Monday, May 11, 2020

Eksistensi China di Vietnam.


Waktu kunjungan semalam ke Vietnam ,  saya sempat bertanya sama teman soal sejauh mana pengaruh China di vietnam. " Kalau anda ke Vietnam,  10 orang pengusaha yang anda temui, 6 dari China. Kemanapun anda pergi terutama di restoran mewah, isinya orang asing dan itu kebanyakan orang China. Walau banyak orang asing yang invest di Vietnam, namun dominasi China tidak bisa dipungkiri."

" Mengapa ? 

" Pertama, pada awal ketika Ekonomi Vietnam terintegrasi dengan ekonomi pasar atau terbuka, yang memberikan kontribusi terbesar dalam hal Foreign Direct Invesment adalah China. Tanpa FDI dari China tidak mungkin Vietnam bisa sebesar dan semaju seperti sekarang. Devisa yang didapat oleh Vietnam dari adanya FDI itu telah memungkinkan Vietnam bisa melakukan restorasi ekonomi yang hancur setelah perang.

Kedua, FDI China di Vietnam data tahun 2017 saja, memiliki 1072 proyek di sektor pemrosesan dan manufaktur, 98 di sektor konstruksi, yang merupakan area yang membutuhkan tenaga kerja besar. Anda bisa bayangkan berapa juta buruh  vietnam kerja di 1072 industry dan manufaktur China itu. Dan berapa juta rakyat Vietnam bisa naik kelas akibat adanya manufactur yang jumlahnya diatas 1000 itu. Pada tahun 2016, FDI China menghasilkan sekitar 53000 pekerja kelas menengah di Vietnam. Itu artinya China berhasil melakukan transfer tekhnologi, dan knowledge kepada tenaga kerja terdidik di Vietnam. "

" Bagaimana dengan sekarang?

" Sekarang mungkin jumlahnya berlipat sejak China menaikan upah dalam negeri.  Sejak tahun 2018 terjadi relokasi manufaktur dari China ke Vietnam sangat massive."

" Terus ..."

" Ketiga,  wajarlah bila FDI China di Vietnam telah berkontribusi pada restrukturisasi ekonomi ke arah industrialisasi dan modernisasi. Penelitian menunjukkan bahwa selama bertahun-tahun FDI China di Vietnam telah berubah dari industri ringan dan industri barang-barang konsumsi menjadi sektor konstruksi, pemrosesan, dan manufaktur. Ini telah berkontribusi untuk mempercepat urbanisasi dan modernisasi daerah terbelakang, mempersempit kesenjangan pembangunan antara provinsi miskin dan terbelakang di Vietnam Utara dan daerah lainnya.

Keempat, FDI China telah memberikan kontribusi signifikan terhadap PDB Vietnam, meningkatkan nilai ekspor dan anggaran negara. FDI China juga berdampak positif pada keseimbangan utama ekonomi seperti: menyeimbangkan anggaran, meningkatkan devisa dan meningkatkan penerimaan pajak pusat maupun daerah.

Kelima, FDI China ke Vietnam telah berkontribusi pada integrasi ekonomi Vietnam dalam ekonomi negara-negara di Asia dan ekonomi dunia. Sebagai negara besar di Asia dan dunia, investor Cina telah meningkatkan aliran masuk FDI mereka ke Vietnam, yang telah berdampak kuat pada investor asing lainnya."

" Oh ya. Tentu itu akan memberi Vietnam lebih percaya diri pada kebijakan ekonomi dan meningkatkan daya tarik bagi investor negara lain."

" Ya. Selain itu, FDI China di Vietnam juga berkontribusi pada peningkatan nilai ekspor, memperluas pasar internasional. Artinya keberadaan FDI China adalah cara yang efektif untuk membantu barang-barang Vietnam masuk ke pasar Cina dan juga pasar negara-negara Asia. FDI China telah berkontribusi dalam meningkatkan daya saing ekonomi  Vietnam dalam proses integrasi internasional.

Keenam, melalui kerjasama investasi yang efektif, kedua negara berhasil memfasilitasi perluasan hubungan ekonomi internasional. Selain itu, melalui penciptaan kondisi yang menguntungkan bagi investor Cina di Vietnam, hubungan kedua negara terus meningkat dan berkembang tak terhalang oleh issue apapun."

" Pantas saja. Dari enam hal tersebut diatas,  Vietnam diuntungkan. "

" Ya, karena, pertama, ketika berinvestasi di Vietnam, investor Cina memiliki kondisi yang menguntungkan yang tidak dimiliki oleh semua investor asing seperti: kedekatan geografis, kesamaan ekonomi, budaya dan politik, dll."

" Namun, sejak tahun 2008, FDI China di Vietnam didominasi oleh investor kecil, kelas UKM, namun jumlahnya massive sekali.  "

" Betul. Makanya sulit sekali mengatakan Vietnam lepas dari China. Walau upah yang diberikan pengusaha China lebih rendah dari investor asal negara lain, namun keberadaan China yang sangat luas, tetap sebagai sumber penyedia lapangan kerja bagi Vietnam. 

" Mengapa investor China tidak tertarik dengan usaha pertanian di Vietnam"

" Itu karena Vietnam masih menerapkan sistem komunis seperti China era Mao."

"Makanya tidak ada gejolak politik atas kehadiran China. Tidak ada penyerobotan lahan pertanian."

" Ya. Kalaupun ada issue miring itu berkaitan dengan sengketa laut Cina selatan, khususnya nelayan Vietnam marah kepada China akibat sengketa teritorial. Tetapi itu engga serius amat. China telah membuktikan dirinya sebagai saudara tua kami yang selalu ada disaat terburuk kami dalam perang melawan AS, Prancis, Canada dan Australia."

" Gimana dengan sektor infrastruktur ?

" Kalaupun China masuk ke sektor infrastruktur, itu hanya ada di kota kota besar seperti Hanoi, Kota Ho Chi Minh, Hai Phong, provinsi Quang Ninh."

" Mengapa ? 

" Karena investor China umumnya adalah pengusaha menengah. Mereka ogah berhubungan dengan pejabat Daerah yang budayanya masih seperti China era Mao. Sementara negara lain juga punya sikap sama dengan China. Mereka focus kepada Ho Chin Minh yang memberikan kebebasan pasar dan regulasi investasi."

"   Hanoi? 

" Kurang tertarik karena masih menerapkan sistem ekonomi komunis."

" Kalau begitu mengapa ketika ada wabah Covid-19, Vietnam berani banned penerbangan dari China "

" Loh, kamu harus tahu. Komunitas bisnis China sangat besar di Vietnam, makanya tidak berlebihan bila Vietnam terpaksa harus banned penerbangan dari China ke Vietnam. Namun bagi warga China di Vietnam, mendapatkan perpanjangan visa kerja secara otomatis. Itu sifatnya situasional. Sama dengan beberapa provinsi di China yang membatasi kunjungan antara kota. Untuk memastikan tidak terjadi penyebaran dari wilayah terkena wabah ke tempat yang kurang penyebaran Covid-19."

" Nah sekarang pertanyaan terakhir. Mengapa vietnam sekarang menjadi daya tarik investasi dan pertumbuhan ekonominya yang tinggi ? 

" Di samping karena dukungan China yang luas.  Ada lima faktor yang menjadi daya tarik Vietnam. Pertama, terkait dengan kemudahan regulasi investasi. Berbagai insentif yang disediakan pemerintah tidak akan berguna bila perizinan masih menjadi problem di Indonesia. Mau ada insentif apa pun, tapi kalau baru mau masuk saja sudah dikerubuti oleh tukang palak, izin jelimet, investor pasti ogah.

Faktor kedua, sumber daya manusia. Data World Bank, menunjukkan Human Capital Index (HCI) Vietnam mencapai 0,67 atau menduduki peringkat 48 dari 157 negara. Sementara Indonesia berada di peringkat ke 87 dengan IHC mencapai 0,53. Upah minimum di Vietnam paling tinggi sebesar US$173 atau setara Rp2,42 juta per bulan. Sementara upah kita di Jabotabek diatas itu. Vietnam juga memiliki jumlah hari libur umum paling sedikit di antara negara-negara Asia Tenggara. Jadi vietnam itu dari sesi kualitas SDM nya tinggi, kalau dikaitkan dengan produktifitasnya, upah vietnam jauh lebih murah dari Indonesia. Gimana kita mau bersaing. ? Yang buruhnya doyan demo dan banyak libur, produktifitas rendah tetapi minta upah terus naik.

Ketiga, Keterbukaan ekonomi menjadi faktor berikutnya yang menjadi daya tarik Vietnam.Vietnam memiliki 15 perjanjian perdagangan bebas atau Free Trade Agreement (FTA) sehingga biaya ekspornya lebih efisien dan penetrasi pasar lebih mudah dibanding Indonesia. Faktor keempat adalah dukungan infrastruktur untuk investasi. Contoh listrik. konsumsi listrik vietnam mencapai dua kali lipat dari Indonesia. Vietnam memberi subsidi listrik bagi industri dengan tarif USD 0,07 per Kwh. Jauh lebih murah dari Indonesia yang USD 0,10 per kwh.

Keempat, stabilitas Makro Ekonomi menjadi faktor terakhir yang menjadi daya tarik Vietnam dibandingkan Indonesia. Pertumbuhan ekonomi negara ini melesat dari 5,03% pada 2012 menjadi 7,1% pada 2018. Kondisi itu antara lain didorong oleh pesatnya peningkatan investasi langsung. Investasi asing langsung atau foreign direct investment (FDI) dalam lima bulan pertama 2019 ke Vietnam mencapai US$16,74 miliar. Kelima, nilai tukar yang stabil. Dong Vietnam dianggap sebagai salah satu mata uang cukup stabil.

No comments: