Bisnis sekarang sulit. Kata teman dengan senyum masam. Saya bisa maklum. Akibat perubahan keseimbangan teknologi dan lingkungan, membuat pemain bisnis minerba harus menatap masa depan dengan kawatir. Trend penurunan harga international sudah berlangsung sejak tahun kemarin. Pemain industry dan manufaktur menghadapi tantangan terkait dengan logsitik rantai pasokan yang semakin mahal. Sementara daya beli domestic dan international turun.
Kita engga lihat visi pemerintah menghadapi tantangan ini. Hal yang sederhana aja terkait hambatan non tarif masih sulit berubah. Gimana mau kompit. Belum lagi kenaikan pajak ekspor CPO 10%. Tahun tahun kedepan suram. Lanjut teman. Saya hanya bisa tersenyum getir mendengar pemerintah dengan percaya diri mengatakan Industri dan manufaktur Indonesia baik baik saja. Alasannya data Manufacturing Value Added (MVA) tahun 2023 dari World Bank dan United Nations Statistics, menempatkan Indonesia masuk kelompok 12 besar negara manufaktur dunia. Di bawah China, Jepang, India, dan Korea Selatan. Tertinggi di ASEAN
Kelihatan sekali Menteri di kabinet tidak paham ekonomi makro. Data MVA tidak bisa dijadikan tolok ukur struktur industri manufaktur nasional yang kuat dari hulu ke hilir. Mengapa ? MVA itu hanya menghitung output dikurangi input. Tidak memperhitungkan jumlah tenaga kerja yang terlibat dan jumlah manufaktur di Indonesia. Dengan data trend penurunan dari tahun ke tahun kontribusi industry dan manufaktur terhadap PDB, yang tentu diiringi dengan gelombang PHK, itu fakta bahwa ada yang salah dalam design industry kita. Mengapa?
Data MVA tinggi pada 2023 yang dibanggakan itu berasal dari sector minerba, khususnya smelting nikel. Secara global, Indonesia memproduksi sekitar 50% dari nikel dunia. Nickel Pig Iron (NPI) menyumbang 50% dari total produksi nikel primer dunia, dan Indonesia menguasai 74% produksi NPI global. Itu sebagian besar berasal dari skema bisnis counter trade off set. DHE hanya ada dalam catatan invoice. Devisa tetap di luar negeri. Data tahun 2024 jelas turun drastis akibat jatuhnya harga minerba di pasar dunia. Engga ada masa depan memang. Kita hanya jadi bancakan trader selama ini, yang berdampak kepada kerusakan lingkungan
Sementara jumlah tenaga kerja terlibat pada sector minerba sebanyak 250.000. Itu hanya 1,3% dari total tenaga kerja sector industry dan manufaktur yang berjumlah 19,34 juta pada tahun 2023. MVA tinggi itu obesitas ekonomi akibat dutch disease, terlalu mengeksploitasi besar-besaran sumber daya alam. Pada waktu bersamaan mengabaikan sector Industri dan manufakur yang menyerap Angkatan kerja luas dan berbasis R&D yang sustainable.
Keadaan indstri kita sangat memprihatikan. Deindustrialisasi itu fakta. Proses sudah berlangsung sejak 10 tahun lalu. Pada 2014, misalnya, distribusi industri pengolahan terhadap PDB angkanya masih 21,02%. Namun, pada 2019 tersisa 19,7%, dan pada 2023 kian merosot menjadi 18,67%. Bandingkan era Soeharto yang mencapai 30%. Itu berkorelasi dengan jumlah PHK. Tahun 2024 saja ada 250.000 orang kehilangan pekerjaan. Itu Data BPJS Ketenagakerjaan berdasarkan pencairan jaminan hari tua (JHT) dan jaminan kehilangan pekerjaan (JKP). Data ini akan terus meningkat bila tidak ada perbaikan.
Kadang saya mikir dan bertanya tanya. Apakah Menteri di cabinet ini para mereka yang punya skill buzzer atau memang ahli ekonomi? Mengapa ? Setiap mereka ngeles atas keadaan ekonomi tidak baik baik saja, selalu keliatan tolol argument nya. Menunjukan mereka engga punya kelas sebagai tekhorat, apalagi negarawan. Pemilu sudah berakhir. Engga usah sibuk pencintraan. Daripada terus membela diri dengan data bias, lebih baik focus kerja bagaimana membangun ekosistem industry dan manufaktur yang tangguh dan lentur lewat supply chain domestic yang reliable.
Karena kalau trend industry terus kontraksi, PHK berlanjut. Kalian berhadapan dengan 60% orang bokek. Engga akan sanggup politik koalisi dan aparat bersenjata menghadapi people power. Satu aja peluru meletus menewaskan rakyat, IDR bisa tumbang dan surat utang default. Bubar dah. Kalian akan berhadapan dengan orang marah berbalut dendam. Sadar lah…sebenarnya kalian duduk diatas tungku .Jangan merasa nyaman.
No comments:
Post a Comment