Friday, May 1, 2020

Kebersamaan.


Pernah satu waktu di kantor saya di Hong Kong. Ada tamu berada di ruang tunggu. Setiap saya hendak keluar kantor, tamu itu selalu ada. Ini mengundang tanya saya. Kepada sekretaris saya minta bertanya kepada Office manager. Siapa tamu itu? “ Dia adalah salah satu karyawan yang perusahaannya gagal kita akuisisi. “ kata office manager. 

“ So mengapa dia terus ada di sini.”

“ Engga tahu saya.”

“ Kamu harus tanya. Mana boleh ada orang berada diruang tamu berhari hari.” kata saya sambil memperhatikan monitor terminal komputer dimeja kerja saya. Dia berlalu. Tak berapa lama dia bawa petugas receptionis.

“ Pak, tamu itu ingin ketemu bapak. Tetapi di desk saya dia tidak ada dalam daftar tamu. Saya udah larang tetapi dia ngotot ingin ketemu bapak. Mungkin dia mau cegat bapak keluar makanya dia terus tunggu bapak. Sayangnya dia tidak tau wajah bapak. “ kata receptionis.

“ Kamu tahu tapi kamu biarkan. Aneh ?

“ Kami sibuk pak makanya kurang perhatikan itu.”

“ Kamu boleh sibuk. Tetapi apakah membiarkan orang menanti itu bukan kesalahan? Ingat dia tamu. Datang baik baik. Paham!

“ Paham. “

“ Lain kali jangan ada lagi tamu yang sampai menunggu sekian lama. Sekarang suruh dia masuk ketemu saya.”

Saya perhatikan wanita itu usia sekitar 40an. Dia menyalami saya dengan membungkukan punggungnya. Tak lupa menyerahkan kartu namanya. Wajahnya berhias senyum. Ramah dan terpelajar.

“ Ada apa “ kata saya mempersilahkan dia duduk di korsi tamu.

“ Begini pak. Saya tahu dari pimpinan saya bahwa anda menolak untuk akuisisi perusahaan kami. Tetapi kami tidak mau perusahaan itu akhirnya di sita oleh bank. Asset nya akan dipreteli. Kami akan kehilangan pekerjaan. “

“ Emangnya posisi kamu apa di perusahaan ?

“ Saya General menager. Tetapi saya juga ketua serikat pekerja di perusahaan.”

“ OK. Terus..”

“Entah bagaimana caranya meyakinkan anda. Yang jelas, kami punya cadangan dana pensiun. Kami tidak mau ambil dana pensiun itu. Kami ingin memberikan dana pensiun itu ke perusahaan asalkan digunakan untuk memperbaiki keuangan perusahaan. Kami siap gagal. Demi masa depan kami. “

“ Mengapa kamu begitu yakin?

“ Kami tahu tidak ada yang salah dengan bisnis perusahaan. Yang salah adalah management. Para direksi dan pemegang saham sibuk memanjakan diri. Keuntungan lebih banyak untuk deviden daripada ekspansi. Ketika persaingan makin keras, kami terjebak hutang melalui shadow banking. Bunganya tinggi. Biaya produksi jadi meningkat. Kami kalah bersaing.”

“ Usulan kamu seperti apa ?

“ Kami siap digaji 30% dari gaji sebelumnya. Kami siap kerja lembur tampa dibayar. Untuk mengamankan cash flow, bagian purchasing bisa meyakinkan suplier untuk memperpanjang jangka waktu pembayaran. Bagian marketing bisa meyakinkan disributor membayar lebih cepat. Itu usulan kami. “

Saya terdiam lama. Ingat waktu negosiasi dengan pemegang saham perusahaannya yang minta capital gain 2 kali. Saham umbrella sebesar 10%. Makanya negosiasi gagal. Instuisi bisnis saya langsung bekerja. “ Gini, saya tidak akan ambil alih secara langsung. Tapi saya beri kamu solusi. Biarkan perusahaan itu masuk dalam credit recovery shadow banking. Ketika sampai tahap arbitrase, kamu sebagai ketua serikat pekerja tawarkan pengambil alihan perusahaan itu lewat cassie utang itu. “

“ Darimana uangnya ?

“ Saya akan sediakan uang."

“ Tetapi kami bukan perusaaan. Hanya serikat pekerja.”

“ Kalian bentuk koperasi serikat pekerja. Proxy saya akan jadi anggota dengan memberikan penyertaan sebesar utang itu. Jadi uang itu bisa di pakai untuk ambil alih perusahaan lewat arbitrase. “

Dia menatap saya tampa berkedip. Air matanya berlinang. “ Benarkah itu Pak ? Katanya.
Saya mengangguk sambil tersenyum.

“ Boleh saya memeluk bapak” Katanya. 

Saya langsung merangkulnya. Dia membalas dengan erat. “ Terimakasih pak.” Katanya dalam isak.

Kebersamaan itu adalah kekuatan. Namun tanpa moral dan cinta, kebersamaan hanya omong kosong. Para karyawan memang hidup dari modal pemegang saham. Namun sesungguhnya mereka hidup dari effort dan passion nya sendiri. Walau para pemegang saham berengsek dan direksi engga becus, namun tidak akan membuat karyawan jadi korban. Karena pada akhirnya akan selalu ada orang baik sebagai jaring pengaman. Orang baik akan selalu bertemu orang baik. Akan selalu ada solusi. Nothing to impossible.***


No comments: