Sunday, October 25, 2020

Blok Wabu, harta karun emas di Papua




Blok Wabu adalah wilayah tambang Emas yang luasnya 10.700 hektar. Bersebelahan dengan Desa Bilogai dan Sugapa. Daerah dengan ketinggian 2.000 sampai 2.950 meter di atas permukaan laut. Terletak 45 kilometer dari utara Tembagapura Papua. Sebuah batuan intrusi berukuran 12 x 2 kilometer menerobos batuan sedimen di sekitar punggungan Wabu. Terobosan ini di antaranya memiliki komposisi bervariasi dari diorite, syenodiorit dan monsodiorit –kandungan yang biasa terdapat di tambang emas. Dalam perjanjian kontrak karya generasi pertama, Freeport wajib melepaskan wilayahnya secara bertahap. Blok Wabu adalah salah satu kekayaan tersembunyi. Papua, kepulauan berbentuk burung itu, memang menyimpan potensi kekayaan mineral.

Namun, beratnya medan yang berada di tengah pulau dan jauh dari laut, sehingga secara ekonomi sulit dikembangkan. Kalaupun dikelola membutuhkan tekhnologi dan biaya yang besar untuk di exploitasi. Itu sebabnya sejak Freeport menguasai blok itu, praktis tidak begitu dimanfaatkan. Sumber daya raksasa itu terpendam saja. Tahun 2015 dalam putara negosiasi perpanjangan KK, Jokowi minta terlebih dahulu Freeport memenuhi klausal KK , yaitu menciutkan wilayah tambangnya. Salah satu yang dilepaskan oleh Freeport adalah Blok Wabu. Oleh Jokowi, pelepasan Blok Wabu itu langsung diterima. Setelah diterima tanpa seremonial gembyar itu, didiamkan saja. Proses divestasi lewat akuisisi jalan terus.


Konon katanya terjadi tekanan dari beberapa pengusaha lokal ingin mengelola blok Wabu itu, salah satunya melalui hak pengeolaan oleh Pemda Papua, sehingga mudah diambil alih seperti kasus Blok Emas yang ada di NTB ( Newmont ). Namun oleh Jokowi engga diladenin. Bulan septermber 2020, Jokowi meminta kepada Eric Thohir agar Blok Wabu itu diserahkan kepada PT. Aneka Tambang  (ANTM) untuk di kelola. Hampir semua pengusaha tambang  dunia terkejut. Karena engga pernah terbayangkan akan tetap dikelola oleh negara. Yang selama ini melobi negara , keselek bakiak.


Cadangan Blok Wabu sebesar 4,3 juta ton bijih emas berkadar emas (Au) 2,47 gram per ton. Potensi cadangan emas bernilai hingga US$ 14 miliar atau sekitar Rp 207,2 triliun (asumsi kurs Rp 14.800 per US$). Bila margin tambang emas mencapai 30%, artinya Antam bisa memperoleh keuntungan hingga Rp 62,16 triliun selama mengelola tambang emas di Papua ini.Yang jadi masalah adalah apakah ANTM mampu mengelola blok tersebut? Ini tantangan bagi insinyur Indonesia. Kami sebagai rakyat hanya bisa mendoakan. Jangan sampai kita dengar blok Wabu ini di PI ( participant interest ) alias diijon ke asing.  Sementara kalian duduk manis makan rente.  Gua akan teriak kencang kalau ini terjadi. Udahan begonya ya.

No comments: