Thursday, December 24, 2020

Alipay sebuah ancaman perbankan?

 



Mungkin anda tidak begitu mengenal Silver Lake. Tetapi dalam dunia keuangan dan  investasi global nama Silver Lake tidak asing. Ia adalah perusahaan investasi  berskala global,  khusus bidang Tekhnologi. Kantor mereka yang berpusat di Menlo Park, New York tehubung dengan kantor cabang di Hong Kong, London, Cupertino, dan San Francisco. Didirikan oleh Jim Davidson, investment banker terkemuka. Silve Lake punya kekuatan cash flow yang dahsat berkisar USD 75 miliar untuk masuk ke berbagai portfolio investasi. Dengan dukungan 400.000 SDM diseluruh dunia dan team profesional yang handal dibidang investment analis dan financial engineering mereka mampu mengukuhkan diri sebagai pemain utama dalam bidang investasi IT, dengan penghasilan tahunan diatas USD 180 miliar atau hampir setara dengan APBN kita.


Tanggal 30/9/20 Silver Lake melakukan kerjasama jangka panjang starategic investasi dengan SWF Abudhabi, Mubadala. Antar Silver Lake dan Mubadala saling memiliki saham walau porsi kecil, Ini untuk mengukuhkan kerjasama yang serius atas dasar visi yang sama. Pada tahap awal Silver Lake menerbitkan obligasi skema hedge Fund dengan dukungan dari Mubadala. Silver Lake masuk ke lusinan perusahaan IT dan semuanya nama besar dalam bisnis IT. Seperti Alibaba Group, Ant Financial, Blackhawk Network, Credit Karma,  Dell Technologies, dan lain lain.  Bagaimana kehebatan porfolio dari Silve Lake ? mari kita lihat salah satunya, yaitu  Ant Financial group.


Produk dari Ant Finacial adalah Alipay, yang memiliki lebih dari 1 miliar pengguna tahunan dan 711 juta pengguna aktif bulanan, adalah bisnisnya yang paling mapan. Ant memproses pembayaran hampir $ 16 triliun tahun lalu, menghasilkan pendapatan bersih perusahaan sebesar $ 7,4 miliar. Tapi pembayaran bukan lagi bisnis terbesar Ant. Dalam beberapa tahun terakhir, mereka telah secara agresif mengembangkan "platform teknologi keuangan digital", yang memberikan lisensi teknologi kepada perusahaan layanan keuangan sehingga mereka dapat menawarkan opsi pinjaman, asuransi, dan investasi di Alipay. Tahun lalu, divisi itu menghasilkan 56% pendapatan Ant, atau $ 9,7 miliar. Bahkan di masa pendemi covid-19 dalam semester pertama tahun 2020 mereka meraih  laba $ 3,1 miliar  atau hampir dua kali lipat dari keuntungan tahun lalu.


Ant Group, terpisah dengan Alibaba nya Jack Ma, telah menjadi platform keuangan yang tangguh dengan aset yang menyaingi bank-bank terbesar di dunia. Aplikasi Alipay-nya adalah platform pembayaran seluler terbesar di China, menangani pembayaran online sekitar $ 16 triliun tahun lalu. Kumpulan data penggunanya yang luas memungkinkannya berfungsi sebagai perantara yang efisien antara bisnis kecil dan investor perorangan yang membutuhkan pinjaman dan pemberi pinjaman tradisional. Ant Group juga menjalankan salah satu reksa dana pasar uang terbesar di dunia, menggunakan dana tak terpakai yang ditinggalkan pengguna di akun pembayaran Alipay mereka.


Bulan november Alipay ( Ant Group) gagal listing di bursa Shanghai da Hong Kong. Kalau berhasil maka ini akan menjadi IPO terbesar  di dunia sepanjang sejarah. IPO diharapkan mendapatkan dana sekitar $ 37 miliar dan meningkatkan nilai pasar Ant menjadi lebih dari $ 300 miliar. Itu lebih besar dari IPO nya Saudi Aramco. Dari total saham Ant Group ini, mayoritas dikuasai oleh Silver Lake yang masuk sebelum IPO tahun 2018 sebesar USD 180 miliar. Disamping itu saham Alibaba sebesar 33% di Ant Group akan dipertahankan, yang didalamnya adalah portfolio Silver Lake. Artinya kalau IPO terlaksana maka yang menang pasti adalah Silver Lake. Dan ini adalah pemain Hedge Fund Amerika Serikat. 


Apa penyebab gagalnya Ant Group masuk bursa. ? Alasan normatif jelas soal keterbukaan informasi yang dianggap otoritas tidak memuaskan. Namun menurut saya lebih kepada masalah Geopolitik. Memburuknya hubungan antara China dan Amerika Serikat. Ini berdampak kepada sikap curiga AS dan China kepada Ant Group. Walau Ant adalah perusahaan China namun investor terbesar adalah hedge fund dari AS. Pemerintah China mengkawatirkan terlalu inovatifnya Ant Group, bisa mengganggu stabilitas financial dan mengancam bisnis perbankan domestik. Di sisi lain, AS curiga ekspansi Ant Group dibidang Fintech dapat mengancam business retail keuangan. Itu sebabnya akuisisi MoneyGram terancam diblokir oleh AS. Bukan hanya di AS. Di India juga. Investasi mereka di Zomato terancam gagal akibat kebiijakan investasi yang baru. 


Sebetulnya masalah Ant Group tidak akan menjadi masalah serius kalau dibalik Ant Group tidak ada pemain hedge fund raksasa seperti Silve Lake.  Fintech memang hanyalah alat transaksi tetapi di tangan pemain hedge Fund itu akan menjadi mesin uang dengan power raksasa yang sehingga bisa menggilas perbankan konvensional. Dan itu jelas mengancam sistem perbankan dan bisa berdampak sistemik. Yang harus diperkuat adalah regulasi . Memisahkan dengan jelas anatara technologi sebagai alat dengan keuangan sebagai sistem.

No comments: