Friday, May 8, 2020

Investasi yang cerdas.



Dalam permainan hedging di pasar uang atau modal, sebetulnya strateginya engga rumit amat. Sederhana saja. Mereka korbankan sedikit pada satu portfolio untuk mengalihkan perhatian pihak lain ketika mereka berpindah posisi ke yang sesuai dengan strateginya dan setelah itu mereka profit taking. Hanya saja proses permainan itu membutuhkan kesabaran yang tinggi dan terkesan bagi banyak orang itu adalah gambler. Kalau kita analogikan lebih sederhana, sama dengan permainan rolet di meja judi. Semua tahu rolet itu mesinya diatur oleh bandar. Pada awalnya pejudi yang pontesial, diberi kesempatan menang. Sampai dia euforia dan lupa mengendalikan emosinya. Nah saat itulah posisi di balik, dia jadi korban. Ludes duitnya. Bandar yang menang.

Dalam kehidupan sehari hari juga sering kita lihat bagaimana perusahaan memberikan imbalan dan bonus besar kepada karyawan yang berprestasi. Itu juga adalah hedging bagi perusahaan. Di mana  perusahaan berkorban sedikit namun akhirnya mendapat banyak dari laba. Jadi kalau perusahaan memberikan gaji besar dan bonus, itu bukanlah bego. Justru mereka cerdas. Karena menempatkan karyawan sebagai hedging.  Yang bego itu adalah memberikan gaji dan bonus kepada karyawan yang tidak berprestasi. Kalau itu yang terjadi, justru perusahaan jadi hedging karyawan. Ya mereka numpang makan di perusahaan. Begonya keterlaluan.

Di rumah tangga juga sama. Kalau anda membahagiankan istri, itu artinya anda sedang melakukan hedging terhadap istri. Di saat sulit dan anda perlu dukungan, tidak perlu rayu, dia akan otomatis jadi hedging anda. Tetapi kalau pelit, jarang membelai,  123 hore, lantas ketika ada masalah anda butuh perlindungan, ya kalau dia cuek, jangan pula dibilang dia tidak setia, tidak cinta. Itu  karena anda gagal menjadikan dia hedging.

Nah dalam bisnis,  jaringan bisnis itu juga adalah hedging kita. Kalau anda tidak mau berkorban dalam jaringan bisnis, anda tidak akan dapatkan hedging. Berkorban itu tidak mudah. Karena membutuhkan kesabaran dan ketulusan yang luar biasa. Makanya banyak orang gagal membangun jaringan bisis. Lucunya kalau teman atau relasi engga bisa dukung, dia malah ngeluh engga ada ujungnnya. Padahal keluhan itu omong kosong. Dia tidak pernah bayar premium hedging. Lah mau jumping ke mana biar selamat ? Karena dalam kehidupan ini, khususnya bisnis tidak ada yang gratis melulu. 

Ada cerita teman. Dia melihat pasangan manula yang ditolak hotel karena terlambat sehari booking hotel. Karena hotel penuh. Namun teman melihat wajah manula yang sederhana itu tersentuh hatinya. Dia membayangkan kedua orang tuanya. Dia dekati manula itu. Dia menawarkan kamar hotelnya untuk dipakai. Dia mengorbankan kamarnya demi manula itu. Bukan hanya mengorbankan kamar tetapi juga membawakan tas manula itu sampai ke kamar. Apa yang terjadi setelah itu? Dia dapat dukungan dari pria manula itu. Karena ternyata manula itu adalah salah satu konglomerat legendaris dari Malaysia, yang memang gaya hidupnya sederhana. Sikap teman ini bukan dibuat buat. Itu sudah nature nya termasuk dalam bisnis. Dia gemar membayar premium hedging dalam bentuk apapun, makanya hidupnya lapang. 

Jadi kalau ingin sukses dalam hidup dan bisnis. Maka jadikan setiap orang itu adalah hedging anda. Apapun yang terjadi antara mereka dengan anda, itu anggap investasi. Jangan buka aib orang. Apalagi berburuk sangka. Kalau dua hal itu anda jaga, maka yakinlah by the time hidup anda semakin mapan secara kejiwaan dan tentu rezeki akan mudah didapat. Pahamkan sayang.

No comments: