkan anaknya. Saya menunggu sikapnya terhadap saya. Ingin saya menolongnya seketika. Namun tak satupun kata dia meminta saya mengasihaninya. Dia berusaha nampak tegar. Menurutnya kebersamaan dengan saya lebih dari cukup untuk dia merasa nyaman bahwa dia tidak sendirian. Dia akan baik baik saja..demikian kesan yang disampaikannya ketika bertemu. 

Teringat awal saya merintis usaha, pengorbanannya membantu saya menghadapi peliknya berhadapan dengan lembaga keuangan di Hong Kong dan tanpa lelah dia berusaha meyakinkan banyak pihak agar mendukung saya. Menurutnya apa yang dia lakukan semua itu tulus sebagai sahabat. Tapi kini, saya tidak mengerti mengapa dia terkesan tidak menginginkan saya menolongnya. Apakah persahabatan selama ini tidak memungkinkan saya peduli dengannya. Apalagi kini dia tidak punya penghasilan dengan beban anak yang harus ditanggungnya. Belum lagi hutang yang harus dibayarnya. 

Akhirnya saya dapat berdamai dengan diri saya sendiri. Bagaimanapun prinsipnya dapat saya hargai. Bahwa sudah sifatnya tidak ingin meminta, kecuali memberi. Dan itu sudah dibuktikan selama bersahabat dengan saya. Saya mengundangnya makan malam untuk sebuah solusi. 

“ Apa yang kamu pahami tentang Cross border financing ? Kata saya saat makan malam.
“ Itu kan pada umumnya terjadi dalam trade financing. Seperti Eksport dan impor. Namun derivatif nya luas sekali. Bukan hanya soal ekspor dan import tetapi juga sebagai solusi pembiayaan antar benua. Contoh pengusaha tambang. Mereka tidak punya modal untuk exploitasi setelah proses explorasi sukses. Dengan skema cross border financing facility mereka bisa dapatkan standby LC berjangka waktu 1 tahun dari buyer di luar negeri. Standby LC ini bisa dijaminkan kepada bank dalam negeri untuk dapatkan fasilitas kredit dalam rangka produksi. Tentu setelah mereka mengeluarkan corporate guarantee kepada buyer. Karena kan SBLC itu sebagai non cash loan yang tanpa syarat. Kalau mereka gagal delivery maka mereka harus melepas saham itu kepada buyer. 

Ada juga digunakan untuk pembiayaan pembangkit listrik. Perusahaan pembangkit listrik butuh pembiayaan EPC. Mereka bisa mengajukan kredit ekspor kepada Vendor di luar negeri. Jaminan pembayaran adalah kotrak penjualan kepada perusahaan listrik nasional yang bertindak sebagai off taker. Nah melalui rekening itu di buka revolving cash LC kedapa vendor di luar negeri. Sehingga setiap pembayaran dari off taker akan langsung digunakan sebagai Bank Accepted (BA) oleh bank penerbit LC. Tentu semua itu diatur dalam kontrak. 

Ada juga dalam bentuk pembiayaan dengan skema Participant Interest dalam bisnis tambang minyak atau mineral. Ada juga sebagai solusi pembiayaan atas produksi yang sudah ada off take marketnya. Biasanya buyer luar negeri menarik pinjman dari bank dan uang itu dipakai untuk membiayai proyek dalam negeri. Namun semua hasil produksi harus dikirim kepada buyer sebagai bagian dari pembayaran utang. Ya masih banyak lagi contohnya. Ada apa kamu  bertanya itu? Bukannya kamu lebih paham dari saya? “ Kata Wenny.

“ Gimana kalau kita buka bisnis shadow banking dengan jasa cross border financing facility itu. Kita akan bertindak sebagai agent dari buyer dan seller. 

“ Kita ?

“ Ya kamu dan saya. Gimana ? kata saya. Saya tahu bahwa dia punya pengalaman dan network dengan lembaga keuangan di Hong Kong. Dengan hati hati saya katakan bahwa saya punya peluang bisnis untuk trade financing transaksi Batu bara. Bahwa ada sebagian buyer China tidak selalu accepted beli batubara dari Indonesia dengan LC. Mereka hanya mau bayar lewat TT setelah barang sampai di pelabuhan. Sementara sebagian seller dari Indonesia tidak nyaman menjual batubara tanpa LC. Nah tugasnya adalah sebagai payment gate way dan settlement agent. Busines nya solution provider di bidang Cross border financing. 

Dengan airmata berlinang dia menatap saya. Saya tahu dia terharu dengan tawaran saya. Secepatnya saya remas jemarinya untuk menentramkan batinnya bahwa saya peduli dengannya dan berharap dia mengerti sikap saya. Sehingga dia tidak perlu sungkan lagi terhadap saya. Keesokannya saya membantu dia mendirikan perusahaan dan dengan setengah manja dia minta saya bersama sama dengannya sebagai pemegang saham. Saya menyetor modal awal agar dia dapat menjalankan rencana bisnisnya. Dia berjanji akan bekerja keras dan tidak akan mengecewakan saya. 

Selama tahun tahun perjuangan mengembangkan bisnis itu dia sudah jarang bertemu dengan saya kecuali kirim email atau bicara lewat skype. Bila betemu kadang dia nampak murung karena tidak punya waktu cukup kebersamaan dengan saya. Dengan tegas saya katakan bahwa saya akan baik baik saja. Dia tidak perlu merasa bersalah.Kebahagiaan saya adalah bila dia dapat berhasil melewati hidup yang tidak ramah ini. 

Berkat kerja keras, dia sudah bisa membayar hutangnya. Dua tahun lalu dia berhasil mengirim putranya melanjutkan pendidikan ke Universitas di Canada. Kini hidupnya sudah mapan. Satu saat dengan airmata berlinang dia berkata bahwa saya telah melakukan banyak hal untuknya. Sementara dia merasa tidak pernah melakukan apapun untuk saya. Rasanya dia tidak pantas mendapatkan kehormatan ini. Dengan tersenyum saya katakan bahwa  dia adalah sahabat saya yang harus saya jaga, dan dia sudah membuktikannya bagaimana dia selalu menjaga saya. Bukan soal siapa memanfaatkan siapa, tapi memang persahabatan ini berkah yang sangat luar biasa bagi saya. “ Terimakasih Tuhan atas berkah persahabatan ini “ kata Wenni seakan berbisik.


No comments: