Friday, July 31, 2020

The Fed : penipu pasar uang?


“ Benar benar engga habis pikir “ Kata teman tadi sore waktu lunch meeting di Taman Anggrek. “ Perusahaan raksasa yang selama ini menjadi inspirasi bagi kita seperti Apple, Microsoft, Goldman Sachs , Visa, Home Depot ternyata mereka menyimpan masalah hutang yang serius. Surat utang mereka di pasar terpaksa di beli oleh Fed agar terhindar dari gagal bayar. Itu bagian dari program QE nya AS. “ sambungnya. 

Memang paket stimulus pemerintah AS US $ 2 triliun tampaknya sangat tidak adil. Kerena sebesar US $ 500 miliar digunakan untuk membeli surat utang Korporat yang terancam gagal bayar. Ini belum termasuk menambah likuiditas perbankan karena terancam bermasalah akibat aliran kas dari debitur melambat.  Semua itu dampak dari krisis dan pandemi COVID-19 yang melahirkan resesi. Ekonomi Amerika Serikat (AS) anjlok hingga negatif 32,9% pada periode April hingga Juni 2020 atau di Kuartal II-2020. Anjloknya ekonomi ini merupakan yang terburuk sejak 1958.

Tetapi bukan hanya AS.  Menurut data, pada akhir kuartal pertama tahun 2019, utang korporat global mencapai 72 triliun dolar AS. Sekitar 40 persen atau USD 29 triliun utang tersebut beredar di pasar negara berkembang.  Padahal tahun 2008, utang korporat yang beredar di pasar negara berkembang hanya 20% dari total utang Global.  Peningkatan cepat ini karena korporat Cina sangat rakus menarik utang melalui pasar. Utang korporat terhadap PDB global sudah diatas 100%. Padahal tahun 2008 masih di rasio 72% terhadap PDB.

Ekspansi korporat yang dibiayai utang inilah yang membuat setiap negara mengalami kelebihan kapasitas output sehingga tidak cukup pasar untuk menampungnya. Sementara value saham korporat sengaja digoreng oleh pemain pasar agar terus berhutang, dengan dukungan dari Lembaga Pemeringkat efek yang mengidikasikan korporat punya leverage untuk menggali utang. Dampak secara makro adalah terjadi ketidak seimbangan ekonomi ( economy imbalance ). Kalau resesi itu terjadi, karena by system, bukan kebetulan, bukan karena covid-19. 

“ Bisa sampaikan dalam bahasa indonesia, apa yang dimaksud dengan the fed membeli surat utang korporat.  Ini kan engga biasa. Seharusnya biarkan pasar yang bekerja. Engga usah di intervensi ? Kata teman.

“ Surat utang itu umumnya diterbitkan dalam kondisi unsecure. Artinya tanpa collateral. Dasarnya hanya patokan tingkat leverage yang dihitung oleh lembaga pemeringkat efek. Semakin diminati pasar untuk sebagai alat investasi mendapatkan coupon dan yield”

“ Artinya kan engga ada masalah. Terus kenapa sampai the Fed intervensi pasar dengan membeli bond tersebut ?

“ Ya karena dasar leverage itu berkaitan dengan laba mengcover biaya tetap seperti bunga utang. Nah kalau laba turun akibat penjualan turun, tentu leverage akan drop. Konsekwesinya investor tabrak CDS agar terhindar dari gagal bayar.  Ini memicu terkereknya harga premium CDS. Kalau premium CDS terus melambung, akan memukul surat utang pemerintah dan pasti mata uang akan jatuh.  Daripada CDS terus melambung dan berdampak kepada kurs, maka the fed lebih memilih membeli bond di pasar agar investor merasa aman. Harga CDS tidak melambung. Mata uang aman.”

“ Apakah semua surat utang korporat di beli oleh The fed ?

“ Ya engga. Itu operasi bank central membangun trust pasar. Bahwa bank central hadir di pasar untuk menjaga likuiditas pasar. Kalau dilihat data, hanya sekitar sebesar 5% saja surat utang yang  dibeli oleh bank central. Tetapi dampaknya sangat besar mempengaruhi persepsi pasar. Orang jadi tenang, harga CDS bisa terkendali. “

“ Terus darimana the fed dapat dana beli surat utang itu ?

“ Dari program QE, yaitu menaikan uang beredar yang ada di the Fed. Uang inilah yang digunakan untuk beli surat utang. “

“ Itu cetak uang?

“ Bukan cetak dalam pengertian awam. Itu hanya mengubah catatan utang beredar dalam bentuk surat utang di  brankas the Fed. Kelak kalau pasar normal, akan dijual lagi ke pasar. Atau bisa juga dijadikan backup penerbitan surat utang negara dalam rangka menambal APBN yang defisit. “

“Artinya uang di create begitu saja, kemudian digunakan untuk beli surat utang korporat, agar duit merubah menjadi sumber daya instrumen investasi. Sesuatu yang lengkap dengan underlying business.  Secara tidak langsung AS melakukan penipuan sistem mata uang. “ Kata teman.

“ Bisa jadi begitu walau tidak sepenuhnya benar.”  Kata saya senyum. 

“ Maksud kamu ?

“ Ya itulah politik. Karena pada akhirnya uang ya politik. “

“ Salah kan? Iya kan?

“ ya engga juga. Selagi uang  QE itu digunakan untuk tujuan menggerakan ekonomi yang berhubungan dengan angkatan kerja dan prospek penerimaan pajak di masa depan, itu sah aja. Lain halnya uang QE itu dipakai untuk konsumsi yang tidak berdampak kepada nilai ekonomi , nah itu salah.”

“ OK lah. Terus kalau sekelas Apple, Microsoft, Golman, saja terpaksa harus di intervensi bond nya oleh the fed, lantas kemana saja uang selama ini.”

“ Maksud kamu ?

“ Siapa yang untung sebenarnya. Logikanya kan, kalau ada yang tekor pasti ada yang untung”

“ Pemain hedge fund ?

“Siapa mereka itu ?

“ Engga tahu.  Karena mereka tidak pernah diliput media massa dan hidup mereka jauh dari selebritis. “ 

“ Jadi semacam hantu”

Saya hanya tersenyum.

No comments: