Friday, May 22, 2020

Emiten China akan delisting di wallstreet?


DPD AS sudah menyetujuji RUU The Holding Foreign Companies Accountable Act (HFCAA) dan tinggal menanti pengesahan dari DPR AS. “ Bagaimana nasip dengan lebih dari 100 perusahaan China yang terdaftar di Wallstreet. Akankah mereka juga delisting dari Wallstreet? Tanya teman saya. Karena publik menyikapi ini seakan mengarah kepada perusahaan China saja. Mengingat minggu ini terjadi skandal fraud atas Luckin Coffee Inc yang listed di Nasdaq.   Luckin Coffee Inc adalah perusahaan China yang terdaftar di AS dan mendapatkan dana dari pasar modal AS.

“ Holding Foreign Companies Accountable Act (HFCAA) itu bukan hanya berlaku bagi perusahaan asal China saja tetapi juga berlaku bagi perusahaan asing lainnya yang ada di AS dan listed di Wallstreet. Standard HFCAA itu mengharuskan agar setiap perusahaan yang terdaftar di bursa AS, holding nya harus mematuhi prinsip akuntabilitas dan bisa diaudit oleh Otoritas Bursa dan lembaga Independent.” Kata saya.

“ Saya rasa biasa saja.  Di mana masalahnya ?

“ Masalahnya itu adalah gimana kalau yang listed itu anak perusahaan. Bukan holding. Apakah AS berhak juga audit Holding ? Dalam ketentuan pasar modal, dimana saja, yang diaudit itu adalah perusahaan yang listed secara langsung. Engga ada urusannya dengan holding. Kecuali holdingnya juga listed. Itu lain cerita. Memang harus tunduk soal keterbukaan”

“ Maksudnya gimana ? “

“ Kamu harus pahami dulu antara Holding Company dan perusahaan non holding. Secara normatif yang harus diaudit itu adalah perusahaan yang secara langsung listed di Bursa. Kalau memang holding company yang listed ya negara manapun harus patuh terhadap  HFCAA. China engga keberatan. Tetapi kalau yang listed itu anak perusahaan, kan engga bisa holding di audit. Saya rasa, HFCCA tidak fair. Contoh andai Freeport Listed di Bursa New York, pasti pemerintah kita menolak kalau Inalum diaudit. Apa urusannya AS dengan inalum. Kan yang listed itu anak perusahaan Inalum. Kira kira begitu.”

“ Tapi saya rasa negara lain engga keberatan holding diaudit kalau anak perusahaan listed di AS. Kan itu bukan big deal. Biasa saja. Ya namanya keterbukaan. Makin terbuka kan makin bagus credit rating perusahaan itu “

“ Bagi kita mungkin engga ada masalah.Tetapi bagi China ini jelas soal prinsip. Mereka pasti nolak kalau anak perusahaan yang listed  di AS lantas Holding Company  yang di Beijing di audit juga. Ini soal martabat negara. “

“ Gimana kalau sampai perusahaan China di AS yang listed itu delisting akibat adanya HFCAA. Katakanlah China tetap menolak patuh. Gimana dengan nasip saham yang sekarang ada di publik AS. Apakah akan hangus ?“

“ Ya enggalah.  Status saham itu tidak batal karena delisting oleh otoritas. Saham hanya hangus kalau perusahaan pailit. Itu hanya tidak bisa dipedagangkan di pasar umum. “

“ Terus gimana kelanjutan transaksi pasar saham mereka kalau delisting ?

“ Kan bisa dilakukan secara Over the counter (OTC). Aturan OTC kan sifatnya longgar karena lebih ke private. Di samping itu, perusahaan yang kena delisting di AS, kan bisa pindah ke Bursa lain, seperti Hong Kong , Shanghai atau Shenzhen. Semua bursa itu kan terbuka secara global melalui portal perdagangan online. Tetap bisa saja diperdagangkan. Jadi bukan masalah terlalu serius bagi China”

“ Apa kerugian dan keuntungan AS bila HFCAA disahkan sebagai UU?

“ Yang jelas AS rugi karena akses publik ke bursa jadi terbatas.  Ingat,  semakin banyak perusahaan asing listed di Bursa semakin tinggi trust dan reputasi bursa itu. Ini sangat penting bagi sistem perekonomian AS terhadap pasar bebas. Apalagi total saham perusahaan China yang listed itu mencapai USD 1,8 triliun. hampir dua kali dari PDB kita. Secara tidak langsung melalui bursa, publk AS juga mendapatkan keuntungan dari ekonomi China. “

“ Keuntungan bagi AS ?

“ Engga tahu saya. Karena kalau tujuannya membatasi investor lokal beli saham asing dan membuat perusahaan china kehilangan sumber pembiayaan, cara itu engga akan efektif. Kan dalam sistem perdagangan saham sekarang orang bisa transaksi di mana saja dan kapan saja. Artinya tidak akan menghalangi investor AS untuk beli saham asing kalau perusahaan itu pindah ke bursa lain.”

“ Jadi apa tujuan dari HFCAA itu sebenarnya ?

“ AS ingin memastikan semua perusahaan yang listed di bursa AS , termasuk holding company nya harus mau diaudit. Jelas ini paradox dengan sistem keuangan AS yang menganut azas normatif. “

“ Kira kira Trumps setuju engga HFCAA ini jadi UU?

“ Kemungkinan Trumps akan tolak RUU ini, dan itu hanya dijadikan alat politik Trumps dalam perundingan perang dagang dengan China dalam waktu dekat ini. Apalagi ketua Fraksi Partai Demokrat di DPR AS menolak RUU itu disahkan DPR. “ Kata saya.

“ Bisa saja  RUU ini digantung oleh Trumps untuk amunisi Pilpres nanti agar dapat suara. Karena membatalkan RUU itu akan merugikan citra Trumps. Kan orang AS sedang Chinaphobia. Kira kira dengan RUU ini,  China bisa tunduk engga dalam  perundingan dagang? Katanya.

“ Kemungkinan besar China menolak kalau holding Company yang tidak listed harus diaudit. Masalahnya ini soal kehormatan negara dan sikap pemerintah membela kepentingan nasionalnya.“

“ Gimana soal kasus Luckin Coffee Inc, yang perusahaannya dimiliki salah satu holding China?

“ Kan sekarang Luckin Coffee Inc sedang di investigasi oleh otoritas China. Kalau engga salah, justru terbongkarnya kasus skandal Luckin Coffee Inc datang dari China. Artinya sistem transfaransi China jauh lebih efektif daripada AS sendiri.”

No comments: