Tuesday, April 19, 2022

Shenzhen kota percontohan

 





Shenzhen itu awalnya adalah kota nelayan yang berhadapan dengan pulau Hong Kong. Ketika awal Dengxioping mencanangkan pembangunan Shenzhen, dia menunjuk ke arah Hong Kong. “ Kita akan lihat 25 tahun lagi. Kita akan buktikan bahwa sistem ekonomi dan politik China lebih baik dari Barat atau AS. “ Kata Deng. Maklum Hong kong adalah representasi dari kebebasan pasar dan negara modern yang dibangun oleh Inggris, negara tempat lahirnya revolusi industri.


Awal tahun 1980, Deng menjadikan Shenzhen sebagai salah satu kota yang masuk program nasional reformasi ekonomi. Apa itu? ini adalah kota yang dirancang oleh Deng dengan memadukan ekonomi sosialis dan kapitalis serta diracik dalam budaya China. Ada beberapa kota yang masuk program reformasi ekonomi Deng. Kota ini semacam laboratorium socia engineering bidang sosial ekonomi, budaya. Artinya Deng berjudi dengan keyakinannya melawan sistem kapitalisme ala barat.  


“ Mungkin Deng sendiri realistis. Tidak yakin akan menang. Makanya kota khusus ini di cluster dalam UU KEK. Ya kalau sukses, akan jadi percontohan bagi daerah lain di China untuk meniru. ya tinggal copy paste aja. Kalau gagal, korban kecil.” Kata teman saya, James saat kami diskusi prihal kebijakan awal pemerintah China mereformasi ekonominya. 


Walau Shenzhen dipimpin oleh Walikota namun wilayah itu langsung dibawah komando presiden. Ya seperti IKN sekarang. Ketua otorita dan walikota dipilih presiden dan bertanggung jawab langsung kepada presiden. Disinilah visi dan political will pemerintah berperan melakukan perubahan.  


Apa kebijakan dasar pembangunan Shenzhen

Pertama, kota dibangun dengan memperhatikan lingkungan. Kota dibuat menjauh dari pantai. Kawasan delta tidak ada hunian. Itu dibiarkan jadi hutan bakau dan rawa. Saluran drainase yang modern. Semua saluran air tersier ada di bawah tanah. Jalur primer tidak diubah namun ditata dengan baik dan bersih. Jadi bagian dari taman kota. Sistem jaringan telekomunikasi dan listrik ada dibawah tanah. Tertata dengan baik. Makanya tidak sulit bila 25 tahun kemudian, Shenzhen jadi cyber city. Karena sistem network bagus sekali. Serta dilengkapi dengan pusat data center bekelas dunia.


Kedua, punya kota satelit yang merupakan kawasan industri beragam manufaktur dan industri. Sangat lengkap dan bangunan siap pakai. Terhubung dengan jalan toll dan alat trasnfortasi yang terintegrasi. Didukung ketersediaan listrik ribuan Megawati yang disubsidi negara. Kota satelit ini menjadi magnit urbanisasi dari kalangan muda desa untuk mengadu nasip. Karena tersedia pusat pelatihan yang lengkap agar mereka bisa qualified masuk lapangan kerja yang sangat luas tersedia.


Ketiga, punya sistem logistik kelas 1. Dari pergudangan yang didukung fasiltias stasiun kereta api super cepat, terminal truk modern dan pelabuhan kapal. Pelabuhan Shenzhen lebih well organize dibandingkan Hong Kong yang terkenal sebagai kota pelabuhan kelas dunia. Maklum sejak tahun 2000 Shenzhen telah menerapkan sistem elektonik untuk mengelol admistrasi logistiknya. Sangat efisien dan cepat.


Keempat. Punya ekosistem  financial yang sangat likuid dan luas.  Investor bukan hanya dari China tapi dari luar negeri. Apapun peluang, siapapun itu, financial resource tersedia.  Hebatnya, kecepatan pelayanan lembaga keuangan ini mengalahkan Hong Kong. Karena setiap lembaga keuangan di Zhenzhen didukung pusat data riset kewirausahaan yang lengkap beragam industri. Lembaga keuanganya sangat kreatif menyediakan skema pembiayaan. Akhirnya setiap orang yang punya peluang bisnis apapun tidak akan frustrasi karena terhambat permodalan.


***

Apa yang terjadi kini? pertumbuhan Shenzhen menampilkan ekonomi swasta yang berkembang dengan kewirausahaan yang kuat. Kota ini telah menjadi pusat inovasi China dan tempat markas besar banyak perusahaan teknologi tinggi, termasuk Huawei dan Tencent. Tahun 2018, PDB Shenzhen naik menjadi 2,4 triliun yuan ($337 miliar atau 1/3 dari PDB Indonesia), melampaui tetangganya Hong Kong. Apa yang dikatakan Deng tahun 1980, Nah kini terbukti sudah. Hong kong dikalahkan Shenzhen.


Mengapa ? bertahun-tahun ekonomi Shenzhen tumbuh dua digit, sukses  mempertahankan momentum pertumbuhan yang kuat, dengan PDBnya tumbuh diatas rata rata kota di China. Shenzhen juga merupakan kota orang muda. Pada tahun 2016 ada 13 juta orang  dengan usia rata-rata dibawah 32 tahun.  Dan menjadi magnit para profesional dan orang berbakat,  bukan hanya dari China tapi dari seluruh dunia. Shenzhen telah menjadi kota kosmopolitan yang paling modern di dunia, PDB perkapitanya nya mengalahkan  New York,  Boston, London. 


Re-reformasi Shenzhen.

Pada agustus 2019, China merestruktur Shenzhen dan sekaligus akan jadi kota percontohan, bagaimana bisa berkembang berkelanjutan di tengah kemajuan IPTEK yang berkompetisi secara global. Pemerintah China dengan tanpa ragu melakukan reformasi ekonomi, administrasi dan hukum secara luas sesuai visi baru untuk mengeksplorasi jalur pembangunan baru dan unik agar bisa  mendorong kualitas tinggi pembangunan manusia. Dengan misi baru, menjadikan Shenzhen sebagai zona demonstrasi percontohan sosialisme dengan karakteristik China yang dipandu oleh pemikiran Xi Jinping. Kelak, daerah lain di China bisa mereplika dirinya seperti Shenzhen.


Peningkatan status Shenzhen bukan hanya pengakuan atas keberhasilan kota itu, tetapi juga pengakuan atas model pembangunan China yang menampilkan pendekatan khas Tiongkok yang berbeda dari model Barat. “Sosialisme dengan karakteristik Tiongkok bukanlah slogan politik kosong atau konsep ideologis yang kabur. Perkembangan dan kesuksesan Shenzhen adalah contoh nyata dan ilustrasi terbaik dari gagasan tersebut,” kata Guo Wanda, wakil presiden eksekutif China Development Institute, sebuah lembaga think tank di Shenzhen.


"Orang-orang dapat mengajukan pertanyaan seperti, apakah kapitalisme adalah satu-satunya cara untuk mencapai pembangunan berkualitas tinggi, atau adakah model lain? Keputusan Pemerintah Chin tentang Shenzhen menyoroti kepercayaan China pada sistem politik dan ekonominya sendiri untuk membangun masyarakat yang lebih baik," Kata Guo

No comments: