Sejarah India dan Pakistan sudah cacat sejak lahir. India dikuasai oleh inggris sejak tahun 1858. Tahun 1947 inggris mengakhiri kolonialnya di India. Membelah wilayah India berdasarkan agama. Pakistan, muslim dan India, hindu. Pakistan terbagi dua. Pakistan Barat dan Pakistan Timur. Belakangan tahun 1971 terjadi konflik antara Pakistan Barat dan Timur yang didukung India. Yang akhirnya Pakistan Timur memerdekakan diri bernama Bangladesh. Ini kekalahan yang sangat memalukan bagi Pakistan.
Pakistan terus berseteru dengan India terkait dengan wilayah khasmir yang mayoritas muslim. Di Khasmir terbagi dua wilayah, yaitu Jammu dikuasai India dan Azad dikuasai Pakistan. Sementara kelompok di Khasmir sendiri ada kelompok militan Islam yang menginginkan merdeka atau otonomi khusus atau bergabung ke Pakistan. Menjadi rumit karena terkait dengan perbedaan budaya dan agama. Yang sulit dipersatukan.
Kelompok militant islam Khasmir berkali kali melakukan aksi terror terhadap India. Seperti pada 22 April kemarin, teroris menyerang wisatawan yang ada di khasmir wilayah India. Menewaskan 26 warga sipil. Aksi terror ini memicu India mengerahkan serangan udara, yang akhirnya menimbulkan perang udara terbuka antara Pakistan dan India. Dunia mengkawatirkan terjadinya eskalasi konflik. Kedua negara ini punya rudal berhulu ledak nuklir. Kan mengancam dunia, kalau salah satu mereka nekat.
Kalau India menyerang Pakistan maka itu pasti China akan ada di belakang Pakistan. Itu hal yang pasti dan tidak sulit dipahami. China punya konflik perbatasan dengan India sejak tahun 1960an. Karena LAC ( Line of actual control) yang ditetapkan PBB tidak disepakati kedua belah pihak. Sejak itu berkali kali terjadi konflik terbuka di perbatasan dan sampai kini terus bertikai. Bagi China, wilayah Pakistan sangat penting secara geopolitik maupun geostrategis. Mengapa ? Ada dua alasannya.
Pertama. Wilayah Pakistan berbatasan dengan Xinjiang salah satu provinsi China. Tentu beresiko bagi China kalau sampai Pakistan jatuh ke tangan India. China perlu memperkuat Kerjasama secara luas dengan Pakistan agar bisa meredam Gerakan islam radikal dari suku Uighur di Xinjiang. Disamping itu, bisa menahan pengaruh India di Kawasan Asia Selatan.
Kedua. China punya ambisi mengalihkan logistic perdagangannya Tidak lagi di Laut China Selatan (LCS) yang melintasi Selat Malaka. Tetapi dari teluk Arab langsung ke Pelabuhan Gwadar di Pakistan. Sehingga kalau terjadi konflik dengan AS di LCS, China tetap bisa mengamankan jalur perdagangannya. China juga tidak perlu meladeni bargain negara di Kawasan Laut China selatan yang selalu bermain dua kaki ( China dan AS)
Lewat proyek CPEC ( China Pakistan Economic Curridor) senilai USD 60 miliar, dibangun jalur logistic darat dari Gwadar ke Xinjiang. Di Gwadar juga dibangun Kawasan ekonomi strategis atau Gwadar industrial Estate sebagai Hub industry and manufacture China di jalur perdagangan baru China ke Timur tengah, Afrika dan Eropa. Karenanya tidak aneh bila China memberikan bantuan ekonomi dan militer kepada Pakistan.
Kemungkinan perang meluas tidak akan terjadi. Karena baik India dan China anggota BRICS. Kedua negara saling terhubung dalam hal supply chain. Apalagi India dapat pinjaman lunak dari China. Tentu Rusia akan menggunakan kartunya untuk meredam India dan China akan gunakan pengaruhnya meredam Pakistan. Sabtu kemarin sudah ada gencatan senjata antara India dan Pakistan. Semoga usai perang.
No comments:
Post a Comment