Wednesday, May 28, 2025

Mindset Korup..


 




Saya dan Awi meeting dengan teman. Kami didampingi Kumar, Lawyer dari Singapore.  Hanya berlangsung 1 jam meeting di kantor teman. Kami kembali ke Safe house“ Apa pendapat kamu ? tanya saya kepada Kumar setelah  sampai di safehouse 


“ Bisnis yang ditawarkan teman kamu itu tidak qualified kalau mengacu kepada standar Anti Bribery Management SystemOECD Guidelines for Multinational EnterprisesUN Global CompactGood Corporate Governance. Model bisnis  dia itu merusak reputasi PE yang committed dengan ESG.. Pasti engga comply untuk global bond 144aSec. Saya yakin kalau benar Ray Dalio mengundurkan diri sebagai penasihat Danantara kemungkinan karena alasan yang sama dengan opini saya terhadap teman kamu itu “ Kata Kumar. Dia Singaporean namun etnis india. Saya senyum aja.


Kamu tahu, lanjut Kumar. Dari tadi teman kamu itu  hanya bicara bagaimana semua bisnis process ditentukan oleh akses kepada kekuasaan. Padahal itu terkait dengan konsesi SDA. Seharusnya yang jadi standar adalah kapatuhan terhadap lingkungan, social dan moral. Bukan lobi politik dengan dirty money.  Karena dampak exploitasi SDA berlebihan akan menimbulkan  praktek ekonomi ekstraksi. Hasilnya hanyalah kerusakan lingkungan dan lingkaran kemiskinan yang merantai.


“ Engga habis pikir saya. “ Kumar geleng gelengkan kepala . “ Teman kamu itu  tanpa risih mengenakan jam tangan Richard Mille RM 56-02 Sapphire di tengah populasi Indonasia yang lebih 50% miskin. Jumlah orang miskin di Indonesai sama dengan 28 kali penduduk Singapore. Sangat massive itu. “ Lanjutnya dengan social logik. 


“ Itu juga cermin ketidak adilan global dari system kapitalisme global. Bayangkan saja. Menurut World Ultra Wealth Report 2023 oleh Altrata, total kekayaan individu dengan kekayaan bersih antara $5 juta - $30 juta secara global mencapai sekitar $45 triliun. Jika ditambah kekayaan di atas $30 juta, itu mencapai sekitar $36 triliun, Maka total kekayaan bersih di atas $5 juta secara global adalah sekitar $81 triliun.  Itu sama dengan 40 kali lebih PDB Indonesia. Sementara  mereka dibandingkan dengan populasi dunia hanya 1% saja. “ kata saya berargumen. Bahwa kemiskinan dan GINI rasio yang lebar itu karena mindset rakus.


“ Harga jam tangannya itu seharga 100 rumah murah untuk orang miskin. Sementara orang miskin sampai mati tidak akan punya peluang dapatkan rumah yang layak. Saya yakin pada dirinya tidak ada ruang empati yang tulus kepada orang miskin.  Itulah yang mengerikan dari ekonomi ekstraksi. Yaitu lahirnya budaya hedonism dan individualism. Tentu hilangnya empati orang terpelajar, pengusaha, elite, dan penguasa kepada kaum miskin. “ kata Kumar. 


“ Ah Kumar. “ Kata Awi mengibaskan tangan. “ Pemerintah Indonesia peduli kepada orang miskin. Kita sedang membangun jaringan koperasi desa Merah Putih. Itu program yang memberikan akses keadilan orang desa terhadap sumber daya bisnis.” Sambung Awi. Saya tahu, itu hanya satire Awi saja agar Kumar terprovokasi untuk bicara lebih lanjut.


“ Cara berpikir dengan program seperti itu lahir dari persepsi yang terdistorsi akibat mindset korup. “ kata Kumar dengan tatapan serius. “ Tidak pernah ada koperasi di dunia ini yang sukses lewat system Top Down. China era Mao sudah terapkan itu. Hasilnya ? korupsi massive dari level Top sampai bawah. Malah rakyat kelaparan dimana mana. Indonesia juga pernah terapkan itu di era Soeharto. Apa ada sekarang  koperasi sehebat korporat. Malah sebagian besar KUD itu tenggelam seiring jatuhnya Soeharto. “ Lanjut Kumar. 


Saya setuju dengan argumen Kumar, kata saya. Kemarin dalam rapat kerja dengan DPR. Menteri Koperasi dan UKM Budi Arie Setiadi menyebut bahwa rentenir dan tengkulak mendapatkan keuntungan besar dalam proses distribusi produk pertanian dari desa ke kota, yaitu mencapaiRp. 300 triliun/tahun.. Atas dasar itulah dibentuk Koperasi Desa Merah Putih.  Saya engga habis mikir  mendengar alasan Menteri itu. 


“ Mengapa? Tanya Kumar mengerutkan kening.


Rentenir dan tengkulak itu ada karena tata niaga tidak mendukung terciptanya ekosistem bisnis yang berpihak kepada petani. Berpihaknya kepada pengusaha. Contoh. Petani singkong. Rentenir dan Tengkulak itu bersandar kepada Pedagang besar singkong, Pedagang bersandar kepada pabrik gaplek dan tapioka. Akibatnya harga pembelian kepada petani ditekan serendah mungkin dan petani tidak punya bargain.


Jadi tataniaga itulah yang diubah. Ubahlah lewat UU dan Aturan yang menyatu dengan reformasi agraria. Tentu bukan hanya aturan sekedar aturan. Tetapi juga dilengkapi dengan infrastruktur system stockist dalam bentuk warehousing ecommerce market place. Dengan itu ekosistem bisnis terbentuk,  yang tentu akan mengundang perbankan terlibat. Sederhana kan. Ya business as usual.  


Koperasi Desa Merah Putih itu bagus saja. Tapi keberadaanya bukan Top-Down. Tetapi bottom up. Artinya kalau memang masyarakat mau berkumpul dalam bentuk koperasi ya fasilitasi. Kalau engga mau, ya tetap lindungi lewat tata niaga yang ada. Artinya UKM tidak selalu koperasi. Siapapun punya ruang sama dalam system asalkan mereka punya semangat kreatifitas dan kerja keras serta efisien dalam bisnis process.


Jangan sampai karena adanya Koperasi Desa Merah Putih malah menciptakan rente baru lewat monopoli. Akhirnya yang dapat cuan pengusaha besar.  Koperasi hanya jadi proxy doang untuk mengalirnya kredit perbankan kepada pengusahan besar. Noh contoh yang ada pada koperasi kebun dan tambak. Yang teken kredit koperasi tetapi duitnya masuk rekening korporat sebagai pembina dan undertaker.  Dari 100% Bumdes, hanya 75% yang aktif itupun hidup segan mati engga. 25% udah tewas semua. Berapa ratus trilun dana desa liau begitu aja.  Demikian kata saya. Awi tersenyum. 


“The world says, You have needs…satisfy them. You have as much right as the rich and the mighty. Don't hesitate to satisfy your needs; indeed, expand your needs and demand more. This is the worldly doctrine of today. And they believe that this is freedom. The result for the rich is isolation and suicide, for the poor, envy and murder.” Kata Kumar. “ Earth provides enough to satisfy every man's needs, but not every man's greed” Lanjut Kumar.


" Gua baru ngeh. Kenapa lebih 10 tahun Kumar jadi  lawyer lue. Ternyata alasan spiritual. " Kata Awi dalam bahasa indonesia. Kumar senyum aja. Ya dia hindu yang taat.


4 comments:

Anonymous said...

Baboo kapan masuk di A1 pak prabowo?

Irwan trikora said...

Negara para bandit ya gini...
Ijazah mantan aja diributin...
Nanti apalagi, bisa jadi tak punya ibu negara diributin juga.....hahaha...

Anonymous said...

Thanks

Anonymous said...

Tidak perlu menurutku