Tuesday, May 11, 2010

2010 flash crash...



Tahun 2010 saya sedang nongkrong di Bar Mandarin Hotel . Sekedar killing time sampai buka market putaran kedua jam 1 dini hari. Sambil memesan Red wine segelas dan mendengar lagu classic. Saya nikmati suasana tenang itu dalam penuh tekanan.  Tekanan terus kebawah. Saya sudah putuskan untuk memindahkan semua portfolio saya pada sesi kedua.

“ Anda sendirian” teguran datang dari samping saya duduk. Nampak wanita sipit sepertinya orang Korea. “ Kenalkan nama saya Areum. “ Katanya lagi seraya mengulurkan tangannya.  Seperti kerbau dicucuk hidung saya menerima jabatan tangannya. Tetapi wanita ini cantik“ Anda dari mana” katanya lagi dengan nada cuek.

“ Indonesia.”

“ Oh saya Korea. Tepatnya Busan.” jawabnya ringan.  Kemudian dia pesan Vodka sebotol. 

“ Hari ini hari buruk bagi saya. Engga beruntung. “ Katanya sambil nenggak vodka dari botol. Saya mengerutkan kening. Cepat sekali dia minum.

“ Kamu tahu ?” Katanya dengan suara agak meninggi. “ Pacar putus, dan karir semakin buruk. Mungkin besok boss akan berhentikan saya. Karena posisi trading yang saya pegang kalah terus.” Sambungnya. Saya lirik pin pada jas blesser nya. Itu logo dari lembaga keuangan Jepang.

“ Sejak pemain China tahu nikmatnya melantai di bursa. Pasar semakin kacau. Volatile market engga terkendali. Apalagi sejak 2008 kejatuhan wallstreet”  Katanya meracau. Dia berdiri dari tempat duduknya. Memagut tubuh saya karena dia hampir terjatuh. “ Ayo dansa. “ Katanya memeluk saya. 

Namun Botol Vodka masih dipegang dia. Saya merebut botol vodka dari tangan dia.  Wajahnya seperti menahan sesuatu “ Huakk” Lah muntah tepat di dada saya. Duh jas Armany seharga USD 2000 dimuntahi dia. Saya langsung gendong dia bawa ke toilet private agar dia bisa muntah sampai habis. 

Setelah kembali ke table. Petugas Bar minta saya antar dia pulang. “ Pulang? kemana? dia bukan teman saya. Saya baru kenal di sini” Kata saya bingung.

“ Itu bukan urusan saya. Yang pasti saya lihat dia bersama anda. “ Kata petugas Bar seraya menyerahkan Bill. Wah kena USD 1000 lebih. Saya bayar pakai credit card. Saya noleh ke samping dia udah tidak ada. Saya senang. Bersyukur. Engga apa hilang duit. Yang penting terhindar dari wanita mabok. Pikiran saya tertuju kepada bursa yang sebentar lagi buka. Saya bersegera kembali ke terminal saya.

Baru saja saya mau keluar dari Bar, ada satpam hotel masuk ke Bar bersama wanita tadi bersama saya. Saya berusaha menghindar seperti engga kenal. “ Hei..! “ teriak orang memanggil. Saya menoleh. Ternyata petugas Bar bersama Satpam dan Wanita itu. “ Mengapa anda biarkan teman wanita anda jalan sendiri. Dia mabuk “

“ Tetapi dia bukan teman saya.”

“ Engga ada urusan saya. Bawa wanita ini. “ Kata Satpam.

Dengan berat hati saya bopong wanita itu keluar dari Hotel untuk pesan taksi. Tetapi setiap taksi yang saya pesan, menolak. Apa pasal? mereka tahu ada penumpang mabok. Kawatir muntah di dalam taksinya.

Kalau saya bawa ke apartemen saya. Saya kawatir ada masalah. Sebagai orang asing kalau ada masalah bisa berabe di Hong kong. Untunglah saya ingat. Saya ada timeshare di Mandarin Hotel. Saya langsung Check in. Wanita itu saya gendong ( meletakannya punggung saya). Sampai di kamar. Saya selimuti dia. Setelah itu saya langsung turun ke bawah menemui sekuriti dan duty manager. Saya katakan di kamar itu ada orang mabok. Mohon setiap jam diperiksa keadaanya. 

Mereka datang ke kamar melihat wanita itu. Ingin memastikan kondisi wanita itu. Eh wanita itu udah engga ada di tempat tidur. Saya panik. Kemana wanita ini? Ternyata dia tertidur di dalam bathtup dalam keadaan pakaian lengkap. Sekuriti minta agar saya sendiri yang jaga. Mereka kawatir.  Saya buka semua pakaiannya yang basah. Mengapa wanita Korea suka hairy. Kemudian saya selimuti agar dia bisa tidur nyaman. Pakaiannya saya jemur di kamar mandi termasuk CD warna putih 

Sampai pagi saya tertidur di Sofa. Bangun pagi , wanita itu sudah tidak ada. Saya hanya tersenyum.  Buka channel TV, saya terkejut. Pasar rebound. Ya kenangan flash crash wallstreet yang dimulai jam 2:45. Program komputer secara otomatis melakukan sale pada posisi jual yang sudah saya tentukan. Hanya 36 menit berlansung tetapi menyelamatkan saya dari kebangkrutan. Kenangan ini  tidak pernah terlupakan. Adaikan saya tidak bertemu Areum mungkin saya tidak akan beruntung. Mungkin saya akan menyesali karena memindahkan posisi dan tidak mendapatkan barkah dari kenaikan pasar secara cepat. 

***
Sorenya saya mampir ke Hotel Mandarin untuk minum di Cafe. Tentu saya tidak berharap bertemu Areum. Ternyata benar lah, Dia tidak ada di cafe. Tapi belum 10 menit ada Areum masuk ke dalam cafe. Keliatan dia menyapu pandangan ke dalam cafe dan tersenyum kearah saya. Dia mendakati saya. " Maafkan kemarin. Saya sangat malu dengan diri saya. " Katanya.

" Engga apa apa " Kata saya dengan cuek.

" Kamu sudah lihat semua tubuh saya. " katanya dengan wajah bersemu merah.

" Saya tidak perhatikan. Hanya buka baju kamu dan selimuti."

" Kamu sudah lihat tubuh saya." Katanya cepat.

" Ya tapi saya tidak perhatikan secara seksama.  Lihat begitu saja"

" Kamu terlalu baik sebagai pria. Entahlah kalau saya bertemu pria lain"Katanya dengan nada terimakasih. Kemudian dia mengeluarkan uang USD 2000 " Ini bill kemarin. Saya traktir kamu" Katanya. Saya tolak dengan halus. " Katanya kamu berterimakasih. Tapi pada waktu bersamaan kamu menghina saya. " kata saya menoleh kesamping.

" Bukan itu maksud saya. Saya tidak mau berhutang terlalu banyak. Kamu udah bantu saya. "

" Sebaiknya kamu cari tempat lain. Table banyak" Kata saya seraya minum dan cuek.

" Maafkan saya. Jangan membuat saya jadi bego di hadapan kamu. Maafkan " katanya dengan memelas.

Saya diam saja. Kami terdiam lama. Akhirnya saya engga tega lihat dia keliatan serba salah.  Saya tersenyum menatap dia dan dibalasnya dengan senyum juga. " Kamu engga tersinggung lagi." katanya. Saya mengangguk. Sejak itu Areum jadi sahabat saya. “ hug me” katanya. Ya sayA hug lah

No comments: