Saturday, May 22, 2021

Perang dan bisnis.

 



Karel wanita Hongaria itu sahabat saya dan bermitra dalam bisnis tambang emas. Dia datang ke Hong Kong dari Eropa. Saya menjemput dia di Park lane hotel untuk makan siang. Kami jalan kaki menuju restoran Jepang di Time Square building. Saat jalan ke Time Square itu dia melihat banyak wanita Indonesia yang berkerja di Hongkong sedang duduk di bawah jembatan layang Victoria park. “ Siapa mereka ? 

“ Mereka pekerja migran dari Indonesia.”

“ Oh. Mengapa negara kaya seperti Indonesia tidak bisa menyediakan pekerjaan yang nyaman buat mereka? 

“ Itulah politik. Mau gimana lagi.” 

Dia tersenyum. Waktu makan siang. Dia berkata” saya tertarik alasan kamu tentang pekerja migra wanita Indonesia yang ada di Hong Kong, karena alasan politik. Dan selalu dibalik alasan politik itu adalah bisnis. Sama halnya dengan nasip kaum yahudi yang jadi korban politik para elite etnitnya sendiri, juga karena bisnis sebenarnya.

“ Kenapa kamu simpulkan begitu ? 

Karen terdiam sebentar seraya menikmati makan siangnya. Akhirnya dia cerita. Tapi saya tidak tahu apakah benar cerita itu. Begini ceritanya…


***


Tahun 1815 antara Inggris dan Perancis perang. Perang ini dikenal dalam sejarah bernama perang Waterloo. Hebatnya kedua negara ini untuk membiayai perang mereka berhutang kepada Keluarga Rothschild. Lucunya kepada Jacob Mayer Rothschild pemilik bank de Rothschild Frères, Napoleon menjanjikan akan mendukung gerakan zeonis. Inggris juga berjanji hal yang sama kepada Nathan Mayer Rothschild. Artinya apapun yang terjadi yang menang perang  adalah keluarga Rothschild. Siapapun yang kalah jadi pecundang dihadapan keluarga Rothschild.


Tapi keluarga Rothschild berusaha bagaimana mendapatkan keuntungan berlipat akibat perang itu. Mereka gunakan informasi hoax untuk mempengaruhi bursa London ( London Stock Exchange/ LSE). Cara hoax nya benar benar keren. Mereka punya infrasruktur untuk mengetahui berita terkini tentang apa yang terjadi dalam perang Waterloo. Setelah mereka tahu bahwa Perancis kalah. Maka mereka menjual semua surat utang Inggris di LSE. Oleh para broker disikapi dengan sentimen negatif. “ Oh ini karena inggris kalah perang”. 


Panik tercipta meluas. Akibatnya publik ramai ramai menjual surat utang Inggris. Bukan hanya surat utang yang diobral harga murah, saham sampai komoditi emas juga diobral harga murah. Pada hari itu semua harga jatuh. Ketika harga pada titik terendah, Rothschild membeli semua itu dengan cepat. Keesokan paginya dapat kabar bahwa Inggris menang perang. Otomatis harga obligasi, saham dan emas kembali rebound. Dalam semalam, keluarga Rothschild untuk 20 kali lipat. Saat itu rakyat inggris tidak ada yang marah kepada Rothschild. Berita kemenangan inggris lebih penting daripada kerugian di bursa.


Tetapi yang lebih hebat adalah Inggris semakin terpuruk karena hutang kepada keluarga Rothschild. Semakin lemah posisi tawar para elite kerajaan kepada keluarga Rothschild. Dan Perancis ? semakin menyembah kepada keluarga Rothschild karena kalah perang dan hutang tak terbayar. Proyek zeonis relokasi orang Yahudi ke Palestina semakin terbuka lebar. Tapi  karena orang Yahudi di Eropa tidak mau dipaksa hijrah, Rothschild biayai kampanye anti semit. Lagi lagi gunakan berita hoax tentang prilaku buruk kaum Yahudi. Apa tujuannya? agar orang yahudi bisa dipaksa pindah ke Palestina dan bayar kepada mereka yang dapat konsesi bisnis.


Berkat hoax anti semit dari keluarga rothschild maka seluruh Eropa berjangkit wabah anti Yahudi. Sementara Jerman melindungi Yahudi. Lucunya kebencian orang Yahudi kepada Dinasti Ottoman juga karena hoax. Berita bahwa Dinasti Ottoman tidak mau menjual tanah Palestina kepada Yahudi karena agama. Sehingga menciptakan sentimen agama dikalangan Yahudi. Tahun 1914,  meletuslah perang dunia pertama. Jerman bersama Turki dan koalisi berhadapan dengan inggris, Perancis dan koalisi. Lagi lagi perang dunia pertama itu pihak inggris,Perancis ,  Jerman, AS  berhutang kepada keluarga Rothschild.


Ketika perang dunia pertama berlangsung, Jerman nyaris bangkrut. Itu dimanfaatkan oleh Rothschild mendukung kaum republikan membujuk Kaisar Jerman untuk mengakhiri perang. 11 November 1918 gencatan senjata ditanda tangani. Padahal ketika itu Jerman sedang diatas angin. Karena itu rakyat jerman marah. Meletuslah revolusi Jerman. Monarki jerman tumbang tapi ekonomi bangkrut. Rothschild mendukung gerakan Hitler untuk tampil berkuasa. Yang pada waktu bersamaan Rothschild bersama sahabatnya Rockefeller perintahkan JP Morgan memberikan pinjaman ke Jerman untuk perbaikan ekonomi.


Dalam perang dunia kedua, Hitler melakukan pembantaian Yahudi. Kisah pengkhiantan Yahudi pada perang dunia pertama sebagai dasar kampanye politik Hitler itu bukanlah alasan utama  Holocaust. Sebenarnya adalah ide dari Rothschild kepada Hilter agar memaksa orang Yahudi pindah ke Palestina. Dan akhirnya perang dunia kedua usai, Jerman kalah. Inggris dan Perancis dipihak yang menang.  Namun tersandera hutag kepada keluarga Rothscild. Karena itu berdirilah negara Israel. 


Dan sejarah mencatatt setelah itu, bisnis minyak jadi booming sekian decade. Rothschild melalui sahabatnya di AS yaitu Rockefeller menguasai investasi Migas di timur tengah dan tentu mereka menjadi sumber konflik regional yang tak berkesudahan. All war is based on Deception, and mostly… it's all business.”


Sumber : my diary.

No comments: