Pendahuluan
Sebelum liberalisasi ekonomi Deng, Hangzhou ( ibu kota provinsi Zhejiang) adalah contoh kemampuan pemerintah local melawan system komunis. Namun perlawanan ini tidak begitu diperhatikan oleh pemerintah pusat karena letak daerah ini yang jauh. Kota ini awalnya tidak dirancang sebagai pusat industri tapi pusat pertahanan militer dalam menghadapi kemugkinan konflik dengan Taiwan. Daerah ini sangat sedikit sekali mendapatkan anggaran dari Pusat dan hampir tidak mungkin untuk menciptakan pertumbuhan. Namun rakyat yang ada di Zhejiang bangkit dengan kemampuan kemandirian.
Pembangunan dilakukan oleh masyarakat dengan dukungan pendanaan dari budaya arisan. Kebiasaan masyarakat china yang suka berkelompok berdasarkan pertemanan serta hobi hidup hemat dan gemar menabung telah menjadikan system arisan ini mampu sebagai amunisi menuju kemakmuran.Ketika system arisan ini menunjukan keberhasilan maka disinilah yang patut kita contoh dimana mereka mampu berbuat jenius tanpa dukungan penasehat keuangan Wall street dan pengacara di London. Larangan mendapatkan dana dari system perbankan telah mendorong terbentuknya system perusahaan keluarga kolektive ( koperasi ).
Kemudian dengan melobi perusahaan Negara untuk menjadikan mereka sebagai anak angkat. Melalui perjanjian dengan manajemen perusahaan Negara tersebut , koperasi itu akan membungkus dirinya dengan nama, dokumen dokumen dan nomor rekening di bank dimana perusahaan Negara itu sebagai nasabah utama, Tentu terjadinya kolaborasi tersamar ini karena didukung adanya jaminan dari system arisan yang mampu memperkuan likuiditas bank. Langkah ini tidak hanya membuat usaha mereka halal menerima kredit bank, tetapi juga membebaskannya dari keharusan membayar pajak.
Sementara para petanipun melalui system pertanian kolektive yang ditetapkan pemerintah berhasil mengelabui pemerintah dengan cara yang sama. Tentu cara ini tidak akan berjalan dengan baik tanpa dukungan tidak langsung dari penguasa partai local dan intelektual kaum muda yang tersadarkan oleh ambisi rakyat untuk mandiri. Namun melawan secara langsung kekuatan pusat adalah tidak mungkin. Maka tidak aneh bila banyak pemimpin usaha kolektif tersebut ( koperasi ) itu dimotori oleh pejabat partai local yang gigih memberikan pendidikan untuk menimbulkan semangat kemandirian. Disamping itu para pemuda lulusan universitas Zhejiang secara diam diam melalui program kebudayaan pergi kepenjuru china untuk memasarkan produk dan juga melobi pedagang Hong Kong untuk menjadi perantara mereka masuk kepasar international.
Apa yang terjadi kini? Hangzou sebagai ibu kota Zhejiang telah menjadi kota terbaik dan paling mandiri dari segi anggaran. Dan menjadi model pengelolaan kota di seluruh dunia. Lantas apa saja kehebatan Hangzou?
Ekonomi.
Mungkin anda sudah sering mendengar nama Alibaba atau nama Jack Ma sang billoner yang humble. Nah Jack Ma membangun Alibaba di Hangzhou. Mengapa ? Karena hanya di Hangzhou pusat venture capital yang paling berani membiayai start up business IT. The Internet Finance Building di sebelah barat Hangzhou yang menampung start up teknologi, budaya Silicon Valley sangat berakar disini. Jangan kaget kalau kita melihat Para pekerja muda berjalan-jalan dengan hanya mengenakan kaos ala Mark, celana jins dan sepatu kets. Setiap perkantoran dilengkapi ruang Gym, meja pingpong dan ruang untuk pesta jumat malam.
Dari dana modal ventura telah berhasil menciptakan diantaranya menjadi perusahaan berbasis IT berkelas dujnia. Ada ratusan perusahaan IT sebagai pengembang software yang melayani perusahaan yang bukan hanya dari china tapi juga dari seluruh dunia. Industri kreatif adalah tulang punggung ekonomi Hangzhou disamping tentu industri high tech dan light industrial yang banya tersebar di pinggiran hangzhou.
Awalnya Hangzhou hanyalah kota yang dipenuhi industri rumah tangga namun berkat pemimpin yang punya visi hebat telah berhasil melakukan trasnformasi menjadi wilayah yang berkembang karena tekhnologi dan produk ekspor yang murah. Provinsi tersebut menyumbang 6,3 persen ekonomi China tahun lalu. Pertumbuhan ekonomi Zhejiang mencapai 8,3% sementara China rata rata petumbuhannya 7%. Hangzhou telah menjadi kota paling mandiri dari segi APBD. Bahkan punya tabungan besar yang sehingga bisa membantu daerah lain untuk pembiayaan pembangunan. Pemerintah pusat hanya memberikan kebijakan agar terjadi pertumbuhan berkelanjutan di Hangzhou
Kota hijau.
Hangzhou berpenduduk 7 juta orang. Kurang dari satu jam dengan pesawat dari Shanghai, di tepi Sungai Qiantang, Hangzhou merupakan salah satu kota metropolitan terpenting di Republik China. Kota ini diracang sebagai kota hijau ( Green City). Keberhasilan membangun kota dengan concept green city ini di tandai semakin banyak orang menggunakan angkutan sepeda. Selalu sebelum gedung pencakar langit dibangun pohon dan taman dibuat terlebih dahulu dengan concept Green Building. Lahan terbuka hijau ada dimana mana. Beberapa jalan dan kawasan kota terlindungi dari kekunoannya, seperti halnya dengan daerah alami di pinggiran kota. Di tengah derap pembangunan yang berkompetisi diatasa kota kota besar di CHina, Hangzhou menolak konsep kota modern yang menghilangkan masa lalu dan warisan bydaya lama china.
Primadona daya tarik Hangzhou adalah Danau Barat ( west lake). Di Cina, lebih dari 30 danau memiliki nama yang sama, dan kebanyakan dari mereka "dibaptis" untuk menghormati orang di Hangzhou. Ini adalah oasis sejati di antara gedung pencakar langit. Dengan luas lebih dari 6 km persegi, dinyatakan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun 2011. Danau Barat telah menjadi sumber inspirasi bagi penyair China. Su Dongpo membandingkannya dengan seorang wanita muda yang gaunnya begitu indah. Penulis akhirnya menjadi gubernur dan membangun jembatan yang dinamai menurut namanya, Su. Itu terjadi pada abad ke-11.
Hampir 1.000 tahun kemudian, Danau Barat merupakan lokasi pengendara sepeda favorit di Hangzhou. Rute utama melintasi perbukitan berhutan di sebelah selatan danau. Jalur sepeda dua roda lainnya yang paling terkenal (motor-free) di Hangzhou melintasi perkebunan teh, yang merupakan tanaman utama yang tumbuh di luar kota. Saat sekarang, salah satu jaringan penyewaan sepeda terbesar di dunia, yang didistribusikan di 2.700 titik pengumpulan ada di Hangzhou. Makanya engga aneh bila Hangzhao memenangkan beberapa penghargaan internasional (termasuk pengakuan dari PBB). Dan karena itu wajar bila jumlah wisatawan berkunjung ke Hangzhou mencapai 100 juta orang dan ini jumlahnya 8 kali lipat dari kunjungan wisatawan ke Indonesia.
Penutup.
Hampir kota kota besar di dunia terinspirasi akan kehebatan Hangzou. Tapi apa sebetulnya yang membuat hebat Hangzhou ? Ya rakyatnya memang hebat dan punya mental mandiri. Walau mereka tidak bisa menghilangkan tradisi lokalnya namun mereka bisa menerima pengaruh dari luar selagi itu baik untuk kemajuan. Mereka belajar dari luar dan kemudian memperaktekannya menjadi lebih baik tanpa kehilangan kearifan lokal. Banyak investor berdatangan dari manca negara karena rakyat Hangzhou memang pekerja keras dan terkenal jujur dan cepat belajar. Di samping itu berkah yang luar biasa dari Hangzhou, rakyatnya selalu dapat gubernur orang baik dan punya visi besar untuk menjadikan Zhejiang bukan hanya nya mandiri tapi juga tidak terbelakang dan modern.