Thursday, October 17, 2024

Risiko Moneter Indonesia





“ Ale, mengapa dalam tulisan lue di blog terkesan lue terus kritik Jokowi. Ada apa ? Tanya Ira. Lewat tulisan di blog saya merasa sangat merdeka. Saya bebas menulis apa saja. Tanpa ada yang pesan. Tanpa ada motive financial dan ekonomi. Jadi kalau boleh dikatakan secara sederhnan. Sebenarnya itu  tulisan tidak ditujukan kepada siapapun kecuali kepada diri saya sendiri. Makanya saya tidak pernah baper begitu banyak hit dan comment lewat blog atau email. 


BI dan pemerintah selalu menepuk dada akan kehebatan mereka meningkatkan Cadangan devisa. Saya kritik. Mengapa?. Karena prestasi pemerintah selama 10 tahun meningkatkan Cadev hanya USD 37 miliar ( per oktober 2024) atau  peningkatan 34% terhadap tahun 2014 awal Jokowi berkuasa. Sementara peningkatan tahun 2004-2014 sebesar USD 76 miliar. Secara presentase peningkatan era SBY sebesar 3,7 kali. SBY jelas lebih hebat.


Pemerintah selalu membanggakan bahwa neraca perdagangan surplus. Orang ramai bertepuk sorak. Tapi surplus itu tidak berpengaruh kuat terhadap fundamental ekonomi. APa pasal?. Bayangkan aja. Kontribusi ekspor Indonesia terhadap PDB hanya 21,75%. Bandingkanlah dengan Thailand 66,45%. Malaysia 68,42%. Vietnam 89,5%. Jadi secara regional kinerja ekspor kita memang terbelakang. Apalagi NPI jasa tidak pernah surplus.


Pemerintah yakin Indonesia punya prospek masa depan yang cerah secara ekonomi. Jauh lebih hebat dibandingkan negara lain yang growth nya jauh dibawah Indonesia. Tapi kalau anda lihat data utang luar negeri Indonesia per oktober USD 425 miliar.  Retorika cerah itu onani.  Lihatlah data. Dari sejumlah utang luar negeri itu, sebesar USD 190,17 miliar dalam bentuk hot money (securities paper). Yang kapanpun bisa di call oleh lender. Coba kalau USD 50 miliar aja di call, kita buy back. Tumbang ekonomi kita. Rupiah bisa terjun bebas. 


Mengapa ? Walau Cadev sebesar USD 150 miliar, namun dalam bentuk cash hanya dibawah USD 50 miliar. Jadi sebenarnya kita duduk diatas bomb waktu. Yang kapanpun bisa meledak.Makanya kurs rupiah volatile. Itu bukan karena factor eksternal saja. Tetapi memang fundamental kita lemah. Nah apa jadinya dengan masa depan? 


Kedepan, kita menghadapi resiko ekternal akibat adanya konflik geopolitik regional. 2/3 ekonomi Dunia yang digerakan AS dan China, Jepang, Eropa slow down. Itu akan berdampak berkurangnya permintaan ekpor komoditas utama kita. Tentu akan memperbesar NPI kita. PHK akan terus berlanjut. Daya beli domestic akan terus melemah. Kalau kebijakan lama terus berlanjut. Paling lama 7 bulan lagi ekonomi kita chaos. Recovery nya akan lama sekali. 


Kalau saya menulis tentang ekonomi yang terkesan tidak bertepuk sorak terhadap prestasi Jokowi, bukan berarti saya oposisi. Saya mendukung sepenuh hati. Hanya saja bedanya saya mendukung tidak selalu memuji tetapi juga lewat kritik. Karena yang lain sudah banyak memuji. Dari sana ada keseimbangan. 



Wednesday, October 16, 2024

Kemajuan ekonomi Vietnam

 




Mengapa pertumbuhan ekonomi Vietnam diatas Indonesia?. Kini saja kita masih berjuang mendekati 5 % pertumbuhan PDB, Vietnam sudah diatas 6%. Setelah pulih dari situasi COVID 2021, mereka langsung tancap gas. Vietnam bisa mengalami pertumbuhan yang lebih besar pada 2025 dibandingkan dengan negara-negara berkembang lainnya seperti Thailand, Kamboja, Malaysia, Indonesia, dan Filipina. Saya akan uraikan secara sederhana dari sudut politik, budaya dan ekonomi. 


Politik. 

Sejak amandement Konstitusi 1975 pada April 1992, Republik Sosialis Vietnam menjadi negara Partai Tunggal, yaitu komunis. Walau  doktrinnya sosialisme, namun bisa menerima kapitalisme pasar. Ya sama seperti China. Masalah politik sudah selesai. Jadi hampir tidak ada intrik. Tidak ada darah biru politik. Karena Ho Chi Minh, bapak bangsa tidak pernah menikah dan punya anak. Konplik dan rival politik tidak ada. Proses kepemimpinan partai komunis Vietnam dilaksanakan secara meritokrasi. Selanjutnya mereka focus membangun ekonomi untuk kesejahteraan.  


Budaya.

Budaya Vietnam tidak jauh beda dengan tetangganya, China. Rakyatnya pekerja keras dan tahu diri. Hampir sebagian besar orang Vietnam bisa Bahasa mandarin. Ini memudahkan terjadinya transformasi ekonomi dari Pertanian tradisional ke Industri. Ya Vietnam belajar banyak dari China. Terutama dalam hal reformasi ekonomi dan disiplin partai melaksanakan agenda reformasi dengan jaminan kepastian hukum.


Ekonomi

Untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi yang berkualitas tinggi, Vietnam menerapkan strategi lewat produksi, yaitu manufaktur. Modal mereka hanya SDM dan kepastian hukum. Sejak awal tahun 2000, Vietnam telah melaksanakan reformasi pendidikan komprehensif. Perluasan akses ke pendidikan tinggi dan pelatihan vokasional, serta peningkatan pada program pembelajaran, telah menghasilkan tenaga kerja yang lebih terampil. Dengan biaya produksi yang kompetitif dan output yang berkualitas, Vietnam berhasil mengamankan posisinya sebagai pusat manufaktur bagi banyak produk global.


Yang pertama kali memanfaatkan produktifitas pekerja Vietnam adalah China. Kemudian Singapore. Selanjutnya Jepang, Korea dan Taiwan ambil bagian dari reformasi ekonomi Vietnam. Namun China tetaplah mitra ekonomi terbesar Vietnam. Sebagian besar manufaktur Vietnam didukung oleh supply chain dari China. Jadi kalau dianalogikan, Vietnam itu seperti salah satu provinsi China. Kemana saja anda pergi pasti bertemu dengan orang china. Dari Cafe, hotel pasti sebagian besar tamu orang China.


Disamping itu Vietnam diuntungkan oleh perbaikan hubungannya dengan AS paska perang, yang sehingga Vietnam dapat fasilitas GSP untuk masuk pasar AS. Fasilitas GSP ini menjadi magnit terbangunnya pusat kawasan Industri berorientasi ekspor seperti Ho Chin Minh Industrial Park. Kawasan industry itu dimanfaatkan oleh Pabrikan dari Singapore, Jepang. Korea, Taiwan dan lain lain,  agar bisa kompetitif ekspor ke pasar AS.  FDI Singapore kini tercatat tertinggi di Vietnam.


Dengan meningkatnya produksi manufaktur lewat FDI itu, lambat laun mata uang Dong Vietnam mulai stabil. Bayangkan aja. Rasio ekspor Vietnam terhadap PDB terus meningkat. Tahun 2022 saja udah hampir 100% ( 93,81%.). Bandingkan dengan rasio ekspor Indonesia terhadap PDB hanya 21,75%. Makanya arus investasi asing ke sector real Vietnam terus meningkat. Ya maklum  tingginya rasio ekspor terhadap PDB tentu berkorelasi kuat dengan peningkatan FDI. Dan akhirnya Vietnam bisa mengelola kurs Dong  untuk menjaga ritme pertumbuhan yang berkeadilan.


Namun Vietnam tetap menjadikan sektor Pertanian sebagai tulang punggung perekonomian nasional. Pembangunan pertanian telah menjadikan vietnam sebagai eksportir pangan terkemuka di dunia. Total omzet ekspor pertanian, kehutanan, dan perikanan Vietnam tahun 2023 melampaui US$53 miliar, dan bandingkan dengan Indonesia?. Padahal luas wilayah kita lebih besar dari Vietnam. Petani kita juga lebih banyak. Vietnam engga ada kebun sawit.  Vietnam mampu swasembada beras, bahkan surplus. 


Vietnam memang menghadapi beberapa tantangan serius, terutama di sektor domestik dan ketergantungan berlebihan pada sektor investasi asing langsung (FDI), namun dengan utang Publik ( off and on balance sheet) Vietnam terhadap PDB rata-rata sebesar 36,23 persen dari  tahun 2000 hingga 2022, dibandingkan dengan Indonesia utang publik mencapai 60%up, Singapore 156%, Malaysia 84%, Thailand 60,95%, Philipina 60,93%. Jelas Vietnam lebih baik dan prospeknya sangat cerah untuk sustain.


Kesimpulan

Apa yang bisa kita cermati dari kemajuan Vietnam? Mereka tidak lagi direpotkan dengan polarisasi politik. Karena itu konsesus pembangunan ekonomi bisa dilaksanakan dengan disiplin tinggi. Rakyat Vietnam sangat percaya kepada elite nya yang berjanji akan membawa mereka kepada masa depan yang lebih baik dan mereka patuh mengikuti proses pembangunan itu dengan semangat kerja keras dan berkorban tentunya.  By process dari tahun ke tahun, memang pemerintah Vietnam bisa mendelivery janjinya kepada Rakyat.Itu dibuktikan lewat kinerja ekonomi yang hebat, bukan sekedar retorika atau pencitraan. 

Tuesday, October 8, 2024

Tidak ada bisnis yang salah..

 




Tidak ada bisnis yang salah. Yang ada mismanagement. Mengapa? Bisnis itu mengelola sumber daya terbatas. Keterbatasan terhadap  modal, pasar, teknologi. Material, tenaga kerja.  Keterbatasan itu karena factor kompetisi, perubahan regulasi pemerintah, demand  and supply, lingkungan internal dan eksternal. Setiap waktu resiko mengancam. Management yang baik bisa mengubah resiko dan ancaman jadi peluang dan tumbuh berkelanjutan. 


Pabrik tekstil di Indonesia, kita ambil contoh bahasan ini. Kalau menegement baik, tidak mungkin terjadi PHK secara luas. Disaat pabrik tekstil atau TPT kita jatuh. Justru industry TPT Bangladesh tumbuh pesat. Bayangkan aja. Tahun 2001 ekspor Bangladesh masih USD 5 miliar. Tahun 2023 udah mencapai USD 40 miliar. Trend nya dari tahun 2001 sampai tahun 20223 tumbuh terus. Rata rata dua digit. Mengapa? Karena mereka focus terhadap inovasi dan rantai pasokan yang efisien.


Pabrik alas kaki atau footwearI di indonesia banyak yang bankrupt. Tetapi tidak berlaku bagi India. Mereka justru tumbuh 2 digit. Apa pasal? Adanya program revitalisasi industry footwear. Seingga efisien. Dengan demikian bisa masuk ke ceruk pasar domestic dengan harga terjangkau oleh kalangan lapisan bawah. Jadi tidak sepenuhnya bergantung kepada pasar ekspor.


Di Indonesia. Produk pertanian seperti Cabe, Bawang,  Tomat, harganya jatuh atau volatile sekali di tingkat petani. Petani suffering. Sementara data membuktikan kita masih impor cabe, bawang, tomat, ikan beku, garam. Yang impor itu adalah pabrik makanan olahan. Harga impor malah terus naik. Sementara produk petani ditingkat konsumen jatuh harganya karena melemahnya daya beli masyarakat. Yang berujung kepada deflasi. Mengapa ? itu karena tata niaga pertanian tidak teroganisir dengan baik. Tidak menjamin kontinuitas pasokan kepada industri pengolahan. 


Tetapi tidak terjadi pada Thailand. Porsi agro Industri atau downstream pertanian dari tahun ke tahun terus meningkat pertumbuhannya. Karena produksi pertanian mampu menjamin kontinuitas pasokan kepada pabrik pengolahan makanan. Artinya proses transformasi pertanian tradisional ke Industri berjalan sukses. Nilai tambah agro industry yang tinggi memungkinkan petani sebagai pamasok mendapatkan imbal hasil yang tinggi juga. Setidaknya semua produk mereka terserap. 


Kembali kepada tidak ada bisnis yang salah. Setiap perusahaan harus bisa melihat dan mempelajari fenomena yang berkembang. Karena berbisnis itu bukan seperti berburu di kebun binatang. Memang ada goal. Tetapi goal itu tidak statis. Ia terus bergerak karena berbagai factor. Fungsi menegment harus bisa mengantisipasi setiap adanya fenomena itu. Tentu itu berkat adanya planning, organizing, actuating and controlling dalam menagement process. Proses itu dijaga dan focus terhadap Plan, Do, Check, Evaluate.


Kalaulah process management berjalan dengan baik pada perusahaan tekstil. Tentu sudah di-evaluasi  pasar domestic. Bahwa tidak sepenuhnya bisa diharapkan. Kalah bersaing dari China. Lets Do, mengubah business model sebagai supply chain global production dari merek terkenal seperti yang dilakukan oleh Bangladesh dan India. Kita punya keunggulan kompetitiv dalam hal upah. Atau seperti Vietnam yang memanfaatkan peluang outsource manufacture pada Industri TPT China, Korea, Jepang, Eropa, AS. Mereka perlu mass production yang efisien dari segi upah dan logistic. Tentu untuk bisa menjadi global partners harus didukung management production yang handal dan efisien. Ya focus kepada peningkatan value SDM. 


Dan harus nya pemerintah sebagai regulator memahami juga fenomena bisnis. Sehingga bisa membuat kebijakan yang ramah  dan support dalam proses bisnis mengatasi hambatan keterbatasan sumberdaya itu. Bukannya menaikan tariff impor yang justru menghambat kelancaran supply chain industry. Tetapi membebaskan impor barang setengah jadi untuk di finishing dalam negeri  dan kemudian di ekspor lagi. 


Jadi tidak ada istilah business lesu sehingga yang disalahkan adalah ekonomi. Tidak. Salahkan diri  sendiri mengapa tidak focus mengelola sumber daya terbatas untuk terjadinya sustainable growth. Kata kuncinya adalah well menegement!

Thursday, September 26, 2024

Estate food, manfaat dan resiko.

 



Tuhan menciptakan keaneka ragaman. Ekosistem terbentuk lewat keaneka ragaman itu. Hutan itu contoh sederhana dan fakta tentang bagaimana tanaman tumbuh dalam ekosistem yang apik. Matahari, tanah dan lingkungan.  Pohon tumbuh karena adanya proses photosintesa. Namun tanpa mikroba dalam tanah, tumbuhan mati. Mikroba secara langsung terkait dengan daur ulang nutrisi, khususnya karbon, nitrogen, fosfor, dan sulfur. Bakteri merupakan kelompok mikroorganisme utama yang menjaga tanah tetap sehat dan produktif. 


Bayangkanlah. Apa yang terjadi bila anda mengubah lingkungan, katakanlah hutan menjadi lahan tanaman sejenis atau monoculture. ? jelas ekosistem berubah. Mengganggu keseimbangan alami tanah. Dampaknya bisa saja paradox. Ya Namanya melawan alam. Apa saja paradox tersebut ? Akan terbentuk mikroba baru dengan kondisi ekosistem baru. Yang lama tidak mungkin bisa hidup lagi. Itu hukum alam.  Mikroba baru itu akan menjadi hama yang rakus tanpa ada fllter dari lingkungan sebagaimana halnya tanaman polikultur.


Karenanya agar tanaman monoculture itu bisa dikembangkan, tentu diperlukan banyak pestisida. Nah Industri pestisida di-monopoli negara maju. Tanaman monoculture berskala luas di negara berkembang pada akhirnya menguntungkan negara maju. Dalam jangka pendek memang masih feasible dalam hal cost and production. Namun dalam jangka panjang ketergantungan penggunaan pestisida terus meningkat. Dalam jangka Panjang tidak lagi efisien.


Tanaman monoculture memerangkap kelembapan dan menimbulkan erosi tanah. Jelas beresiko mengurangi kesuburan tanah.  Mau tidak mau untuk meningkatkan kesuburan lahan, terpaksa menggunakan pupuk kimia sebagai nutrisi tanaman. Semakin lama, semakin banyak pupuk kimia yang harus digunakan. Karena dari tahun ke tahun lahan tersebut rusak dan terkuras secara progresif. Lagi lagi yang diuntungkan adalah industry pupuk, yang bahan bakunya masih sebagian besar impor.


Sistem pada tanaman monoculture dalam skala luas tidak cukup untuk mempertahankan struktur tanah. Ini dapat menyebabkan erosi dan hilangnya penyerapan air. Karena alasan ini, tanah di sekitar tanaman monokultur sering kali tidak memiliki lapisan tanah atas yang signifikan, yang menyebabkan ketidak seimbangan dalam retensi air. Dampaknya kalau ingin terus pertahankan tanaman monoculture, penggunaan air akan sangat boros. Tentu merusak ekosistem sumber daya air.


***


Dari uraian diatas, kita sudah paham dampak buruk estate food monoculture. Namun sains bisa mengatasi dampak buruk itu. Yaitu lewat riset bibit tanaman yang sesuai dengan sistem tanaman monoculture, agar bisa tumbuh dan bertahan pada ekosistem baru tanpa merusak ekologi. Tentu memperhatikan kondisi lingkungan lahan pertanian, seperti cuaca, struktur tanah dan ketersedian air.


Karena bibit ini hasil dari laboratorium. Tentu merupakan rekayasa tekhnologi, yang membutuhkan SOP tanam yang ketat. Sedikit saja pelanggaran SOP akan fatal akibatnya. Bisa gagal total.  Nah ini membutuhkan SDM yang qualified mengelolanya dan tekhnologi modern untuk mengawasinya. Misal, penggunaan satelit yang terhubung dengan IT system agar data cepat diolah dan mudah di Analisa setiap ada penyimpangan. 


Terkait dengan program Lumbung Pangan Nasional atau Food Estate di Merauke. Rencananya luas diatas 2 juta hektar dengan menebang hutang. Saya tidak baca detail program itu. Namun izinkan saya bertanya. Apakah bibit padi atau tebu yang akan ditanam  itu hasil dari laboratorium riset yang sesuai dengan ekologi di Marauke ? Kalau tidak, maka siap siap aja gagal sebagaimana sebelumnya di Kalimantan dan bencana ekologi yang menanti dimasa depan. Namun kalau iya, maka estate food adalah pilihan cerdas untuk meningkatkan produksi pangan nasional.


***


China baru buka pintu dari luar awal tahun 1980. Dan Ketika itu orang yakin China akan bermasalah dengan pangan. Maklum penduduknya banyak. Namun dari tahun ketahun, China aman saja dan tetap mandiri soal beras. Bahkan setelah tahun 2000-an tekhnologi pertanian China semakin maju pesat. Apa pasal? Ternyata sejak tahun 1930 China sudah memulai riset pertanian. Hanya terhenti selama 5 tahun saat revolusi kebudayaan. Namu kembali lanjut. Riset pertanian dilakukan dengan sangat disiplin dan passion hebat.


Memang untuk menghasilkan bibit unggul tumbuhan perlu waktu sedikitnya 12 tahun. Tidak sebentar dan pasti mahal. Mengharuskan pengelolaan kelembagaan yang terstruktur dan konsisten. Tahun 2002 China sudah menggunakan lab ruang angkasa untuk penelitian biotech. Sehingga proses eksperimen GEN tanamam bisa lebih cepat daripada di bumi. Bisa menghemat waktu 5 tahun. Kapasitas riset pertanian China mengalahkan AS yang sudah lead sekian decade.


Dalam riset Pertanian, China sudah menggunakan metode Clustered regularly interspaced short palindromic repeats, atau kalau dilafalkan crisper. Ini semacam rekayasa GEN melalui genetically modified organism.  Aturan edit Gonom sangat ketat dari pemerintah. Bibit tidak dihasilkan dengan mentransfer DNA dari spesies lain, namun dengan menginduksi mutasi yang dapat terjadi secara alami atau melalui pembiakan konvensional.


Kini tanaman padi, gandum, kentang, dan kacang kacang dan lain lain, bibitnya berasal dari rekayasa genetika. Petani China membudidayakan lebih banyak tanaman hasil rekayasa genetika dibandingkan petani di negara berkembang lainnya. Satu contoh, sebuah survei terhadap produsen pertanian di Tiongkok menunjukkan bahwa adopsi kapas Bacillus thuringiensis meningkatkan efisiensi produksi dan meningkatkan kesehatan petani.


China memang masih impor gandum, kedelai, kacang kacangan, daging tapi itu belinya dari perusahaan China sendiri yang punya konsesi lahan di luar negeri. China memiliki 3,2 juta hektar kontrak lahan pertanian di luar negeri di 37 negara di Asia, Afrika, Eropa, AS dan Amerika Latin. Investasi tumbuh lebih dari sepuluh kali lipat dalam waktu kurang dari satu decade. Semua bertujuan untuk kepentingan domestik China. Maklum hanya 10% lahan di Chna yang bisa ditanami. Sementara jumlah penduduk terus bertambah diatas 1 miliar.


Penduduk memang bertambah. Kebutuhan pangan terus meningkat. Itu bukan resiko akan kekurangan pangan. Karena Tuhan beri kita akal agar menggunakan sains mengatasi sumber daya yang terbatas itu. Rakyat China beruntung karena setiap presiden punya visi sama soal pertanian. Apa itu? kemandirian lewat keunggulan riset dan sains. Tanpa harus merusak lingkungan.

Wednesday, September 25, 2024

Hukum tegak di Singapore, kita miring.


 


Iswaran, tadinya Menteri Perhubungan Singapore. Di usianya 62 tahun dia harus berhadapan dengan kasus korupsi yang membelitnya. Kalau dibandingkan dengan kasus korupsi di Indonesia, tentu ukurannya hanya secuil. Dan lagi tuduhannya hanya gratifikasi senilai S$403.000. Bandingkan dengan Indonesia yang jumlahnya miliaran usd. Gratifikasi dianggap angin lalu. Walau sifatnya bukan delik aduan, namun KPK jadi bebek lumpuh mengusut gratifikasi.


Bersamanya taipan properti Ong Beng Seng. Iswaran mendapatkan gratifikasi dalam bentuk barang mewah termasuk  tiket pertunjukan musikal dan pertandingan sepak bola di Inggris. Iswaran juga dapat pinjaman privat jet dari Ong. Baik Iswaran maupun Ong akan berhadapan dengan hukuman.  Rencana tanggal 3 oktober akan diputuskan oleh pengadilan. Iswaran adalah menteri pertama yang terlibat dalam penyelidikan korupsi sejak 1986 ketika Menteri Pembangunan Nasional saat itu, Teh Cheang Wan, diselidiki karena menerima suap.


Kasus ini muncul di saat Perdana Menteri Lawrence Wong bersiap untuk memimpin Partai Aksi Rakyat yang unggul dalam Pemilu bulan Mei kemarin. Dia berjanji akan menjamin reputasi bersih pemerintahannya. Maklum satu satunya asset terbesar dan sangat bernilai bagi Singapore adalah sebagai negara yang punya integritas tinggi dan menjunjung tinggi kejujuran. Reputasi ini dibangun tidak mudah dan tentu tidak murah. Sebagai negara jasa, kalau hukum lemah, Singapore akan hancur ditinggalkan komunitas bisnis. Karena memang Singapore tidak punya apa apa kecuali Trust.


Demi ekspor dan devisa, kita telah menebang hutan dan menggerus tanah dan bukit Kalimantan dan Sumatera untuk komoditas batubara.  Telah mengektraksi nikel di Sulawesi. Mengexploitasi sumur minyak dan Gas. Telah menjadikan jutaan lahan untuk kebun sawit. Namun nilai ekspor kita kalah dengan Singapore, yang tidak punya SDA.  Nilai ekspor Singapore 3 kali lebih besar dari Indonesia. Dan Singapore masuk daftar negara kreditur nomor 1 Indonesia. Itu berkat reputasi hebat Singapore sebagai negara yang menjunjung tinggi kejujuran dan komitmen.


Mengapa kita kalah jauh ekonominya dibandingkan dengan Singapore ? Kita memang kaya SDA, tapi elite dan penguasa kita miskin integritas dan kejujuran. Makanya dalam international trade, kita second class. Hanya ayam kampung yang berusaha jadi ayam merak. Namun selalu gagal karena kelakuan elite dan penguasa seperti monyet. Nah kalau ingin jadi negara punya martabat, pertama kali harus jadikan hukum sebagai panglima dan pastikan pemimpinnya amanah. Itu aja.

Friday, September 20, 2024

Mengelola negara tidak secara modern

 



Gedung pemerintah memang mentereng. Menteri dan kepala Daerah  berbaju parlente bagaikan professional kelas dunia. Presiden dilengkapi dengan fasilitas private jet. Semua nampak modern. Bahkan kita bangun ibu kota baru agar nampak supra modern. Namun sebenarnya negara ini tidak dikelola dengan mindset modern. Mengapa ? negara modern itu sangat mengutamakan validitas data. Itu penting dalam mengambil keputusan. Kita  mungkin memiliki semua alat canggih, tetapi jika kualitas data kita tidak bagus, kita tidak akan bisa mencapai tujuan. Karena dari data yang valid, kajian akademis yang analitis bisa dibuat untuk membuat kebijakan presisisi output nya. 


Bayangkanlah. Ada 52 juta penerima bantuan sosial (bansos) yang ditengarai fiktif. Dari kasus itu bisa dihitung berapa potensi kerugian negara, mengingat satu orang bisa menerima Rp600 ribu. Bukan saja soal uang tetapi kalau data orang miskin saja fiktif lantas bagaimana perencanaan mengentaskan kemiskinan bisa dibuat dengan benar? Keterlaluan kan.


Dana desa itu sangat besar. Ratusan triliun setiap tahun. Tapi tahukah anda, data desa pun ada fiktifnya. Mendadak muncul desa desa baru terdata tapi tidak berpenghuni yang dapat transferan dana desa. Bayangkan aja. Bagaimana kita bisa mengelola desa sebagai front line pembangunan, kalau data jumlah desa ada yang fiktif. Apalagi bicara data tentang potensi desa dan growth secara data. Itu jelas kejauhan.


Kita tahu pertanian itu penting. Penting untuk ketahanan pangan dan kesejahteraan rakyat. Pemerintah gelontorkan dana subsidi tidak sedikit. Tetapi tahukah anda. Data penerima pupuk subsidi pun banyak yang fiktif. Dan fiktf itu dibayar. Makanya jangan kaget, kalau anggaran pertanian besar hasilnya minimalis. Ya karena data engga jelas. Jangan kaget perencanaan pertanian amburadul. Data produksi melimpah, nyatanya tetap aja impor.


Bahkan data claim BPJS Kesehatan oleh Ruma Sakit pun banyak yang fiktif. Menurut KPK sekitar 10% pengeluaran BPJS Kesehatan atau sekitar Rp. 20 triliun ditilep karena menegement data yang fraud. Nah bagaimana kita bisa Kelola program kesehatan dengan baik secara nasional kalau menegement data amburadul.  Padahal anggaran Kesehatan itu 10% dari APBN. Engga kecil.


Anggaran Pemilu dihitung dari jumlah Daftar pemilih tetap. Data kependudukan dari Dinas Pendudukan dan Catatan Sipil ( Disdukcapil) tidak sama dengan data KPU. Padahal pendataan oleh Disdukcapil itu anggaranya dari negara dan begitu juga KPU. Bisa saja cara menghitung berbeda. Itu membuktikan menegement data amburadul dan boros. Hasilnya jelas tidak bisa presisi. Padahal data itu penting sekali. Maklum data penduduk adalah data pemilik negeri ini. Kalau data penduduk saja tidak jelas, memang tidak ada niat menjaga amanah.


Nah terakahir kita harus maklum bila system keamanan data pemerintah tidak secure. Karena memang pemerintah tidak peduli soal data. Sebelumnya Pusat Data Nasional dibobol dan kini data Dirjen Pajak pun dibobol. Padahal kunci menegement yang akuntable ada pada data. Kompetensi kepemimpinan bisa dilihat bagaimana dia peduli kepada system management data dan informasi. Keputusan dibuatnya bisa dikatakan 99% presisi kalau bedasarkan data valid. Kepemimpinannya efektif dan cepat melakukan eskalasi kinerja mencapai goal. 


Karena dengan system management data yang established dan solid itu, pemimpin puncak tidak perlu buang waktu sering turun ke bawah. Waktunya bisa lebih banyak berpikir soal strategis. Ya memang begitu kepeminpinan modern. Hampir semua Chairman MNC dan pengelola portfolio investasi berskala global mungkin tidak pernah menghadiri peresmian pabrik atau proyek. Namun mereka bisa efektif mengelola sumber daya walau tanpa bersentuhan langsung dengan lapangan. Presiden China jarang muncul ke publik namun kepemimpinannya terhadap lebih 1 miliar rakyat efektif sekali. Itu semua berkat sistem data teritegrasi dan real time. Dunia modern berkat sains punya solusi soal itu.