“ Kamu tahu kan. Harga emas selalu mengikuti trend inflasi. Mana ada era sekarang inflasi turun. Yang ada malah naik. Orang awam beli emas kebanyakan untuk perhiasan. Sementara untuk investasi engga begitu banyak. Kalau saya menawarkan emas sebagai produksi investasi, dan juga sebagai market maker emas itu, tentu sangat membantu masyarakat mendapatkan keuntungan. Mereka tidak perlu harus punya uang diatas 1 gram emas untuk investasi. Dengan uang sepersepeluh saja, sudah bisa investasi. Setiap kenaikan harga emas, akan menjadi income bagi mereka. “Katanya.
Saya tidak ingin berdebat dengannya. Karena dia menyebut dirinya sebagai market maker. Sebenarnya itu kata lain dari “ anda kasih uang saya, dan percayalah”. Tidak ada skema penjaminan yang diatur oleh otoritas agar uang yang di investasikan orang lain aman dari penyalahgunaannya. Biasanya ini akan mengarah kepada skema ponzy. Bagi hasil kepada yang lama didapat dari peserta baru. Lama lama akan meledak dengan korban tak terbilang.
Saya sangat mengenalnya dari Yuni sahabat saya. Soal kreatifitas dia jagonya. Soal cara meyakinkan orang lebih jago. Tetapi ada kelemahannya. Yaitu dia tidak memahami apa ujung dari ideanya. Dalam bisnis tidak ada yang gratis. Sehebat apapun kemampuannya meyakinkan orang utuk keluar uang—dengan idea hebatnya—, pada akhirnya orang tidak ingin uangnya hilang. Idea harus menjelaskan ekpektasi yang terukur. Kalau lawan yang dia hadapi adalah orang yang dapat uang dengan cara mudah dan ingin terus kaya dengan cara mudah juga, tentu itu target empuk. Tetapi tentu ada batasnya. Orang yang tidak smart financial, cenderung cepat dibujuk dan cepat sekali peranoid.
“ Benar kata kamu. Akhirnya bisnis yang tempo hari dia tawarkan, jadi masalah fraud. Gimana sih sebetulnya orang bisa menggalang dana dari publik dan secara hukum dilegalkan? Kata Yuni ketika bertemu dengan saya dalam kesempatan makan malam.
“ Pertanyaan kamu itu berkaitan dengan financial engineering atau rekayasa keuangan. “
“ Apa itu rekayasa keuangan ? Ngarang ?
“ Rekayasa itu bukan berarti ngarang. Tetapi teknis memadukan konsep tradisional keuangan dan metodelogi mendapatkan solusi pembiayan. Karenanya sangat akademis sekali. Itu melibatkan skill matematika dan statistik, pengetahuan hukum pasar uang dan modal serta aspek investasi, risk management. Bahkan juga menggunakan skill pemrograman komputer agar analisa ketidak pastian yang rumit- beberapa variable- di masa depan dapat diukur dengan akurat dan precisi, seperti arus kas yang tidak konsisten, restrukturisasi aset yang tidak likuid menjadi likuid, menciptakan lindung nilai yang sempurna pada setiap produk derivatif, dll.”
“ Dari itu semua tujuannya apa ?
“ Menghasilkan produk keuangan dan investasi yang inovatif, dan sekaligus sebagai solusi pembiayaan proyek maupun kelancaran likuiditas. Karena walau produk itu sebagai solusi tetapi tidak mengakibatkan likuiditas ya percuma. Karena engga akan ada investor yang beli produk keuangan itu.”
“ Bisa kasih contoh yang konkrit ?
“ Salah satu contohnya adalah sekuritisasi. Sekuritisasi adalah proses mengelompokan aset yang tidak likuid dalam satu keranjang dan mengubahnya menjadi produk terstruktur baru yang dapat menarik bagi investor dan karenanya bisa lebih likuid daripada aset asal mereka. Contoh tipikal adalah sekuritas berbasis mortgage (MBS). Mencari pembeli tunai aset tidak mudah. Tetapi kalau asset itu dipecah jadi ukuran kecil, tentu akan banyak peminatnya. Nah bank yang punya beragam agunan property dapat membungkus semua agunan itu dalam satu produk yang namanya MBS. Setelah itu dijual di bursa.
Perhatikan, MBS itu yang jadikan underlying bukanlah asset sebagai collateral, tetapi pendapatan dari bunga dan kenaikan harga property. Bunga itu adalah cash flow yang menjamin pendapatan bagi investor. Kenaikan harga adalah value dari MBS itu sendiri. Investor percaya dan likuiditas tercipta. Ini akan jadi financial resource kalau dikelola secara hedge fund melalui produk derivative. Bisa masuk ke bisnis akuisisi yang arus kasnya bagus atau peluang malahirkan uang tunai sebagai exit strategi kalau terjadi default MBS”
“ Tetapi kan karena MBS itu krisis wallstreet terjadi pada tahun 2008.”
“ Produk MBS tidak salah. Yang salah adalah pelaku pasar. Sama dengan agama tidak salah, yang salah umatnya. “
“ Okelah. Ada contoh lain. Misal perusahan baru berdiri dan perlu modal tapi engga ada collateral. Gimana rekayasa keuangannya. ?
“ Kamu bisa terbitkan Convertible Note.”
“ Apa itu ?
“ Itu surat utang, yang harus dibayar pada saat jatuh tempo. Kalau kamu tidak bisa bayar maka utang dikonversi jadi saham atau modal. Tentu harga saham disepakati di depan. Dan ada biaya yang harus ditanggung saat konversi dilakukan. “
“Wah itu gampang banget dan enak “
“ Benar. Tetapi untuk bisa menerbitkan convertible note harus ada analisa financial engineering. Forcesting cash flow kamu akan dihitung dengan cermat seraya membandingkan dengan usaha sejenis. Perbandingan pendapatan investasi terhadap produk keuangan lain juga dianalisa untuk menentukan berapa imbal hasil yang layak kamu berikan dan menarik bagi investor. Belum lagi analisa resiko terhadap market, tehnologi, legal dan lain sebagainya. Semua resiko itu dianalisa lewat model matematika dan statistik yang rumit. Ingat, walau awalnya investor lebih tertarik kepada bunga, namun mereka juga berharap dapatkan capital gain bila harga saham kamu naik di bursa saat IPO. Makanya rekayasa keuangan itu harus bisa memancing dua hal, emosi rasa aman atas bond dan peluang dapatkan gain lebih. Selagi dua hal itu kamu bisa tawarkan, uang akan mengalir dengan mudah. “
“ Waduh rumit juga ya. Masih ada contoh lain?
“ Masih banyak contoh lain. Tetapi cukuplah kamu pahami sampai sebatas prinsipnya saja. “
“ Terus gimana teknisnya menciptakan produk rekayasa keuangan”
“ Langkah pertama dan terpenting adalah melakukan analisis primer. Ini penting guna menghasilkan hipotesis bahwa ada kebutuhan dan permintaan di pasar. Contoh kesenjangan pendapatan bunga bank dan yield obligasi serta margin saham, itu bisa dijadikan analisis untuk mendapatkan informasi minat investor. Nah setelah diketahui minat investor maka ciptakanlah produk dan sempurnakan dengan analisa menyeluruh. Langkah ketiga, adakan seminar terbatas kepada calon investor dan stake holder — broker, dealer dan otoritas— untuk memahami produk tersebut. Hasil seminar itu diolah lagi untuk melahirkan produk yang acceptable dan properly. Artinya bisa diterima dan sempurna. “
Yuni lama terdiam. Saya memberikan kesempatan dia untuk berpikir. Ini penting agar dia tidak lagi terjebak berteman dengan orang yang menawarkan ilusi. “ Jadi selama ini kamu membesarkan holding di Hong Kong lewat rekayasa keuangan. “
“ Ya gimana lagi. Saya lahir dari keluarga miskin. Engga punya harta warisan untuk modal “
“ Makanya kamu engga takut bayar team ahli bidang keuangan, matematika, dan programer komputer, business development. Bahkan juga meliibatkan konsultan. Semua kamu manfaatkan. Hebatnya, ibarat konser musik, walau masing masing punya nada berbeda tetapi dengan kamu sebagai konduktur musik jadi indah."
“ Pengeluaran engga besar. Semua ongkos itu tidak lebih 3% dari total target penggalangan dana. Itu anggap bayar premium hedging. Kalau kamu takut bayar hedging ya masa depan hanya omong kosong.”
“ Kamu sabar sekali ngajarin saya. “ Yuni tersenyum.
“ Loh kamu kan direksi saya. Tugas saya mendidik kamu agar pinter. Engga oon “Kata saya sekenanya.
No comments:
Post a Comment