Thursday, January 25, 2024

Masa depan Hilirisasi nickel



Harga acuan nikel di London Metal Exchange sejak awal tahun 2023 sampai akhir tahun jatuh sampai 45% nilainya. Belum lagi adanya A Foreign Entity of Concern atau FEOC yang ditetapkan oleh pemerintah AS pada bulan Desember 2023 efektif sekali mencegah perusahaan Tiongkok memenuhi syarat keringanan pajak Inflation Reduction Act (IRA). “ Kata Cha. Saya senyum aja. 


Selama bertahun-tahun, perusahaan China telah berbondong-bondong datang ke Indonesia untuk memanfaatkan cadangan nikel terbesar di dunia, yang merupakan bahan baku utama yang secara tradisional digunakan di sektor baja tahan karat, industri kendaraan listrik (EV). Namun arus investasi mulai surut karena hambatan IRA dan ditemukannya LFP sebagai substitusi Nikel untuk baterai EV.


“ Dari dulu kan sudah diketahui masalahnya. Pertama karena masalah energi yang sangat besar bergantung kepada batubara. Paradox terhadap program zero emisi karbon. Belum lagi kerusakan lingkungan akibat penambangan yang berskala luas. Kedua. Padat modal, rentan terhadap ketidakstabilan harga. Ketiga. meningkatnya ketegangan geopolitik,” Kata saya. 


Pada tahun 2019 Nanjing Hanrui Cobalt   membuat  keputusan investasi pada  proyek High Pressure Acid Leach (HPAL). Namun Pada tanggal 20 Desember 2023, mereka batalkan proyek itu. Karena diperkirakan pasar logam baterai mengalami surplus struktural. Secara ekonomi tidak lagi menguntungkan. Sementara proyek nikel-kobalt Huashan milik Huayou dengan produksi tahunan sebesar 120.000 ton kandungan nikel juga ditangguhkan.


Indonesia tahun 2020 melarang ekspor biji nikel sebagai bagian cara menarik investasi asing dibidang hilirisasi. Itu awalnya efektif. Setidaknya 20 tahun lalu. Namun kini walau Indonesia memiliki cadangan bijih nikel laterit terbesar di dunia namun tidak ada tekhnologi yang ramah lingkungan yang dapat mengubah bijih nikel kadar rendah menjadi logam. Sementara China sudah menghentikan ekspansinya di luar negeri. Mereka sejak berhasil menemukan tekhnologi HPAL generasi terbaru lebih memilih mengolah bahan baku kadar rendah di didalam negeri


PELEMAHAN HARGA

Peningkatan kapasitas nikel sebagian disebabkan oleh kenaikan harga nikel pada saat itu, yang berasal dari short-squeeze besar-besaran pada LME di tahun 2022, pada saat harga nikel sulfat sedang terpuruk karena rendahnya permintaan dan menyimpang dari pasar berjangka. Pedagang China memanfaatkan arbitrase antara kedua produk nikel tersebut dengan memurnikan nikel sulfat yang tidak dapat dikirim menjadi logam yang lebih bernilai dan mengirimkan logam tersebut ke bursa. Namun, surplus fisik nikel sulfat mulai merembes ke dalam kontrak, sehingga memberikan tekanan pada keuntungan industri secara keseluruhan.


Harga nikel bulan depan di Shanghai Futures Exchange ditutup pada 125.700 yuan ($17.648 ) per ton pada hari Kamis tanggal 4 Januari, sangat kontras dengan harga tertinggi di atas 200.000 yuan per ton pada tahun sebelumnya dan, merupakan garis psikologis yang mendekati ambang batas profitabilitas. Maklum biaya produksi untuk mengubah nikel sulfat menjadi logam diperkirakan mencapai 100.000-110.000 yuan per ton.



FEOC

Definisi FEOC mencakup setiap entitas asing yang “dimiliki oleh, dikendalikan oleh, atau tunduk pada yurisdiksi atau arahan pemerintah negara yang dilindungi.” Negara-negara yang saat ini termasuk dalam kategori “negara yang dilindungi” adalah Tiongkok, Rusia, Korea Utara, dan Iran. Selain penurunan harga,  definisi FEOC yang dirilis pada bulan Desember 2023 juga akan mengecualikan sebagian besar nikel Indonesia dari kualifikasi kredit pajak Inflation Reduction Act (IRA). 


Mulai tahun 2025, tetapi dengan masa transisi, perusahaan yang lebih dari 25% dimiliki atau dikendalikan oleh FEOC – termasuk kursi dewan, hak suara, atau ekuitas – tidak akan memenuhi syarat untuk mendapatkan kredit pajak yang tersedia berdasarkan IRA. Sebagian besar proyek berskala besar di Indonesia memiliki lebih dari 25% kepemilikan Tiongkok. “Perusahaan-perusahaan Tiongkok telah membuat taruhan besar di Indonesia, dan kini margin keuntungan mereka menghadapi ancaman yang semakin besar..


SOLUSI

Downstream nikel itu bukan hanya baterai EV. Tetapi ada banyak produk yang butuh bahan baku nikel. Kita harus menentukan produk downstream yang dibutuhkan paling banyak dan bernilai tambah tinggi. Misal kita focus saja kepada stainless steel, baterai, nickel powder. Setelah kita tentukan, maka smelter Pig Iron  di moratorium. Kemudian dari tiga produk itu, arahkan untuk terjadinya hilirisasi secara meluas. Caranya? 1). batasi ekspor  stainless steelbaterainickel powder  lewat quota. Ini akan memaksa terjadinya relokasi industr downstream nikel ke Indonesiai. Jadi kita bukan hanya sekedar supply chain global industri tetapi juga player 2). Beri kemudahan perizinan tetapi di kawasan Ekonomi khusus agar ekspornya bisa diawasi dengan ketat. 3. Berikan insentif pajak. Mari kita lihat industri apa saja yang bisa berkembang karena stainless steelbaterainickel powder.


Stainless steel.

Stainless steel merupakan paduan dari besi dan karbon. Material ini tersusun dari penambahan campuran kromium serta paduan elemen lain seperti nikel dan mangan. Karena salah satu bahan bakunya adalah nikel, seperti pabrik peralatan dapur, panci dan wajan, bak cuci, keran, tableware, sendok dan garfu, koil pemanas dan elemen peralatan listrik umum seperti setrika pakaian, kompor listrik, oven pemanggang roti, pemanggang, selimut listrik, pemanas alas tiang, casing logam peralatan elektronik.


Baterai. 

Program hilirisasi nikel yang heboh dan dibanggakan Jokowi adalah bateral berbahan dari nikel, seperti  nikel mangan kobalt (NMC) dan nikel kobalt aluminium (NCA). Sejak tiga tahun lalu sudah ditemukan Baterai lithium besi fosfat, yang dikenal sebagai teknologi LFP. Baterai lithium-ion menggunakan bahan lithium iron phosphate ( LiFePO4) sebagai bahan katoda , dan elektroda karbon grafit dengan lapisan logam sebagai anoda. Praktis baterai jenis berbahan baku nikel jadi jadul dan tidak efisien.  


Mengapa ? Karena biaya LFP yang rendah, keamanan yang tinggi, toksisitas yang rendah, siklus hidup yang panjang dan faktor lainnya, baterai LFP mempunyai sejumlah fungsi dalam penggunaan kendaraan , aplikasi stasioner skala utilitas, dan daya cadangan. Baterai LFP bebas kobalt. Makanya LPF langsun diterima pasar. Hampir semua pabrik otomotif raksasa seperti Hyundai, Tesla dan lain lain telah berganti dari NMC ke LPF. Singkatnya masa depan pabrik baterai dari nikel udah tidak layak.


Jadi kita focus aja untuk Baterai Litium ion, nikel metal hidrida (NiMH), atau nikel-kadmium (NiCd) mengandung nikel. Baterai ini dibutuhkan oleh industri Ponsel modern, laptop, dan kamera. Kebutuhan dunia akan ponsel sangat besar. Harga dipasar sekarang $250 hingga $1,500 per kWh.


Nickel Powder.

Nikel merupakan bahan penting dalam menciptakan konduktivitas ini dan memastikan arus listrik konstan di telepon. Misalnya mikrofon pada perangkat seluler yang terbuat dari karet. Dengan mencampurkan bubuk nikel dengan silikon untuk menghasilkan karet ini, produk akhirnya bersifat konduktif dan mikrofon dapat diandalkan. Nikel powder diperlukan oleh pabrik ponsel dan berbagai peralatan elektronik sebagai bahan chip. Walau kebutuhan nikel powder hanya 1 % pada telp selular namun nilai tambah tinggi kali, yaitu sekitar USD 150.000/ton.


Contoh Malaysia dan Vietnam. Walau mereka tidak ada SDA nikel melimpah seperti Indonesia, namun downstream  nikel berkualitas tinggi tumbuh pesat. Mereka sejak beberapa tahun lalu sudah mengembangkan industri semikonduktor (chip). Mereka cerdas. Pasalnya, mobil normal selama ini membutuhkan 5.000 chip, sementara EV perlu hingga 15.000 chip. Ini peluang besar. Semua pabrik EV ingin mengamakan supply chain chip dan mereka  adalah pilihannya.


Dengan menguasai industri stainless steel, baterai dan nickel powder maka berbagai industri peralatan rumah tangga, bahan bangunan, industri beragam barang elektrnonika beserta berbagai ndustri pendukung dan jasa akan tumbuh di dalam negeri. Ini akan terjadi proses alih tekhnologi secara alamiah dan proses kompetisi bagi pemain lokal untuk naik kelas. Dan pasti UMKM akan ikut terangkat. Karena basis industrinya adalah much product dan industri kreatif,  bukan hanya sekedar mineral tambang tapi barang konsumen akhir. Yang pasti dengan strategi ini kita tidak perlu jor joran mengurasi SDA nikel kita. Bisa dihemat untuk anak cucu kita. 

No comments: