Friday, May 29, 2020

Bisnis di Hong Kong setelah China berkuasa penuh.


“ Secara ekonomi apakah akan merugikan China apabila sampai AS dan sekutunya mencabut fasilitas Free trade zone terhadap Hong Kong.” Tanya teman tadi siang.

“ Kalau tahun 1997, jelas China sangat terpukul bila AS dan sekutunya bersikap mencabut fasilitas Free Trade Zone. Tetapi sekarang, itu engga ngaruh. Bahkan kalau AS dan sekutunya cabut, lebih banyak untungnya bagi China , dan Jelas AS dan sekutunya merugi.”

“ Mengapa ?

“ Tahun 1997, PDB China, 17% berasal dari Hong Kong. Tetapi sekarang kontribusi Hong Kong hanya 3% terhadap PDB. Jadi Hong Kong bukan lagi naga seperti tahun 1997. Di samping itu sebagai pusat perdagangan dunia, Hong Kong lebih banyak sebagai channeling masuknya barang impor dari Jepang, AS, dan Korea ke China. Sementara ekspor China dari Hong Kong jauh lebih kecil. Secara bisnis, keberadaan Hong Kong justru bagian yang membuat tekor perdagangan China dengan AS,  Jepang dan Korea. “

“ Bagaimana dengan pusat keuangan dunia ?

“ Saat sekarang China sudah punya pusat keuangan lebih hebat dari Hong kong, yaitu Shanghai dan Tianjin. Kedua wilayah ini bahkan menggabungkan perdagangan pasar uang dan modal serta emas. Akses transaksi bisa dilakukan secara global. Jadi apa yang tadinya dimiliki oleh Hong Kong, kini juga dimiliki oleh Shanghai, bahkan lebih baik.” 

“ Tetapi kan fakta, Hong Kong adalah salah satu investor terbesar di China daratan. Dan itu sebagian besar investor berasal dari AS, Jepang, dan Korea, juga Eropa. Dengan adanya UU keamanan nasional yang baru,  mereka akan hengkang dari Hong Kong. Katanya jumlahnya mencapai kurang lebih 1300 investor kelas kakap di Hong Kong “

“ Itu dulu sebelum tahun 2008. Sekarang Investasi dari pengusaha China daratan jauh mendominasi di Hong Kong. Dan lagi Kantor pusat PMA memang ada di Hong Kong tetapi investasinya ada di China daratan. Kalau mereka hengkang, ya hengkang aja. Engga akan mereka bawa proyeknya yang ada di China daratan.”

“ Mengapa ?

“ Aturan PMA di China, investor engga boleh menarik dana investasinya kecuali laba yang didapat dari bisnis.”

“ Artinya investor kena trap dong”

“ Ya begitu aturannya.”

“ Nih beradai andai. Andai Hong Kong merdeka. Gimana prospek ekonomi Hong Kong ?

“ Langsung miskin. “

“ Loh kenapa ?

“ Hong Kong itu tidak ada pabrik, pertanian. Mereka hanya kota jasa. Sumber pendapatan mereka hanya tiga yaitu, pertama, Hub Perdagangan international. Kedua, jasa keuangan. Tiga, wisata. Ketiga hal itu semua bergantung dengan China. Tetapi sumber PAD  terbesar Hong Kong berasal dari statusnya sebagai Pelabuhan bebas. Hong Kong boleh saja sebagai zona perdagangan bebas, dan punya pelabuhan terbesar tetapi 90% aktifitas perdagangan itu karena dukungan China.  Tanpa ada kesibukan aktifitas bongkar muat, darimana mereka dapatkan fee. Begitu juga dengan jasa keuangan. Saat sekarang yang menggerakan pasar keuangan Hong Kong 80% adalah pengusaha dari China daratan. Kalau China alihkan pengapalan ke Guanzou atau Shenzhen, tamat Hong Kong. Alihkan kegiatan pasar uang ke Shanghai, tamat tuh Hangseng. “

“ Para anak muda yang demo di Hong Kong dan ingin merdeka itu, apakah mereka paham resiko lepas dari China?. Padahal selama ini mereka dapatkan jaminan sosial yang melimpah dari pemerintah Hong Kong. Kalau sampai lepas dari China, pasti pemasukan berkurang dan tidak ada lagi jaminan sosial yang melimpah. Mungkin mereka terpaksa jadi buruh migran agar bisa dapat penghasilan ” Kata teman saya.

“ Ya namanya anak muda. Mereka hanya terbawa usia dan zaman, yang gampang diprovokasi oleh provokator. Mereka tidak tahu banyak dampak negatif kalau sampai Hong Kong merdeka dari China”

“ Kira kira prospek bisnis di Hong Kong gimana setelah adanya UU keamanan nasional yang baru, dan menempatkan Hong Kong sama dengan kota lain di China?

“ Prospek bisnis tetap bagu, bahkan lebih baik. “

“ Mengapa ?

“ Investor dan pengusaha itu membutuhkan Hong Kong sebagai pusat jasa. Mereka engga ada urusan dengan Politik, demokrasi. Jasa itu hanya bisa didelivery secara memuaskan apabila dikelola dengan disiplin tinggi. Dengan sistem demokrasi yang begitu bebas di Hong Kong, sulit sekali Hong Kong bisa menjadi kota jasa yang disiplin. Lihat Singapore, mengapa tetap kuat sebagai kota pelabuhan? karena tidak ada buruh pelabuhan yang demo dan rakyatnya juga engga berani demo. Qualitas Jasa pelabuhan itu ukurannya adalah dwelling time. Apa jadinya kalau setiap sebentar demo. Bisa bisa dwelling time jadi molor lebih dari sehari. Padahal seharusnya targetnya jam, bukan hari.

Jasa keuangan dan wisata juga butuh keamanan yang pasti. Apa jadinya kalau rakyat Hong Kong gampang demo, dan ribut. Siapa yang mau pakai Hong Kong sebagai pusat jasa keuangan? Engga akan ada. Pasti trader pasar uang memilih pindan ke Dubai atau Singapore yang aman dan nyaman. Dan siapa yang mau piknik ke Hong Kong. Pasti orang mikir. Masih ada tempat lain yang nyaman tanpa demo. Jadi dengan adanya UU keamanan nasional ini, Hong Kong akan tampil lebih baik dari sebelumnya dan tidak mungkin ada pengusaha asing yang hengkang. Mana bisa investor diatur negara, bahkan Trumps pun tidak akan didengar. Karena laba dan peluang bagi investor adalah idilogi yag lebih tinggi dari kebangsaan. Paham ya.

“ Dan China sangat paham bahwa idiologi nomor satu di dunia sekarang adalah bisnis. Selagi China bisa pastikan investor nyaman, dan make money, semua akan baik baik saja. Bagi China, mungkin Hong Kong itu sama dengan Corporate, yang semua orang harus focus kepada bisnis, bukan politik atau demokrasi. "

No comments: